Aturan Porsi dan Jadwal Makan Anak 2 Tahun serta Jenis Makanan Apa Saja yang Direkomendasikan

Berikut adalah penjelasan tentang aturan porsi makan anak 2 tahun, jenis makanan yang direkomendasikan, beserta tips untuk anak usia 2 tahun.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Balita Anda mungkin sudah mulai makan beragam di usia dua tahun. Namun begitu, sebenarnya berapa porsi makan anak 2 tahun yang sebaiknya Parents cermati? Selain itu, ketahui juga bagaimana jadwal makan anak balita di usia ini. 

Porsi makan di sini juga mencakup gambaran berapa banyak kalori yang harus dimakan balita setiap hari untuk membantu mereka tumbuh dan berkembang?

Berikut adalah beberapa hal yang perlu Parents perhatikan setiap menyiapkan makan sehari-hari si kecil. Simak yuk! 

Artikel terkait: Anak kurus, benarkah kurang gizi? Mungkin ini penyebabnya!

Porsi Makan Anak 2 Tahun

Porsi makan anak 2 tahun menurut American Academy of Pediatrics (AAP) adalah, balita harus makan sekitar 40 kalori per inci tinggi badan. Jadi, tergantung pada usia, ukuran, dan tingkat aktivitas anak Anda, itu dapat bervariasi antara 1.000 dan 1.400 kalori per hari. Lemak harus menyumbang kurang dari 30% dari kalori harian balita Anda.

Asupan kalori total ini dipecah secara keseluruhan, biasanya dalam bentuk tiga kali makan, dengan dua hingga tiga camilan di antaranya.

Secara umum, inilah yang sebaiknya Parents berikan kepada anak Anda setiap hari:

  • 3/4-1 cangkir buah dan sayuran
  • ¼ cangkir biji-bijian
  • 3 sendok makan protein
  • 700 mg kalsium (susu)

Aturan Pemberian Makan antara Makanan Utama dan Camilan

Mulai usia 2 tahun, anak Anda harus makan besar 3 kali sehari dan 2-3 kali camilan setiap harinya, dengan jarak 2-3 jam.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Terkait hal ini, laman Medicinet juga menjelaskan, jika Bunda masih menyusui balita Anda, Bunda dapat mencoba menyusuinya tepat setelah slot waktu makan ini. 

Makanan Apa yang Harus Dimakan Anak Berusia 2 Tahun?

Pada usia 2 tahun, anak-anak sudah memiliki pilihan yang kuat tentang makanan apa yang ia ingin makan. Adalah normal bagi anak usia 2 tahun untuk menjadi pemilih makanan. Jadi, biarkan anak Anda menentukan apa yang harus dimakan, sementara Anda memberikan keseimbangan, batasan, dan dorongan untuk membuat pilihan yang sehat.

Yang terbaik yang dapat Anda lakukan adalah terus menawarkan pilihan makanan bergizi, memilih dan menyiapkan makanan bersama, dan mencontohkan perilaku makan yang sehat untuk anak Anda. Tawarkan mereka berbagai makanan di semua kelompok makanan berikut ini:

  • Sayuran (dipotong kecil-kecil dan dimasak sampai matang)
  • Buah-buahan (irisan segar atau kalengan)
  • Buah kering, rendam sampai lunak agar tidak tersedak (apel, aprikot, pir, kurma, buah pepaya, pisang)
  • Protein (telur, kacang-kacangan, selai kacang yang dioles tipis, potongan kecil daging, unggas, ikan tanpa tulang atau tahu)
  • Sereal yang diperkaya zat besi (oat, barley, gandum, sereal campuran)
  • Biji-bijian lainnya (roti gandum utuh dan biskuit, potongan bagel, sereal siap saji, pasta, nasi)
  • Susu rendah lemak dan produk susu lainnya (keju potong dadu atau parut, yogurt rendah lemak, keju cottage, puding)
  • Karbohidrat (Nasi, roti tawar, sereal, kentang)

Artikel terkait: Tips dan Cara Menaikkan Berat Badan Anak yang Terlalu Kurus

Makanan Apa yang Kaya Nutrisi?

Dokter menyarankan agar anak usia 2 tahun mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan dari makanan mereka. Makanan yang kaya akan vitamin dan mineral esensial adalah sebagai berikut:

  • Vitamin B12: Produk susu dan telur, minuman kedelai yang diperkaya, sereal, dan pengganti daging
  • Vitamin D: Bayi yang disusui ASI tetap harus mendapatkan tambahan susu sapi atau susu kedelai.
  • Kalsium: Makanan dan minuman yang diperkaya kalsium seperti susu
  • Zinc/Seng: Kacang-kacangan, sereal kaya seng/zinc, susu, dan gandum
  • Besi: Sereal yang mengandung zat besi
  • Vitamin C: Jeruk, tomat, dan stroberi (vitamin C juga membantu penyerapan zat besi)
  • Protein: Yogurt, telur, kacang-kacangan, sereal, dan susu kedelai
  • Serat: Roti gandum utuh, sereal dan pasta yang kaya serat, dan makanan nabati tinggi lemak, seperti mentega biji bunga matahari dan alpukat.

Jika Anda tidak yakin bahwa anak Anda cukup makan setiap hari, atau Parents masih ragu asupan kalori mereka tercukupi atau belum dibandingkan dengan jumlah standar dan yang disarankan, beberapa ahli gizi dan dokter anak merekomendasikan orang tua untuk membuat jurnal makanan dari semua yang dimakan anak sepanjang hari. Data kemudian dapat ditinjau dengan dokter anak Anda. Cara ini dapat dipakai dalam menentukan apakah si kecil mengonsumsi cukup kalori dalam makanannya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Rencana atau Jadwal Makan Harian Anak

Contoh rencana makan harian balita yang disarankan oleh dokter anak adalah sebagai berikut, sebagaimana dikutip NewFolks. 

  • Sarapan – Segelas susu, setengah cangkir buah segar seperti pisang, berry, atau melon, dan sepotong roti panggang dengan mentega dan olesan jeli/madu (opsional).
  • Camilan Pertengahan Pagi (sebelum makan siang) – Keju dan kerupuk, buah dengan saus yogurt, atau irisan apel dan anggur.
  • Makan siang – segelas susu, nasi dengan irisan keju, daging, dan potongan sayuran.
  • Camilan Sore – Segelas susu atau jus/smoothies, satu cangkir buah potong dadu, keju, dan biskuit camilan
  • Makan malam – Segelas susu, sumber protein bisa telur atau daging, setengah cangkir nasi, kentang, atau pati lainnya, dan seperempat cangkir sayuran kukus.
  • Camilan malam - Sebelum anak tidur, Parents bisa memberinya sedikit camilan. Pastikan ia tidak kekenyangan. Anda bisa memberinya pisang atau segelas susu.

Jika si kecil mempunyai berat badan rendah, Parents bisa menawarkan lebih sering camilan sepanjang hari dan memotivasi anak memilih makanan sehat, seperti buah-buahan dan sayuran, keju dan yogurt, snack camilan sehat, dan snack stik protein. Parents juga dapat menambah kalori ekstra untuk makanan mereka.

Ajak si kecil menyelesaikan game “tantangan makanan”, yaitu permainan di meja makan yang mempunyai misi untuk menyelesaikan makanan di piring mereka.

Tetapi, bagaimana jika si kecil Anda justru sebaliknya dan menunjukkan tanda-tanda kenaikan berat badan terlalu besar atau masalah terkait berat badan lainnya? Langkah pertama — Parents harus selalu berkonsultasi dengan dokter anak sebelum memutuskan mengurangi porsi makan si kecil. Mereka mengkhususkan diri dalam mengenali berat badan yang rendah atau tidak normal. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Berikut adalah beberapa tips yang dapat Parents lakukan jika anak mengonsumsi terlalu banyak kalori per hari, dikutip NewFolks.

  • Menyediakan pilihan makanan ringan yang sehat. Misalnya, popcorn rendah kalori, buah-buahan segar seperti jeruk dan stroberi, minuman smoothie berbasis yogurt (bukan susu).
  • Patuhi jadwal makan dan cobalah untuk tidak menyimpang dari jadwal makan tersebut. Jaga porsi makan anak diluar jadwal tersebut.
  • Dorong anak melakukan aktivitas ekstra sepanjang hari seperti berjalan kaki, bersepeda, balapan di halaman, atau bahkan menghabiskan waktu mainnya di trampolin. Jenis kegiatan ini dapat membantu anak-anak membakar kalori dan energi ekstra.

Artikel terkait: Anak sulit makan sayur? Coba resep pizza brokoli ala Chef Billy Kalangi ini

Anda dapat membantu balita Anda tetap pada berat badan yang sehat dan berkontribusi pada pertumbuhan mereka dengan menggabungkan makanan bergizi dengan aktivitas fisik.

Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang perkembangan si kecil, bicarakan dengan dokter anak Anda.

***

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

How much should a 2-year-old eat? What you need to know

www.newfolks.com/stages/toddler-eating-habits/

How Much Should a 2-Year-Old Eat?

www.medicinenet.com/how_much_should_a_2-year-old_eat/article.htm

 

Baca Juga:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

id.theasianparent.com/anak-susah-makan-karena-faktor-genetis

id.theasianparent.com/10-cara-mudah-atasi-anak-susah-makan-sayuran

id.theasianparent.com/anak-susah-makan-ini-solusinya

 

Penulis

Aulia Trisna