5 Obat Sembelit untuk Anak, Aman Mengatasi Susah BAB

Sembelit dapat diatasi dengan beberapa langkah mudah di rumah.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sembelit merupakan kondisi yang sering terjadi pada anak-anak. Tidak jarang, sembelit membuat buang air besar (BAB) menjadi menyakitkan dan anak pun akan merasa tidak nyaman. Lalu, apa yang harus dilakukan untuk mengatasi sembelit dan obat sembelit apa yang aman untuk anak?

Mengenali Ciri-Ciri Sembelit pada Anak dan Penyebabnya

Sumber: Freepik

Mengutip dari Mayo Clinic, tanda dan gejala sembelit pada anak-anak di antaranya yaitu:

  • Anak terlihat seperti menghindari buang air besar (menyilangkan kaki, menahan buang air besar yang terlihat dari pantat, memutar tubuh, atau membuat ekspresi tertentu)
  • Kurang dari tiga kali buang air besar dalam seminggu
  • Buang air besar yang keras, kering, dan sulit untuk dikeluarkan
  • Sakit saat buang air besar
  • Sakit perut
  • Bekas tinja yang cair atau pucat di pakaian dalam anak (ini merupakan tanda bahwa tinja tertahan di rektum)
  • Darah di permukaan tinja yang keras

Sembelit paling sering terjadi ketika kotoran atau tinja bergerak terlalu lambat melalui saluran pencernaan sehingga menyebabkan tinja menjadi keras dan kering.

Anak mungkin mengabaikan keinginan untuk buang air besar atau menahannya karena dia takut ke toilet atau tidak ingin meninggalkan permainannya. Jika Parents memulai toilet training terlalu cepat, anak mungkin juga akan memberontak dan menahan buang air besar. Hal-hal ini dapat menyebabkan sembelit.

Anak juga bisa mengalami konstipasi ketika mereka beralih dari makanan cair ke makanan padat. Tidak cukup buah dan sayuran kaya serat atau cairan dalam makanan menjadi penyebabnya.

Selain itu, alergi terhadap susu sapi atau terlalu banyak mengonsumsi produk susu (misalnya keju dan yoghurt) juga terkadang dapat menyebabkan sembelit.

Artikel Terkait: Anak Sembelit? Ini yang Perlu Parents Lakukan untuk Mencegah Anak Sembelit

5 Obat Sembelit untuk Anak

1. Minum Lebih Banyak Air

Sumber: Freepik

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kekurangan cairan berkontribusi terhadap konstipasi pada anak yang berusia lebih besar. Sembelit terjadi ketika tinja menjadi kering dan keras. Minum air putih dapat melunakkan tinja, oleh karena itu membuatnya lebih mudah untuk dikeluarkan.

Jika bayi berusia 6 bulan ke atas, Parents dapat memberikan 60 hingga 88 ml air putih sekaligus untuk meredakan sembelit. Namun, ingatlah bahwa air tidak menggantikan pemberian makan biasa sehingga mereka tetap harus makan makanan padatnya (misalnya bubur bayi atau puree).

2. Gunakan Kompres Hangat

Sumber: Freepik

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Cobalah berikan anak kompres hangat menggunakan botol air panas atau bantal pemanas saat mereka berbaring atau tidur.

Panas diketahui dapat membuat rileks secara mental dan fisik. Apabila digunakan pada anak yang menderita konstipasi, dapat membantu mengendurkan otot-otot di usus sehingga berfungsi lebih baik membantu melancarkan buang air besar.

Pastikan suhu botol atau bantal pemanas tidak terlalu panas dan jangan menggunakannya dalam waktu yang terlalu lama. Selain itu, hindari botol atau bantal pemanas langsung bersentuhan dengan kulit. Balut botol menggunakan kain dan taruh bantal pemanas di atas pakaian.

3. Tingkatkan Aktivitas Fisik

Olahraga membantu melancarkan sembelit dengan menurunkan waktu yang dibutuhkan makanan untuk bergerak melalui usus besar serta membatasi jumlah air yang diserap tubuh dari tinja. Kotoran yang keras dan kering lebih sulit untuk dikeluarkan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Olahraga aerobik dapat mempercepat pernapasan dan detak jantung, membantu untuk merangsang kontraksi alami otot-otot di usus. Otot usus yang berkontraksi dengan lebih baik akan membantu mengeluarkan tinja dengan lebih cepat.

Ajaklah anak melakukan olahraga ringan, misalnya berjalan kaki selama 10 hingga 15 menit beberapa kali dalam sehari untuk membantu tubuh dan sistem pencernaan bekerja dengan lebih baik.

Akan tetapi, perhatikan bahwa sebaiknya menunggu satu jam setelah makan sebelum melakukan aktivitas fisik yang berat.

Setelah makan, aliran darah akan meningkat ke perut dan usus untuk membantu tubuh mencerna makanan. Jika berolahraga tepat setelah makan, maka darah akan mengalir menjauh dari perut ke jantung dan otot.

Kekuatan kontraksi otot usus tergantung pada seberapa banyak darah yang mengalir. Dengan demikian, lebih sedikit darah di saluran pencernaan berarti kontraksi yang lebih lemah dan makanan akan bergerak lambat melalui usus. Hal ini dapat menyebabkan kembung, gas, dan sembelit.

Artikel Terkait: 5 Obat Batuk Berdahak Anak Alami, Tanpa Obat Kimia Tak Perlu ke Dokter

4. Ubah Pola Makan Anak

Apa yang harus anak makan dan minum jika dia sembelit? Pertama dan terpenting, mintalah anak untuk mengonsumsi cukup asupan serat. Bergantung pada usia dan jenis kelamin anak, ia harus mendapatkan sekitar 14 hingga 31 gram serat dalam sehari.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Buah-buahan mengandung banyak serat yang dapat membantu melunakkan tinja dan meringankan sembelit. Beberapa buah bekerja lebih baik dari yang lain, yaitu:

  • Pepaya
  • Pir
  • Persik
  • Nanas
  • Plum

Jus buah juga efektif untuk meredakan sembelit karena beberapa mengandung pemanis sorbitol, yang dapat berfungsi sebagai pencahar.

Jika bayi berusia di atas 6 bulan, Parents dapat memberikan 60 hingga 100 ml jus buah. Pilih jus seperti jus buah apel, jus buah plum, atau jus buah pir di samping pemberian makan biasa.

Makan lebih banyak sayuran yang tinggi serat larut juga dapat membantu melancarkan buang air besar. Sayuran yang mungkin sangat baik untuk meredakan sembelit adalah:

  • Kale
  • Bayam
  • Asparagus
  • Brokoli
  • Wortel
  • Kacang polong

Biji-bijian dan kacang-kacangan juga merupakan sumber serat yang baik, jadi pastikan Parents memasukkannya ke dalam makanan anak jika mereka sudah mulai mengonsumsi makanan padat. Jenisnya seperti:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Roti gandum utuh dan pasta
  • Havermut/oatmeal
  • Kacang almond
  • Kacang tanah

5. Memberikan Obat Sembelit untuk Anak

Sumber: Freepik

Meskipun meningkatkan asupan serat dan cairan anak lebih baik, anak-anak mungkin memerlukan terapi tambahan berupa obat pencahar untuk memperbaiki gejala sembelit mereka.

Parents dapat menemukan berbagai obat yang dijual bebas untuk mengatasi sakit perut, gas/gangguan pencernaan, dan sembelit. Lantaran sering kali sulit bagi orang tua untuk mengetahui apakah ada penyakit yang lebih serius yang menyebabkan sembelit atau tidak, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter anak terlebih dahulu sebelum memberikan obat pencahar pada anak.

Obat-obatan yang membantu meringankan sembelit disebut pencahar, tersedia dalam bentuk oral (cair dan tablet) dan rektal (supositoria dan enema). Empat jenis obat pencahar yang umum digunakan adalah:

  • Pelunak Feses

Obat ini bekerja dengan menambah kelembapan pada tinja untuk memungkinkan buang air besar lebih lancar dan mudah. Nama generik untuk jenis pencahar ini adalah Docusate.

  • Pencahar Osmotik

Jenis pencahar ini digunakan untuk meningkatkan jumlah air di usus untuk memudahkan buang air besar. Polietilen glikol, Magnesium hidroksida, gliserin adalah bahan aktif untuk jenis pencahar osmotik.

  • Pencahar Pelumas

Pencahar ini bekerja dengan melapisi tinja agar lebih 'licin' dan mudah dikeluarkan. Biasanya pencahar pelumas mengandung minyak mineral. Namun, jangan gunakan minyak mineral untuk bayi dan hanya berikan kepada anak yang lebih besar (hingga 5 tahun).

  • Obat Pencahar Stimulan

Pencahar stimulan merangsang otot-otot dubur untuk membantu mendorong tinja keluar. Obat pencahar jenis ini mengandung Senna dan Bisacodyl. Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, pencahar stimulan dapat menyebabkan kram perut.

Artikel Terkait: Bingung Bagaimana Cara Memberikan Obat untuk Anak? Ini Solusinya

Anak bisa jadi mengalami sembelit karena beberapa penyebab tertentu. Tak perlu panik ketika anak mengalami sembelit. Buat ia merasa lebih nyaman dengan beberapa cara di atas. Sembelit pada anak biasanya tidak serius atau berbahaya.

Akan tetapi, sembelit kronis dapat menyebabkan komplikasi atau menandakan kondisi yang mendasarinya. Bawa anak Anda ke dokter jika sembelit berlangsung lebih dari dua minggu atau disertai dengan demam, tidak mau makan, perut bengkak, tinja berdarah, penurunan berat badan, nyeri saat buang air besar, dan/atau adanya bagian usus yang keluar dari anus (prolaps rektal).

Nah, itulah cara mengatasi sembelit pada anak dan obat yang bisa diberikan. Semoga informasi ini dapat bermanfaat, ya, Parents!

Baca Juga: