Placenta anterior merupakan suatu kondisi plasenta yang menempel di sisi depan rahim yang dekat dengan dinding perut. Pada banyak kasus, plasenta anterior ini menyebabkan ibu hamil sulit merasakan gerakan janin.
Apakah placenta anterior membahayakan?
Sering menjadi kekhawatiran bagi ibu yang mengalaminya, rupanya kondisi ini tidak sepenuhnya berbahaya, Bun. Lokasi plasenta bisa terdapat dimana pun, seperti di belakang, atas, kiri, atau pun kanan dinding rahim.
Hanya saja, kondisi ini bisa mempersulit pendeteksian janin secara langsung, misalnya detak jantung, tendangan bayi, serta posisi bayi. Biasanya detak jantung bisa didengar pada minggu ke-8 dan 10 kehamilan dengan fetoscope. Namun karena terhalang plasenta, detak jantung si kecil pun bisa jadi tak terdengar.
Tendangan bayi pun akan menjadi lebih sulit dirasakan. Ibaratnya, plasenta menjadi peredam gerakan karena bertindak seolah seperti bantalan antara perut dan rahim. Selain itu, posisi bayi pun bisa menjadi lebih sulit terdeteksi pada kondisi ini.
Placenta anterior ini bisa diketahui dengan pemeriksaan yang dilakukan dokter, biasanya saat usia kehamilan 20 minggu yang bisa menggambarkan lokasinya.
Risiko plasenta anterior
Walau pada banyak kasus tidak membahayakan, ada juga beberapa komplikasi yang mungkin bisa terjadi dan sebaiknya diwaspadai, Bun. Beberapa risiko tersebut, antara lain:
Meningkatkan risiko caesar
Letak plasenta anterior yang rendah bisa memungkinkan terjadinya plasenta previa, yang bisa menutupi serviks. Inilah yang membuat ibu hamil lebih mungkin mengalami operasi caesar.
Bisa menjadi plasenta akreta
Bila sebelumnya Bunda pernah melakukan persalinan secara caesar, waspadai kondisi yang bisa berkembang menjadi plasenta akreta. Kondisi ini terjadi ketika plasenta anterior berada di atas bekas luka operasi caesar, menyebabkan plasenta tumbuh jauh ke dinding rahim dan ke dalam bekas luka.
Menimbulkan risiko saat kelahiran
Baik melalui proses caesar atau normal, kondisi ini bisa membuat persalinan jadi lebih sulit. Saat operasi caesar, placenta anterior bisa membuat sayatan lebih sulit, sehingga mengakibatkan perdarahan hebat saat melahirkan. Ketika persalinan normal pun perdarahan berlebihan mungkin bisa terjadi.
Tidak bisa mengembalikan posisi bayi sungsang
Pada kondisi ini, posisi kepala bayi yang sungsang tidak bisa diperbaiki, khususnya bila plasenta anterior letaknya sangat rendah.
Beberapa risiko lainnya:
- Kematian janin intrauterin
- Ibu mengalami diabetes mellitus gestasional
- Terjadi hipertensi
- Solusio plasenta
- Retardasi pertumbuhan
Kapan ibu harus mengkhawatirkan placenta anterior
Segera konsultasikan pada dokter bila Bunda mengalami plasenta anterior diikuti beberapa gejala berikut:
- Sakit perut
- Pendarahan vagina
- Nyeri punggung parah
- Kontraksi uterus yang kuat
- Jika merasakan sakit pada perut saat jatuh atau kecelakaan
Mengatasi plasenta anterior
Untuk meminimalisasi dampak yang telah disebutkan, sebaiknya Bunda harus lebih rutin cek kesehatan ke dokter kandungan. Beberapa hal juga bisa Bunda lakukan di rumah untuk menghindari kondisi yang lebih parah, seperti:
- Minum banyak air putih selama kehamilan karena plasenta juga membutuhkan hidrasi.
- Konsumsi gizi seimbang untuk memberikan nutrisi pada plasenta. Jangan abaikan asupan sayuran, biji-bijian, dan lemak sehat.
- Hindari makanan mengandung banyak penyedap dan pengawet, seperti makanan olahan pabrik dan makanan dengan kadar garam tinggi.
- Jauhkan diri dari rokok, baik sebagai perokok aktif maupun pasif. Hindari juga mengonsumsi obat-obatan terlarang dan alkohol.
- Tidak disarankan melakukan olahraga berlebihan, sebaiknya sering lakukan yoga prenatal untuk membantu memperkuat dasar panggul.
- Mengenakan sabuk pengaman saat bepergian, dan hindari tersentak tiba-tiba.
- Jangan melakukan gerakan tiba-tiba.
Itulah hal penting yang perlu Anda ketahui tentang plasenta anterior. Lebih rutin memeriksakan kondisi kehamilan Anda ke dokter kandungan juga diharapkan bisa mengantisipasi risiko yang bisa terjadi.
Baca Juga :
Solusio Plasenta – Plasenta Lepas saat Hamil yang Bisa Picu Persalinan Prematur
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.