Hampir semua ibu pasti khawatir ketika anaknya terlihat kurus atau berat badannya menurun. Rasa bersalah pasti meliputi Bunda, karena anak kurus seringkali dianggap kekurangan gizi, dan peran ibu sering dianggap penting bagi asupan nutrisi anak. Kalau sudah begini, berbagai cara untuk menambah berat badan anak pun akan dicoba.
Jangan panik, Bun! Yuk, kita cari tahu dulu apa saja penyebab anak kurus dan bagaimana cara menambah berat badan anak.
Ketahui penyebab anak kurus
Pertama, tidak semua bayi yang terlihat kurus memiliki masalah yang mengkhawatirkan. Anda harus menghitung berat badan idealnya, sebelum menentukan apakah berat badan anak termasuk rendah atau tidak.
Berat badan ideal seorang anak biasanya diukur melalui:
- Berat badan berdasarkan tinggi dan usia anak.
- Grafik Indeks Massa Tubuh (BMI)
Ada dua alasan utama mengapa anak Anda kurus:
- Mereka lahir dengan berat lahir rendah dan memiliki bakat genetik menjadi kurus.
- Asupan nutrisinya kurang.
Faktor dari lahir
Faktor genetik atau tidak tumbuh dengan baik di dalam rahim dapat menyebabkan anak menjadi kurus. Saat lahir, berat dan tinggi badan mereka mungkin berada di bawah normal. Namun biasanya mereka tidak akan mengalami perubahan berat dan tinggi badan yang spesifik saat tumbuh dewasa.
Anak-anak ini umumnya sehat. Ciri khas bayi yang sehat adalah bayi yang tertarik pada lingkungannya dan berinteraksi dengan baik dengan orang lain. Ia akan makan dengan baik, tetap tertarik pada makanan dan tidak dipaksa makan, tidur nyenyak, dan menyenangkan. Dia tetap mencapai milestone tepat waktu. Selama ciri-ciri tersebut tetap terlihat pada si kecil, tak perlu khawatir, Bun.
Kurang asupan nutrisi
Anak ini mungkin dilahirkan dengan berat badan yang normal. Namun, mereka tidak mendapat asupan makan dengan benar, dan aktif. Namun, mereka cenderung tidak berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Jika mereka juga mengalami kesulitan makan, dokter akan menganggapnya “gagal berkembang”.
Dalam kasus tersebut, ada tindakan khusus yang harus diperhatikan. Mungkin karena teknik pemberian makan yang tidak benar, atau karena suatu kondisi medis yang mendasarinya. Dalam kedua kasus, dokter akan merekomendasikan perawatan khusus.
Haruskah Anda menambah berat badan anak yang kurus?
Sebagai seorang ibu, Anda mungkin mencari tips untuk menggemukkan anak kurus.
Namun perlu diingat, alasan utama pemenuhan nutrisi adalah pertumbuhan dan perkembangan, bukan untuk membuat bayi Anda gemuk. Jika Anda khawatir, perhatikan grafik berikut dan lihat bagaimana perkembangan anak Anda.
|
Anak yang memang kurus (genetik) |
Anak yang kurang asupan gizi |
Kenyang dan tenang setelah makan |
Gelisah setelah makan |
Periang dan ceria |
Kehilangan minat untuk berinteraksi dengan lingkungannya |
Mempertahankan grafik pertumbuhan |
Grafik pertumbuhan menurun |
Mempertahankan berat badan rata-rata |
Berat badan di bawah normal |
Mandiri |
Tak mau jauh dari Anda. |
Mencapai milestone normal |
Perkembangan milestone terhambat |
Jika bayi Anda kurus, jangan khawatir. Memaksanya lebih banyak makan bukan solusi, malah bisa menyebabkannya jadi lebih sulit makan dan sering muntah. Hal ini malah lebih mengkhawatirkan. Jika Anda merasa si kecil kurang asupan nutrisi, temui dokter anak segera!
Bagaimana dengan balita kurus?
Begitu anak belajar berjalan, lemaknya akan berkurang. Jadi, Anda akan merasa anak terlihat kurus. Anak-anak yang cukup aktif, juga akan tumbuh semakin kurus. Tak perlu khawatir, pastikan saja bahwa balita Anda:
- Cukup makan.
- Mencapai
- Tidak tampak lesu.
- Tidak terlalu kecil untuk ukuran usianya.
BMI adalah indikator yang baik untuk menilai apakah anak kurus atau tidak! Jika BMI si kecil dalam kisaran normal, tak perlu khawatir. Minta dokter Anda untuk mengukur BMI anak Anda dan konsultasikan pada dokter jika ada hal yang membuat Anda khawatir.
Baca juga:
Tips dan Cara Menaikkan Berat Badan Anak yang Terlalu Kurus
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.