Melahirkan merupakan perjuangan antara hidup dan mati seorang ibu serta bayinya. Selama proses panjang tersebut, Bunda dan bayi akan menjalani serangkaian observasi persalinan. Hal ini guna memastikan kondisi kesehatan masing-masing.
Observasi biasanya dilakukan sejak tahap pertama persalinan aktif. Pemantauan dilakukan setiap 15 menit pada 1 jam pertama, dan setiap 30 menit pada 1 jam kedua. Melansir Safer Care Victoria, pemantauan meliputi detak jantung, tekanan darah, suhu tubuh, tingkat pernapasan, pemeriksaan vagina, dorongan saat persalinan, pemantauan janin, hingga observasi postnatal (setelah melahirkan).
Artikel Terkait: Persiapan Induksi Persalinan untuk Mempercepat Kelahiran
Apa Itu Pemantauan Janin dalam Persalinan?
Selama persalinan, detak jantung bayi akan dipantau. Ini dikenal sebagai pemantauan janin dalam persalinan atau pengawasan janin intrapartum.
Dikutip dari laman Queensland Health, pemantauan janin mendengarkan detak jantung bayi untuk melihat bagaimana mereka mengatasi selama persalinan. Ada dua cara yang bisa dilakukan:
- Auskultasi intermiten juga dikenal sebagai pemantauan intermiten, mendengarkan dalam waktu singkat secara berkala dengan stetoskop doppler atau Pinard (dibuat untuk mendengar detak jantung bayi)
- Pemantauan janin elektronik berkelanjutan juga dikenal sebagai pemantauan berkelanjutan, menggunakan mesin kardiotokograf (CTG) yang menggambar grafik detak jantung bayi dan kontraksi.
Mengapa Bayi Perlu Dipantau dalam Persalinan?
Selama kehamilan dan persalinan, plasenta menyediakan oksigen untuk bayi. Selama kontraksi, lebih sedikit darah yang mencapai plasenta. Ini adalah hal normal dan kebanyakan bayi dapat mengatasinya dengan baik.
Jika bayi tidak dapat mengatasi dengan baik, pola detak jantungnya dapat berubah. Perubahan ini dapat dideteksi selama pemantauan. Pemantauan direkomendasikan untuk semua bayi selama persalinan untuk membantu menemukan masalah lebih awal (jika ada).
Bagaimana Bayi Anda Akan Dipantau saat Persalinan?
Umumnya, jika Bunda baik-baik saja, sehat, dan tidak mengalami komplikasi saat hamil, bayi dapat dipantau secara aman dengan auskultasi intermiten. Pemantauan berkelanjutan dianjurkan jika ada risiko tambahan bagi Bunda atau bayi. Ini bisa berupa kondisi kesehatan yang dialami sebelum kehamilan, yang berkembang selama kehamilan, atau yang terjadi pertama kali selama persalinan.
Artikel Terkait: Ketahui Posisi Bayi 9 Bulan Siap Lahir yang Memudahkan Persalinan
Ada berbagai cara untuk memantau bayi saat persalinan, yaitu dengan cara:
1. Bantuan Sonik
Jika selama ini Bunda memiliki kehamilan yang normal dan sehat tanpa masalah, bidan akan mendengarkan detak jantung bayi menggunakan bantuan sonik (sonicaid) atau fetal Doppler. Ini adalah mesin genggam kecil yang digunakan bidan atau dokter untuk mendengarkan bayi selama kehamilan.
2. Pemantauan Janin Elektronik
Pemantauan janin elektronik atau electronic fetal monitoring (EFM) melibatkan pengikatan dua bantalan plastik ke benjolan. Ini melekat pada monitor yang menunjukkan detak jantung bayi dan kontraksi. Banyak unit rumah sakit sekarang memiliki monitor nirkabel. Alat ini sering tahan air sehingga cocok jika Bunda melahirkan di air.
Bunda tidak memerlukan pemantauan elektronik jika persalinan berjalan dengan baik, meskipun Anda dapat memintanya jika mau. Bidan atau dokter akan menyarankan EFM jika:
- Anda memiliki epidural
- Anda memiliki infus oksitosin untuk mempercepat persalinan
- Ada kotoran bayi (mekonium) di dalam rahim
- Anda memiliki tekanan darah tinggi, denyut nadi tinggi atau suhu tubuh meningkat
- Anda mulai berdarah saat melahirkan
- Ada keterlambatan persalinan
- Ada kekhawatiran tentang detak jantung bayi Anda.
3. Stimulasi Kulit Kepala Janin
Jika EFM menunjukkan bahwa mungkin ada masalah, bidan mungkin menyarankan agar Bunda melakukan stimulasi kulit kepala janin. Ini adalah pemeriksaan vagina di mana ahli kesehatan akan menggosok kepala bayi dengan jari mereka. Ini mungkin membuat detak jantung bayi semakin cepat, yang merupakan tanda yang meyakinkan.
4. Pengambilan Sampel Darah Janin
Jika bidan atau dokter khawatir dengan detak jantung bayi setelah melihat EFM, mereka mungkin ingin melakukan pengambilan sampel darah janin. Tes ini menunjukkan bagaimana bayi menghadapi persalinan dan mengukur tingkat oksigen dalam darahnya.
Pengambilan sampel ini melibatkan pemeriksaan vagina, menggunakan alat yang mirip dengan spekulum. Tenaga kesehatan akan menggores kulit kepala bayi dan mengambil sedikit darah untuk pengujian. Goresan akan sembuh dengan cepat setelah lahir, tetapi ada risiko infeksi yang kecil.
Setelah hasil keluar, bidan atau dokter akan memberi pilihan:
- melanjutkan persalinan seperti biasa (dengan pemantauan elektronik)
- mengambil sampel kedua
- melahirkan dengan bantuan atau operasi caesar sesegera mungkin.
Jika tim kesehatan tidak bisa mendapatkan sampel, mereka tidak bisa menjamin bayi baik-baik saja. Dalam hal ini, mereka mungkin akan merekomendasikan persalinan dengan bantuan atau operasi caesar sebagai opsi teraman.
Bagaimana Bidan dan Dokter Anda Membaca CTG?
Bidan dan dokter akan meninjau jejak CTG secara teratur. Mereka akan melihat:
- detak jantung bayi juga disebut sebagai ‘detak jantung janin’
- perubahan yang sangat kecil pada detak jantung bayi (disebut juga ‘variasi detak demi detak’ atau ‘variabilitas’) yang normal
- kapan saja detak jantung bayi meningkat (juga dikenal sebagai ‘akselerasi’) dan untuk berapa lama
- kapan pun detak jantung bayi melambat (dikenal sebagai ‘deselerasi’) dan untuk berapa lama
- seberapa sering dan jenis kontraksi yang dialami.
Artikel Terkait: Pemeriksaan CTG selama hamil, kapan perlu dilakukan? Ini penjelasannya
Pertanyaan Populer Terkait Observasi Persalinan
Observasi persalinan harus dilakukan secara mendetail, baik pada ibu hamil maupun bayi. Adapun beberapa pertanyaan terkait hal tersebut, yaitu:
4 langkah persalinan?
Ada beberapa tahap persalinan aktif, yaitu:
- Tahap pertama persalinan adalah pembukaan serviks yang lambat.
- Tahap kedua adalah kelahiran bayi.
- Tahap ketiga adalah pemisahan dan kelahiran plasenta.
- Tahap keempat adalah dua jam pertama setelah lahir.
Apa itu 5P dalam persalinan?
Ada 5 faktor penting yang mempengaruhi proses persalinan dan melahirkan, antara lain yaitu passenger (ibu dan bayi), passage (jalan lahir), power (kekuatan), plasenta, dan psikologi (penolong persalinan).
Mules 15 menit sekali pembukaan berapa?
Jika kontraksi terjadi setiap 10–15 menit sekali, ini artinya Bunda sudah memasuki tahap dua persalinan. Ini biasanya terhitung sebagai pembukaan 9 atau 10 dengan kondisi mulut rahim terbuka 9-10 cm.
Observasi persalinan adalah hal yang perlu dilakukan dengan teliti oleh tenaga kesehatan. Karena, itu menyangkut nyawa ibu dan bayi.
Semoga informasi di atas dapat bermanfaat.
***
Si Kecil sudah lahir? Pantau perkembangannya dan update profil kamu sekarang di: community.theasianparent.com/duedate/update
Baca Juga:
14 Ciri-Ciri Janin Bahagia di dalam Kandungan, Tanda Kehamilan yang Sehat
10 Cara Menghemat Biaya Persalinan Sebelum dan Setelah Melahirkan
Persalinan Kurang Dari 4 jam
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.