Demi menucukupi nutrisi harian selama masa mengandung, banyak ibu hamil yang rajin mengonsumsi vitamin prenatal. Manfaat vitamin prenatal saat hamil ini cukup beragam, lho, Bun, tergantung dari jenis vitamin.
Sesuai dengan namanya, vitamin prenatal adalah vitamin yang mendukung kebutuhan nutrisi perempuan sebelum, selama, ataupun setelah kehamilan. Salah satu manfaat vitamin prenatal yaitu untuk melengkapi kebutuhan gizi sehari-hari.
Selain itu, tentu saja masih ada manfaat vitamin prenatal saat hamil lainnya yang bisa Bunda raih. Apa sajakah itu? Mari simak penjelasan ini saja, Bun.
Apa Saja Manfaat Vitamin Prenatal saat Hamil?
Banyak ibu hamil yang mengalami keluhan selama masa mengandung, seperti mual, muntah, ngidam, dan yang lainnya. Kondisi ini berdampak pada sulitnya ibu hamil untuk bisa memenuhi kebutuhan gizi dengan baik jika hanya mengandalkan makanan sehari-hari.
Oleh karena itu, ibu hamil membutuhkan vitamin prenatal agar proses kehamilan, tumbuh kembang janin, dan tubuhnya sendiri bisa selalu dalam keadaan sehat dan prima. Namun, dalam mengonsumsi vitamin prenatal, baiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, karena kebutuhan nutrisi setiap ibu hamil akan berbeda.
Nah, berikut ini adalah beberapa jenis vitamin prenatal beserta fungsinya untuk para Bunda.
1. Asam Folat untuk Mendukung Pertumbuhan Janin Dalam Kandungan
Melansir dari laman Alodokter, asam folat adalah sejenis dengan vitamin B yang mudah ditemukan pada jenis makanan tertentu. Fungsi asam folat cukup penting untuk penunjang nutrisi ibu hamil.
Berikut ini adalah beberapa fungsi asam folat bagi kehamilan:
- Terhindar dari anemia, karena asam folat berfungsi dalam pembentukan sel darah merah.
- Mencegah bayi lahir cacat, karena asam folat mampu berperan dalam pembentukan perbaikan dan fungsi DNA yang akan memengaruhi pertumbuhan plasenta dan perkembangan janin.
- Menyokong proses pembentukan sel tubuh, karena asam folat serta vitamin B12 dan vitamin C dapat membantu tubuh memecah, menggunakan, dan membentuk protein baru, sehingga melancarkan pembentukan sel darah merah dan memproduksi DNA.
Selain dari fungsi yang sudah disebutkan di atas, asam folat juga penting dikonsumsi bagi ibu yang sedang mengikuti program kehamilan. Selain dari suplemen, Bunda bisa mendapat asam folat dari beberapa jenis makanan, seperti sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan, buah-buahan, roti sereal, dan jus.
Ibu hamil disarankan mengonsumsi 400 mikrogram asam folat setiap harinya.
2. Kalsium untuk Pertumbuhan Tulang Bayi
Kalsium adalah mineral yang sangat penting untuk pertumbuhan tulang dari janin yang sedang dikandung oleh ibu. Selain itu, kalsium juga berperan penting untuk memelihara kesehatan saraf dan otot bayi.
Ibu hamil pun memerlukan kebutuhan kalsium untuk memenuhi kebutuhan hariannya sehingga bisa mencegah pengeroposan tulang, melancarkan sistem peredaran darah, mengurangi risiko hipertensi dan preeklampsia. Ibu hamil direkomendasikan untuk mengonsumsi 1000 mg kalsium per hari.
Selain dari suplemen, Bunda bisa memperoleh sumber kalsium dari makanan sehari-hari, seperti susu dan produk olahannya, sayuran hijau, seafood, kacang kedelai, atau kacang-kacangan.
3. Zat Besi untuk Mencegah Risiko Melahirkan Bayi dengan Berat Badan Rendah
Peran penting zat besi untuk ibu hamil adalah mendukung pertumbuhan janin dan plasenta, serta mencegah kelahiran prematur dan risiko melahirkan dengan berat badan bayi rendah. Seorang ibu hamil dianjurkan untuk memenuhi zat besi sebanyak 27 mg setiap harinya.
Zat besi dapat ditemukan di makanan seperti daging, telur, sayur-sayuran seperti bayam, brokoli, buah-buahan seperti strawberi, semangka, aprikot kering, kacang-kacangan seperti kacang merah, buncis, sereal, dan kacang polong.
4. Zinc atau Seng untuk Mencegah Bayi Lahir Prematur
Ini adalah salah satu mineral yang sering ada di dalam vitamin prenatal untuk mendukung pertumbuhan dan kesehatan janin. Jika kekurangan mineral ini, ibu hamil berisiko memiliki bayi dengan berat badan lahir rendah, lahir prematur, dan pertumbuhan lambat. Dosis zinc yang direkomendasikan untuk ibu hamil adalah 11 mg per hari.
5. DHA untuk Mendukung Pertumbuhan dan Fungsi Jaringan Otak pada Janin
DHA merupakan salah satu jenis asam lemak omega 3 yang memiliki fungsi beragam bagi ibu hamil. Salah satu fungsi DHA bagi janin adalah berperan penting dalam terbentuknya sel dan jaringan saraf di otak.
Selain itu, DHA juga memiliki beberapa manfaat untuk ibu hamil, misalnya mencegah preeklamsia dan mencegah postpartum depression.
Jumlah asupan DHA yang direkomendasikan bagi ibu hamil adalah 300 mg per harinya. Selain dari suplemen, ibu hamil juga bisa mencukupi kebutuhan DHA dari makanan seperti seafood, telur, dan susu.
Bagaimanakah Memilih Vitamin Prenatal yang Baik?
Cara termudah untuk mendapatkan vitamin prenatal yang tepat adalah dengan mengikuti rekomendasi dokter kandungan. Selain dari beberapa kandungan nutrisi yang sudah disebutkan di atas, vitamin prenatal baiknya juga mengandung vitamin A, B Kompleks, C, dan D.
Vitamin A berperan penting dalam perkembangan janin, misalnya perkembangan organ mata dan telinga. Vitamin B kompleks untuk mencegah preeklampsia dan meningkatkan penyerapan kalsium.
Lalu, vitamin D berfungsi untuk mendukung kesehatan saraf janin dan membantu penyerapan kalsium. Serta, vitamin C dan E sebagai antioksidan dan melindungi sel tubuh dari kerusakan radikal bebas.
Demikianlah manfaat vitamin prenatal saat hamil yang perlu Bunda ketahui. Dengan asupan nutrisi yang tepat, diharapkan ibu hamil bisa menikmati kehamilannya dengan kondisi tubuh yang sehat dan kuat.
Sumber: Hellosehat, Alodokter
Baca Juga:
Inilah 5 vitamin yang baiknya dikonsumsi saat program hamil
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.