Aspek fisik dan psikis si kecil memiliki hubungan yang erat satu sama lain. Tahukah Parents bahwa Kesehatan pencernaan memiliki kaitan dengan kondisi otak dan emosi si kecil?
Ya, agar si kecil bisa tumbuh dan berkembang dengan baik dan bahagia, ada berbagai hal yang hendaknya diperhatikan. Mulai dari stimulasi perkembangan itu sendiri hingga asupan zat gizi penting untuk dioptimalkan. Nah, salah satu yang sebaiknya tak dilewatkan ialah kesehatan pencernaan buah hati.
Faktanya Parents, saluran pencernaan si kecil kerap juga dianggap sebagai ‘otak kedua’ dalam tubuh. Hal ini seperti yang telah dijelaskan oleh Gershon MD (1999) dalam jurnal The enteric nervous system: a second brain.
Menurutnya, antara otak dengan saluran pencernaan saling memengaruhi satu sama lain. Bila kesehatan pencernaan baik, maka perkembangan otak dan emosi anak pun bisa baik dan optimal.
Di sisi lain, dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes menambahkan mengenai pentingnya menjaga kesehatan saluran cerna si kecil. “Kesehatan saluran cerna ini akan memengaruhi otak dan emosi yang akan memengaruhi masa depan anak,” tuturnya.
Pentingnya Menjaga Kesehatan Sistem Pencernaan Anak Agar Perkembangan Otak dan Emosinya Optimal
Hubungan Kesehatan Pencernaan dengan Kesehatan Otak
Di samping memiliki peran utama untuk mencerna dan menyerap zat gizi, usus memiliki fungsi penting untuk kekebalan otak anak. Kesehatan dan perkembangan sistem pencernaan dengan keberadaan mikroba baik di usus bisa berdampak baik untuk sistem kekebalan tubuh anak, metabolism, hingga kesehatan sel saraf.
Bayangkan saja Parents, saluran pencernaan tubuh manusia memiliki permukaan yang besar. Sistem pencernaan bisa menampung sekitar 70% sistem kekebalan tubuh manusia.
Tak hanya melindungi dari berbagai jenis patogen, virus, dan bakteri berbahaya, sistem kekebalan ini bisa membantu melindungi secara keseluruhan. Nah, salah satunya berfungsi untuk memberikan toleransi serta adaptasi pada makanan yang dikonsumsi.
Sebagai contohnya, pernahkah si kecil mengalami sakit perut lalu disusul mengeluhkan nyeri di area kepala? Parents, bila kesehatan usus terganggu, penyerapan zat gizi akan menjadi tidak efektif. Akibatnya, perkembangan otak pun menjadi tidak optimal.
Sebaliknya, perkembangan otak bisa juga memengaruhi kondisi dan kesehatan usus. Saat tengah merasa stres, otak akan mengeluarkan signal. Stres tersebut bisa juga berdampak pada Gerakan peristaltik usus yang menyebabkan kondisi perut sakit.
Artikel Terkait : Memahami Perkembangan Otak Anak, Bagaimana Menstimulasinya?
Perilaku dan Emosi Anak Dipengaruhi Oleh Kesehatan Pencernaan
Tak hanya kesehatan otak saja yang memiliki kaitan serat dengan kesehatan pencernaan, Parents. Kondisi sistem pencernaan, khususnya usus yang sehat juga berdampak pada emosi serta perilaku anak.
Menurut Vandenplas Y et al. (2015) dalam jurnalnya Gut health in early life: implications and management of gastrointestinal disorders, ia mengungkapkan hal menarik mengenai hal ini. Berbagai aspek mendasar seperti kesejahteraan psikososial, fisik, dan mental dipengaruhi juga, lho, oleh kesehatan pencernaan. Bahkan, pencernaan yang sehat dikatakan bisa memengaruhi suasana hati dan meminimalisasi stres.
Di samping itu, penelitian menarik dikemukakan oleh Grenham, Sue, et al. (2011) dalam judul Brain–gut–microbe communication in Health and Disease. Adanya hubungan erat antara kesehatan pencernaan, otak, dengan perilaku seseorang. Anak yang memiliki kesehatan pencernaan baik tidak rentan mengalami kecemasan dan masalah kognisi.
Artikel Terkait : Ingin kecerdasan anak tumbuh optimal? Beri dia makanan ini!
Pentingnya Peran Mikrobiota Usus untuk Anak di Usia Dini
Dalam saluran cerna, khususnya usus terdapat mikrobiota usus yang dapat memengaruhi perkembangan otak serta perilaku dan emosi si kecil. Nah, mikrobiota ini bisa membantu melalui perannya dalam melepaskan short chain fatty acid (SCFA) atau asam lemak rantai pendek.
SCFA inilah yang bisa membantu memengaruhi otak melalui beberapa akses seperti imun, endokrin, hingga saraf maupun jalur lainnya. Keberadaan mikrobiota ini rupanya menjadi salah satu kunci penting dalam pembentukan sinaps yang akan memengaruhi perkembangan otak serta kecerdasan si kecil.
Nah, menurut penelitian yang dilakukan pada 89 bayi, komposisi mikroba yang tepat pada usia 1 tahun dikaitkan dengan kemampuan kognitif yang baik pada saat usianya 2 tahun.
Tak hanya untuk perkembangan otak, keberadaan mikrobiota usus ini juga penting untuk mencegah kelainan pada sistem saraf yang mengontrol reaksi stres, termasuk suasana hari dan emosi. Oleh karena itu, komposisi mikroba usus yang baik juga terbukti memiliki hubungan erat dengan aspek temperamen pada balita.
Untuk asupannya sendiri, Parents disarankan memberikan asupan dengan kandungan prebiotik maupun FOS GOS 1:9. Prebiotik bisa memengaruhi dan merangsang pertumbuhan maupun aktivitas sejumlah bakteri baik di usus yang pada akhirnya bisa memengaruhi kesehatan keseluruhan si kecil. Di sisi lain, FOS GOS 1: 9 secara klinis sudah terbukti untuk menstimulasi pertumbuhan bakteri yang menguntungkan di saluran pencernaan.
Artikel Terkait : 15 Manfaat Omega 3 untuk Kesehatan Tubuh, Sudah Dipenuhi Anggota Keluarga?
Nah Parents, jangan khawatir karena Bebelac kini hadir untuk memberi nutrisi tepat agar dukung si kecil tumbuh hebat, memiliki happy tummy, happy brain, dan happy heart. Diperkaya FOS GOS 1: 9, minyak ikan omega 3 dan 6, 13 vitamin, serta 9 mineral untuk mendukung tumbuh kembang si kecil menjadi lebih optimal.
Itulah alasan pentingnya menjaga kesehatan saluran pencernaan si kecil dengan memberikan asupan nutrisi yang tepat. Sudahkah Anda memberikan asupan yang dibutuhkan si kecil agar kesehatan sistem pencernaan, perkembangan otak, dan emosinya bisa optimal?
Baca Juga :
Jangan sampai salah! Ini perbedaan probiotik dan prebiotik dan manfaat keduanya
Kaya akan omega 3, ini manfaat luar biasa ikan salmon untuk bayi!
Tak hanya minyak ikan, ini 7 makanan kaya omega 3 untuk mencerdaskan otak anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.