Apakah jenis kelamin janin bisa berubah saat masih dalam kandungan? Bisa jadi pertanyaan ini sering menghinggapi benak para ibu hamil.
Awal kontrol katanya laki-laki, eh pas lahir kok perempuan?
Apalagi bagi mereka yang percaya beberapa mitos soal jenis kelamin calon bayi. Bisa jadi menurut mitos mereka sedang hamil bayi laki-laki, tapi ternyata menurut hasil pemeriksaan USG justru bayinya perempuan.
Jangan sampai bingung dan keliru ya, Parents. Berikut ini penjelasan dari dokter serta alasannya.
Apakah Jenis Kelamin Janin Bisa Berubah Selama Kehamilan?
Dokter mengungkapkan bahwa jenis kelamin bayi sejatinya tidak bisa berubah karena berkaitan dengan faktor DNA.
Bagi sebagian orangtua, mengetahui jenis kelamin bayi sebelum lahir bisa menjadi hal yang penting. Sebab, beberapa di antaranya ingin mempersiapkan nama hingga berbagai peralatan untuk sang buah hati kelak.
Namun, benarkah jenis kelamin bisa berubah? Salah seorang dokter mencoba untuk memberikan penjelasan mengenai hal ini.
Dilansir dari laman Alodokter, dr Nadia Nurotul Fuadah mengatakan bahwa jenis kelamin bayi sejatinya telah terbentuk sejak proses pembuahan. Hal ini ditentukan dari komponen genetik yang dibawa oleh sel sperma yang membuahi sel telur.
Apakah kromosom X yang akan menjadi bayi perempuan? Atau kromosom Y yang akan menjadi janin laki-laki? Jadi jenis kelamin bayi tidak dapat berubah-ubah, Parents.
Masih dari laman Alodokter, dr Devika Y lalu menegaskan bahwa jenis kelamin bayi tidak dapat berubah meskipun dengan konsumsi hanya sayur dan buah saja seperti yang dijelaskan dalam mitos di masyarakat.
Hanya mengonsumsi sayur dan buah saja tanpa lauk hewani saat hamil, justru memerlukan observasi rutin oleh dokter. Sebab dikhawatirkan bisa berpengaruh terhadap kondisi kehamilan dan tumbuh kembang janin di dalam rahim.
Melansir sumber lain, kemungkinan kesalahan pengecekan jenis kelamin dengan USG mungkin saja terjadi hingga 5 persen.
Menurut Jonathan Schaffir, MD, seorang dokter obgyn di Ohio State University Wexner Medical Center, tingkat akurasi USG mencapai 95 persen sampai 99 persen.
“USG bisa antara 95-99 persen akurat dalam menentukan jenis kelamin, tergantung kapan dilakukan, seberapa terampil ahli sonograf, dan apakah bayi berada dalam posisi yang menunjukkan area di antara kedua kakinya,” jelas Dr. Schaffir seperti dilansir dari The Bump.
Penyebab Jenis Kelamin Janin Seolah Berubah
Ada pun jenis kelamin janin yang seolah berubah bisa jadi karena posisi janin saat melakukan USG.
Nadia dan Devika menjelaskan bahwa jenis kelamin bayi mulai bisa terlihat saat usia kehamilan 16 minggu. Namun paling baik bila jenis kelamin janin itu dilihat di usia kandungan 28 minggu.
“Penentuan jenis kelamin laki-laki dengan USG adalah bila sudah tampak skrotum atau kantong kemaluan. Sedangkan, penentuan jenis kelamin perempuan bila sudah tampak labia berupa tanda 3 garis,” ujar Devika.
Baik Nadia dan Devika mengaku memang ada beberapa hal yang dapat membuatnya terkesan ‘berubah’. Namun perubahan itu bukan karena jenis kelamin bayi yang berubah melainkan karena beberapa faktor lainnya.
Menurut Devika, perubahan itu bisa saja terjadi akibat perubahan posisi janin saat pemeriksaan USG.
Banyak kasus bias saat pemeriksaan USG, khususnya karena posisi sang janin dalam kandungan.
“Terkadang terjadi bias dalam menilai jenis kelamin janin. Karena posisi bayi sedemikian rupa sehingga tampaknya alat kelaminnya laki-laki padahal sebenarnya perempuan, atau sebaliknya, tampaknya perempuan padahal sebenarnya laki-laki.”
“Dan pada beberapa ibu hamil, terkadang tidak bisa diprediksi karena posisi janinnya tidak mendukung saat pemeriksaan USG,” jelas Devika.
Adapun menurut Nadia, perubahan itu bisa saja terjadi akibat perbedaan sensitibitas alat yang digunakan, perbedaan kompetensi dokter yang memeriksa, dan juga perbedaan usia kehamilan.
“Jadi, memang tidak ada yang bisa memastikan kecuali dengan pemeriksaan DNA amniocentesis atau menunggu hingga tiba saatnya bayi dilahirkan nantinya,” tegasnya.
Di samping itu, ada beberapa penyebab lain jenis kelamin bayi berubah, antara lain:
- Pemeriksaan Terlalu Dini. Sebuah studi tahun 2008 yang diterbitkan dalam jurnal peer-review Acta Obstetricia et Gynecologica Scandinavica menemukan bahwa tingkat keberhasilan untuk mengidentifikasi jenis kelamin janin dengan benar meningkat seiring usia kehamilan. Usia kehamilan 11 minggu tingkat akurasinya sekitar 71,9 persen, meningkat mencapai 92 persen pada 12 minggu, dan 98,3 persen pada 13 minggu ke atas.
- Posisi Bayi. Jika dokter kesulitan melihat di antara kedua kaki bayi karena posisinya, hal itu juga akan mengganggu kemampuan mereka dalam menentukan jenis kelamin bayi. Ini bisa menyebabkan jenis kelamin laki-laki berubah jadi perempuan saat lahir.
- Ukuran Tubuh Ibu. “Jika memiliki tubuh yang lebih besar akan membuat proses menentukan jenis kelamin janin dengan USG lebih sulit,” kata Michele Hakakha, M.D., seorang dokter obgyn yang berbasis di Beverly Hills dan penulis Expecting 411: An Insiders Guide to Pregnancy and Childbirth.
- Kehamilan Kembar. Adanya 2 janin dalam kandungan bahkan lebih memungkinkan salah satu bayi ‘menyembunyikan’ saudara kandungnya. Hal ini juga yang membuat jenis kelamin bayi sulit terlihat secara gamblang.
Nah, sekarang sudah jelas kan Bunda, jenis kelamin janin dalam kandungan tidak akan bisa berubah. Namun beberapa faktor teknis seperti alat USG yang kurang bagus, atau posisi janin saat pemeriksaan USG membuat petugas terkecoh dan bisa jadi salah dalam menduga jenis kelamin bayi Anda.
Semoga setelah membaca ini Anda tidak bingung lagi ya, Parents.
****
Sumber: Alo Dokter
Baca juga:
Baru Dua Bulan Melahirkan, Ibu Ini Hamil Lagi dan Sambut Sang Buah Hati dengan Bahagia
Detak Jantung Janin Bisa Deteksi Jenis Kelamin Bayi, Benarkah?
Kapan Jenis Kelamin Janin Terbentuk dan Bisa Diketahui? Ini Penjelasannya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.