“Bun, anak saya satu tahun sedang BAB terus terusan, bagaimana ya, mengatasinya? Apa boleh saya berikan Lacto-B saja meskipun tanpa resep dari dokter? Berapa dosis yang tepat untuk bayi, ya?”
Pertanyaan di atas, kerap diajukan orangtua yang sedang gelisah melihat anaknya yang mengalami diare, atau BAB dengan jarak yang cukup sering.
Tak bisa dipungkiri, masalah kesehatan pencernaan anak memang menjadi salah satu kondisi kesehatan anak yang wajib diperhatikan.
Terlebih lagi, diare memang cukup umum dialami oleh anak batita. Pertanyaannya, apa yang bisa dilakukan untuk mengatasinya?
Lacto-B memang mengandung bakteri baik yang membantu melancarkan sistem pencernaan anak.
Ini sebenarnya merupakan suplemen probiotik yang kerap digunakan untuk memperbaiki dan melancarkan sistem pencernaan anak.
Suplemen ini mengandung bakteri baik yang secara alami ditemukan pada tubuh agar tetap sehat.
Bakteri ini diperlukan usus untuk membantu pencernaan, penyerapan zat gizi, serta melawan kuman-kuman yang menyebabkan sakit.
Ya, alih-alih memberikan obat diare, dokter spesialis anak memang cenderung meresepkan suplemen semacam ini untuk pasien anak yang mengalami diare atau masalah pencernaan lainnya.
Tentunya, pemberian resep ini harus memperhatikan berbagai kondisi tertentu.
Apa saja kondisi tersebut? Simak dalam ulasan berikut ini.
Artikel terkait: 6 Obat Diare Bayi Aman dan Alami, Hentikan Mencret pada Si Kecil
Manfaat Lacto-B
Pada anak usia 1-12 tahun, Lacto-B kerap digunakan untuk:
- Mengatasi sembelit dan kolik usus
- Mengatasi asam lambung naik
- Membantu penyembuhan dari diare
- Mengembalikan flora normal usus pada anak yang mendapatkan antibiotik
- Mengurangi gejala intoleransi laktosa
- Mencegah eksim dan alergi
- Menstimulasi kekebalan tubuh di saluran cerna dengan mencegah pertumbuhan bakteri berbahaya
Artikel terkait: 3 Buah untuk Atasi Diare pada Anak, Mudah Ditemukan!
Peringatan Sebelum Menggunakan Lacto-B
Perhatikan hal-hal berikut sebelum memberikan Lacto-B pada anak:
- Hindari memberikan Lacto-B pada anak yang memiliki alergi terhadap produk probiotik
- Beritahukan dokter bila anak mengalami alergi susu sapi, intoleransi laktosa, menjalani kemoterapi atau terapi lain yang menurunkan kekebalan tubuh, atau sedang mengonsumsi antibiotik
- Konsultasikan dokter terlebih dulu bila anak memiliki kelainan katup jantung, kelainan pada saluran cerna seperti kolitis ulseratif, sistem kekebalan tubuh yang melemah
Lacto-B tidak boleh diberikan pada anak yang mengalami penyakit kronis yang berat atau sedang mengalami sakit yang serius.
Artikel terkait:7 Cara Mencuci Peralatan Makan Bayi Guna Menghindari Penyebab Diare
Dosis yang Perlu Diperhatikan
Lacto-B tergolong obat bebas yang tersedia dalam bentuk serbuk.
Dalam satu bungkusnya, terkandung 1×107 CFU/g (10 juta) koloni bakteri baik.
Jenis bakteri yang terkandung di dalamnya, yakni Lactobacillus acidophilus, Bifidobacterium longum, dan Streptococcus thermophillus.
Di samping itu, kandungan lain yang terdapat di dalamnya adalah:
- Vitamin B1 sebanyak 0,5 mg
- Vit B2 sebanyak 0,5 mg
- Vitamin B6 sebanyak 0,5 mg
- Niasin sebanyak 2 mg
- Zinc
- Protein sebanyak 0,02 gram
- Lemak sebanyak 0,1 gram
- Energi sebesar 3,4 Kalori
Dosis untuk anak usia 1-12 tahun adalah 3 kali sehari 1 bungkus. Sedangkan untuk anak di bawah usia 1 tahun adalah 2 kali sehari 1 bungkus atau sesuai anjuran dokter anak.
Artikel terkait: 10 Obat Diare untuk Anak yang Aman di 2024, Wajib Sedia di Rumah!
Cara Penggunaan
- Campurkan bubuk Lacto-B ke dalam Air Susu Ibu (ASI), air putih, susu formula atau susu lainnya, bubur, yogurt, atau makanan lainnya.
- Segera konsumsi setelah bubuk dicampurkan ke dalam makanan.
- Hindari mencampurnya dengan minuman bersoda serta minuman atau makanan panas.
- Hindari menggandakan dosis di jadwal konsumsi berikutnya bila ada dosis yang terlupa.
Cara Penyimpanan
Mengingat Lacto-B ini memiliki kandungan beberapa jenis bakteri, maka ia harus disimpan di tempat yang teduh, kering, dan sejuk.
Paling baik, simpanlah di dalam kulkas yang memiliki suhu dingin. Tetapi ingat, jangan sampai beku ya!
Hindari menyimpan di tempat bersuhu panas dan lembap. Hal tersebut dikarenakan dapat merusak bakteri baik yang terkandung di dalamnya.
Selain itu, Anda bisa memperhatikan petunjuk penyimpanan yang biasa tercantum pada kemasan produk atau tidak tanyakan pada apoteker.
Dan pastikan tempat penyimpanan jauh dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Interaksi Lacto-B dengan Obat Lain
Lacto-B jarang berinteraksi dengan obat lain yang dikonsumsi bersamaan. Akan tetapi, penggunaan perlu hati-hati bila anak sedang menggunakan obat-obat berikut:
- Antibiotik. Antibiotik dapat mengurangi efektivitas Lacto-B oleh karena dapat membunuh bakteri baik yang terkandung di dalamnya. Oleh sebab itu, hindari mengonsumsinya secara bersamaan. Berikan jeda waktu paling sedikit 2 jam antara konsumsi antibiotik dengan Lacto-B.
- Obat-obat yang menurunkan kekebalan tubuh seperti azathioprine, cyclosporine, tacrolimus, obat-obat kemoterapi dan golongan kortikosteroid. Jika penggunaannya bersama obat-obatan ini dapat meningkatkan risiko sakit dan infeksi oleh karena suplemen ini mengandung flora normal usus.
Efek Samping yang Bisa Ditimbulkan
Sebenarnya, efek samping yang ditimbulkan memang jarang terjadi. Kalaupun ada, yang umum adalah perut kembung dan rasa tidak nyaman di perut.
Sebagian orang bisa mengalami reaksi alergi terhadap bahan-bahan yang terkandung dalam produk.
Segera hentikan konsumsi dan periksakan diri ke dokter bila timbul reaksi alergi berat seperti pembengkakan pada kelopak mata, bibir, dan wajah, muncul kemerahan dan gatal di kulit yang luas, kesulitan bernapas atau napas berbunyi ‘ngik’.
Apakah Probiotik untuk Bayi Aman?
Mengutip dari laman WebMD, probiotik merupakan mikroorganisme yang hidup di dalam usus dan mampu memberikan beberapa manfaat bagi kesehatan. Terutama untuk saluran pencernaan.
Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa probiotik aman digunakan pada bayi yang sehat.
Kendati demikian, Anda harus mendiskusikan terlebih dahulu penggunaan probiotik untuk bayi Anda dengan dokter sebelum menggunakannya.
Ini dikarenakan beberapa alasan yang meliputi:
- Ada beberapa strain yang bekerja dengan cara yang berbeda
- Tidak ada dosis resmi yang direkomendasikan untuk bayi
- Food and Drug Administration (FDA) menganggapnya sebagai suplemen. Maka dari itu, mereka tidak diatur seperti obat atau terbukti aman
- Beberapa di antaranya memiliki efek samping yang menyebabkan reaksi alergi, sakit perut, diare, serta gas dan kembung
Artikel terkait: 4 Makanan Tinggi Probiotik untuk Bayi dan Anak agar Tidak Mudah Sakit
Manfaat Probiotik untuk Bayi Secara Umum
Probiotik diketahui baik untuk kesehatan bayi karena mampu membantu meningkatkan kekebalan tubuh mereka.
Adapun bakteri yang paling umum ditemukan dalam kandungan probiotik adalah Bifidobacterium, Lactobacillus, Streptococcus, dan Saccharomyces boulardii.
Lebih lanjut, probiotik juga telah terbukti mampu membantu dalam mengobati beberapa kondisi kesehatan seperti diare dan eksim (dermatitis atopik) pada bayi.
Mereka juga dapat membantu dalam mengatasi alergi, mencegah infeksi saluran kemih, dan menghilangkan gejala kolik pada bayi.
Sejumlah kondisi lain yang dapat dibantu oleh probiotik di antaranya adalah:
- Penyakit atopik. Bayi yang berisiko terkena kondisi atopik dapat mengambil manfaat dari suplemen probiotik. Ini sangat membantu untuk bayi yang diberi susu formula.
- Enterokolitis nekrotikans. Bayi prematur memiliki risiko tinggi tertular enterokolitis nekrotikans. Oleh karena itu, konsumsilah suplemen probiotik supaya dapat membantu bayi prematur atau bayi dengan berat badan lahir rendah.
- Diare terkait antibiotik. Probiotik telah ditemukan dapat mencegah diare dalam beberapa kasus.
- Diare infeksi akut. Suplemen ini juga terbukti mampu untuk menunda gejala diare infeksi akut pada anak-anak dan bayi yang sehat.
- Penyakit radang usus kronis. Probiotik dapat membantu dalam mengobati penyakit radang usus kronis (penyakit Crohn atau kolitis ulseratif kronis). Namun sayangnya, tidak ada penelitian konklusif yang menunjukkan apakah itu benar-benar berfungsi sebagai pengobatan pada bayi.
Sementara untuk orang dewasa dan anak-anak, probiotik dapat membantu atau mencegah beberapa penyakit, yaitu:
- Meningkatkan bakteri baik jika Anda minum obat seperti antibiotik
- Menyeimbangkan berbagai jenis bakteri dalam tubuh
- Mengurangi gejala sindrom iritasi usus
- Mencegah diare yang disebabkan oleh infeksi atau penggunaan antibiotik
- Mencegah infeksi saluran pernapasan atas
- Mengontrol eksim, asma, atau alergi makanan
- Meningkatkan kesehatan mulut, seperti mengurangi kerusakan gigi dan penyakit periodontal
Perlu diketahui, manfaat probiotik kemungkinan hanya akan bertahan saat aktif menggunakannya.
Efek Samping Probiotik
Meskipun beberapa orang menganggap Bifidobacterium dan Lactobacillus aman dan tidak memiliki efek samping yang berbahaya.
Tetapi nyatanya, probiotik juga dapat menyebabkan beberapa efek samping seperti:
- Infeksi sistemik
- Gangguan aktivitas metabolisme
- Stimulasi kekebalan berlebih
- Transfer gen
Makanan yang Mengandung Probiotik Alami
Tahukah Anda kalau makanan sehari-hari tertentu ternyata ada yang mengandung probiotik? Ya, dengan mengonsumsi sejumlah makanan ini dapat meningkatkan mikroorganisme menguntungkan bagi tubuh Anda.
Anda dapat menemukan makanan yang kaya probiotik seperti:
- Yogurt
- Keju
- Tempe
- Makanan yang mengandung miso
- Mentega susu
- Acar yang difermentasi
- Kefir
- Kimchi
- Kombucha atau minuman fermentasi
- Roti asam
- Asinan kubis
Makanan-makanan yang disebutkan di atas mengandung probiotik alami atau tambahan. Selain itu, Anda juga bisa mendapatkan suplemen probiotik seperti tablet, kapsul, bubuk, dan juga cairan.
Anda mungkin telah memiliki bakteri baik ini dalam tubuh, tetapi dengan menambahkan probiotik ke dalam makanan atau minuman dalam bentuk suplemen dapat meningkatkan jumlahnya di tubuh Anda.
Satu lagi, makanan mungkin tidak selalu memiliki indikasi pada label bahwa mereka mengandung probiotik.
Dan jika Anda berniat untuk mencari makanan dengan kandungan probiotik di dalamnya, periksalah daftar bahan untuk memastikannya.
Perbedaan Probiotik dan Prebiotik
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa probiotik merupakan bakteri baik yang menguntungkan bagi kesehatan, terutama saluran pencernaan.
Sementara itu, prebiotik merupakan makanan yang tidak bisa dicerna oleh tubuh manusia.
Prebiotik sendiri berfungsi sebagai sumber makanan bagi bakteri baik dalam tubuh supaya jumlahnya tetap stabil.
Dengan kata lain, prebiotik bertugas untuk mendorong pertumbuhan probiotik tersebut di saluran pencernaan.
Contoh prebiotik antara lain:
- Gandum
- Daun bawang
- Kacang polong
- Bawang putih
- Pisang
- Kacang-kacangan
- Buah berry
- Asparagus
- Kulit apel
Tidak semua orang disarankan untuk mengonsumsi probiotik. Seperti misalnya, bayi dengan penyakit serius tidak boleh diberikan probiotik.
Langkah Apabila Lacto-B untuk Bayi Tidak Memberikan Efek
Jika bayi Anda masih mengalami diare yang sangat parah meskipun sudah mengonsumsi Lacto-B, cobalah perhatikan efek samping yang serius seperti dehidrasi.
Hal ini terkadang dapat terjadi pada bayi karena mereka sangat kecil.
Segera hubungi dokter jika bayi Anda memiliki tanda atau gejala dehidrasi akibat diare, seperti berikut:
- Mulut kering
- Kulit terasa kering
- Tidak mau makan
- Makan hanya sedikit
- Lebih mudah marah dari biasanya
- Menangis terus menerus dan tidak mengeluarkan air mata
- Suara tangisan terdengar lemah
- Mata terlihat cekung
- Mudah mengantuk atau pusing
- Sulit untuk bangun
- Popok kering selama 8 hingga 12 jam, tidak seperti biasanya
Cara Merawat Bayi Diare di Rumah
Anda tidak selalu dapat menghentikan atau mencegah diare pada bayi Anda, tetapi Anda dapat membantu membuat si kecil jadi lebih nyaman saat melakukan perawatan di rumah.
Dalam kebanyakan kasus, diare pada bayi dapat sembuh dengan sendirinya tanpa memerlukan perawatan medis di rumah sakit. Dan inilah sederet hal yang dapat Anda lakukan di rumah saat si Kecil mengalami diare:
- Jaga agar si Kecil tetap terhidrasi. Tetap menyusui atau memberikan susu formula dan beri makan bayi Anda.
- Ganti popok bayi Anda sesering mungkin. Cobalah untuk menjaganya sekering mungkin untuk membantu mencegah ruam popok.
- Tanyakan kepada dokter Anda tentang minuman elektrolit untuk bayi. Ini dapat menggantikan cairan dan garam yang hilang saat bayi mengalami diare. Tetapi ketahuilah, dalam kasus diare normal, ASI atau susu formula sudah cukup.
- Jika si kecil sudah makan makanan padat, berikan sedikit makanan yang dapat membantu meredakan diare. Ini termasuk biskuit, sereal, dan pisang.
- Hindari hal-hal yang dapat memperburuk diare. Seperti misalnya memberikan susu sapi, jus apel dan jus buah lainnya, gorengan, makanan pedas, minuman olahraga yang dibuat khusus orang dewasa, dan obat antidiare tanpa rekomendasi dari dokter.
- Pastikan tangan si Kecil selalu bersih. Mencuci tangan adalah cara terbaik untuk menghentikan penyebaran diare.
- Jaga kebersihan kamar mandi. Penting untuk membersihkan kamar mandi jika ada anggota rumah yang mengalami diare. Anda harus menggunakan air panas, disinfektan, dan kain sekali pakai untuk membersihkannya.
Terakhir, jika si kecil mengalami diare parah atau BAB encer lebih dari 10 kali sehari, segera hubungi dokter. Terutama, jika kotorannya berwarna merah atau putih.
Hal itu dikarenakan kotoran dengan warna putih bisa menjadi tanda masalah hati. Sementara, kotoran merah bisa berarti ada pendarahan di suatu tempat di dalam.
Oleh karena itu, dapatkan segera perhatian medis jika bayi Anda mengalaminya serta memiliki gejala lain. Di antaranya:
- Frekuensi muntah sering
- Munculnya ruam pada kulit
- Demam
- Berat badan menurun drastis
- Sulit untuk menambah berat badan
- Kotoran berwarna merah atau putih
Hubungi dokter anak Anda jika si kecil mengalami diare parah atau tidak kunjung membaik setelah 24 jam.
***
Demikianlah informasi seputar suplemen Lacto-B yang sering diresepkan untuk bayi serta cara yang tepat merawat si kecil saat mengalami diare di rumah.
Jangan asal memberikan suplemen apa pun untuk bayi tanpa konsultasi dokter terlebih dahulu, demi menghindari efek samping berbahaya.
Semoga bermanfaat, ya!
Baca Juga:
Bayi Susah Makan karena Sariawan? Obati dengan 5 Cara Alami Ini
Waspadai, 8 Ciri-ciri Batuk yang Berbahaya pada Bayi Berikut Ini!
11 Cara Mengatasi Hidung Tersumbat pada Bayi, Jangan Sampai Salah!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.