Bayi muntah menyembur kerap membuat orang tua panik. Sebab, jumlah cairan yang keluar cukup banyak, berbeda dengan gumoh yang jumlahnya sedikit.
Bahkan terkadang cairan yang disemburkan bisa sampai membasahi pakaian serta tempat tidurnya.
Muntah menyembur disebut juga sebagai muntah proyektil. Muntah ini biasanya terjadi tiba-tiba tanpa didahului rasa mual atau tanda lain sebelumnya.
Muntahan keluar menyemprot tanpa bisa dibendung, berbeda dengan gumoh yang cenderung mengalir dari mulut.
Menurut dr. Wiyarni, SpA, IBCLC, muntah proyektil pada bayi dan anak-anak memiliki penyebab yang berbeda dari orang dewasa.
Dokter Spesialis Anak Laktasi di BJ Specialist Medical Center itu juga menjelaskan sejumlah alasan medis mengenai penyebab muntah proyektil.
Artikel Terkait: Mengatasi Bayi Muntah atau Gumoh, Bagaimana Caranya?
Penyebab Bayi Muntah Menyembur yang Perlu Diwaspadai
Sumber: freepik
Bayi memang sering gumoh setelah minum air susu ibu (ASI) maupun susu formula.
Hal tersebut disebabkan karena perut bayi sudah penuh dan membuat refleks untuk mengeluarkannya.
Akan tetapi, adakalanya muntahan bayi bisa berubah menjadi muntah dengan kontraksi otot setiap habis menyusu.
Muntahan tersebut seperti keluar dengan paksa. Melansir Healthline, muntah proyektil memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Jenis muntah parah di mana isi perut dapat didorong secara paksa beberapa meter
- Biasanya disertai dengan dorongan yang lebih keras daripada jenis muntah lainnya
- Terjadi tiba-tiba
- Terjadi tanpa disertai rasa mual
Muntah proyektil dapat terjadi karena beberapa alasan medis, antara lain:
- Stenosis Pilorus: Yakni penebalan otot usus kecil yang bisa menyebabkan muntah proyektil. Kondisi ini biasanya terjadi pada bayi usia 3-5 minggu.
- Penyumbatan saluran cerna karena kelainan bawaan mungkin terjadi oleh sebab lain, yang membutuhkan investigasi lebih detail.
- GERD: Refluks lambung menjadi kondisi yang membuat isi lambung kembali naik ke kerongkongan. Dalam kasus yang lebih parah, refluks asam dari lambung yang menyebabkan iritasi esofagus, yang dikenal sebagai penyakit refluks gastroesofageal (GERD).
- Infeksi saluran cerna yang disebabkan virus menjadi penyebab umum muntah pada anak-anak. Meskipun sebagian besar tidak menyebabkan muntah proyektil, tetapi kadang muncul keluhan tersebut disertai diare, demam, dan kram perut.
- Alasan fisiologis lain yang dapat menyebabkan muntah proyektil contohnya saat anak makan berlebihan atau keracunan makanan. Saat perut bayi tidak memiliki ruang untuk makanan, bayi akan mencoba mengeluarkannya.
Beberapa penyebab juga memiliki gejala yang khas, misalnya pada muntah proyektil yang disebabkan oleh GERD.
Ciri-cirinya yaitu bayi atau anak memuntahkan cairan kuning atau hijau, menolak makan/minum dan jika terjadi iritasi lebih parah bisa timbul kesulitan bernapas.
Artikel Terkait: Bayi Muntah Saat Tidur, Cegah Risikonya dengan Cara Ini
Penanganan Bayi Muntah Menyembur
Sumber: freepik
Bayi yang mengalami muntah proyektil biasanya mengeluarkan isi perutnya dalam jumlah banyak.
Hal ini tentu membutuhkan penangan khusus dari tenaga medis. Hal tersebut juga ditegaskan oleh dr. Wiyarni, SpA, IBCLC.
“Muntah proyektil pada bayi memerlukan perawatan medis, apa pun penyebabnya. Pada anak yang lebih besar, periksa ke dokter jika muntah proyektil tidak membaik dalam 24 jam,” ungkapnya kepada theAsianparent.
Lebih lanjut, Wiyarni menuturkan penanganan muntah proyektil berbeda bergantung pada diagnosis yang menyebabkannya.
Beberapa tindakan medis yang mungkin dilakukan oleh dokter, antara lain:
- Bayi dengan stenosis pilorus atau penyumbatan saluran cerna memerlukan tindakan pembedahan.
- Pada kasus GERD, dokter akan meresepkan obat dan orang tua dapat memodifikasi diet serta mengatur pola makan.
- Muntah proyektil yang disebabkan oleh infeksi bakteri mungkin memerlukan antibiotik yang dipertimbangkan secara rasional.
Artikel Terkait: “Bayi saya muntah kuning pada usia 10 hari, dia bisa saja meninggal!” Peringatan seorang ibu
Kapan Orang Tua Harus Waspada?
Sumber: freepik
Orang tua perlu memahami bahwa muntah proyektil bisa memicu komplikasi seperti dehidrasi, gangguan keseimbangan elektrolit, dan kegagalan pertumbuhan jika tidak ditangani dengan baik.
Beberapa tanda dehidrasi yang perlu diwaspadai, yakni:
- Anak menjadi haus berlebihan
- Buang air kecil lebih jarang dan berwarna pekat
- Bibir tampak kering, mata cowong/cekung
- Anak menjadi lemas atau berat badan menurun.
Segera ke fasilitas kesehatan apabila muntah proyektil dibarengi tinja berdarah atau sakit perut yang parah, atau terdapat muntahan yang mengandung darah atau terlihat hijau.
Itulah penjelasan tentang muntah yang menyembur pada bayi. Yang perlu digarisbawahi, apa pun penyebabnya perlu mendapat penanganan dari dokter.
Jadi, terus waspada, ya, Parents!
Baca Juga:
Bayi bisa alami asam lambung tanpa disadari, apa gejalanya?
Bayi Sering Gumoh, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya!
11 Cara Membuat Bayi Sendawa yang Aman dan Efektif
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.