Anak yang sedang merasa kurang enak badan biasanya akan kehilangan selera makan. Oleh karena itu, Parents perlu memutar otak dan menjadi lebih kreatif dalam menentukan menu MPASI untuk anak sakit.
Saat sakit, anak seharusnya mendapatkan asupan gizi yang baik dan seimbang agar dapat membantunya cepat pulih. Namun, terkadang rasa pusing, kembung di perut, atau bahkan rasa mual membuatnya enggan membuka mulut.
Artikel Terkait: MPASI untuk bayi: Instan vs rumahan, manakah yang lebih baik untuk kesehatan?
Daftar isi
Memberi Makan Bayi Saat Demam
Butuh kesabaran dan kegigihan ekstra untuk memberi makan anak yang sakit. Pada momen ini, jika anak tidak makan sebanyak biasanya adalah wajar. Selama anak masih minum cukup cairan dan buang air kecil, dia akan baik-baik saja.
Berikut beberapa panduan yang perlu Parents ketahui saat memberi makan bayi saat demam:
Dorong Anak untuk Cukup Minum
Jika buah hati Anda mengalami demam, infeksi saluran pernapasan seperti pilek atau flu, atau penyakit gastrointestinal dengan diare, penting baginya untuk minum banyak cairan guna mencegah dehidrasi. Untuk bayi yang hanya diberi ASI atau susu formula, haruslah makan sesering yang mereka suka, kecuali dokter menyarankan sebaliknya.
Sementara untuk bayi yang sudah mulai makan MPASI tetapi menolak susu, coba tawarkan air putih dan makanan dengan kadar air tinggi seperti jus atau sup. Kembali beralih ke susu yang biasa dikonsumsi setelah dia mau minum. Tawarkan anak untuk minum cairan sesering mungkin sepanjang hari.
Jika bayi Anda diare atau muntah, dokter mungkin merekomendasikan cairan rehidrasi (elektrolit) yang dibuat khusus untuk anak-anak. Hindari memberikan anak minuman olahraga yang dijual bebas, karena mengandung banyak gula dan dapat memperburuk diare.
Untuk mengetahui apakah anak cukup cairan, bisa dilihat apakah ia sering buang air kecil atau tidak. Jika intensitas buang air kecilnya menurun drastis, segera konsultasikan dengan dokter.
Sajikan Makanan Favoritnya
Saat sedang sakit, makanan tertentu terlihat menarik sementara yang lain tidak bagi si kecil. Terkadang makanan hambar lebih disukai olehnya. Namun, tidak perlu membatasi dietnya hanya pada makanan hambar jika dia bisa menoleransi lebih banyak.
Turutilah kesukaan dan ketidaksukaan bayi Anda ketika penyakit membuat nafsu makannya berkurang. Jika ia tidak mau mengonsumsi makanan selain ASI atau susu formula dan buah selama berhari-hari, itu juga hal yang wajar.
Jangan Memaksanya untuk Makan
Terkadang, anak yang sakit lebih menerima makanan dengan porsi lebih kecil dan lebih sering. Namun, jika dia masih menolak untuk makan, jangan paksakan, meskipun mungkin bertentangan dengan naluri keibuan Anda.
Bayi cenderung mengambil apa yang mereka butuhkan saat mereka membutuhkannya. Lalu, begitu mereka pulih dari penyakitnya, selera makan mereka biasanya juga pulih. Faktanya, begitu anak Anda pulih, jangan kaget jika ia makan lebih lahap daripada biasanya.
Artikel Terkait: 4 Panduan MPASI menurut pakar gizi, jangan sampai terlewatkan Bun!
Jenis MPASI untuk Anak Sakit
Anak demam bisa jadi tanda dari berbagai penyakit yang berbeda-beda. Berikut ini terdapat beberapa jenis makanan yang bisa diolah menjadi MPASI berdasarkan penyakit yang dialami anak:
1. Makanan untuk Anak Sakit Pernapasan atau Pilek
Ketika anak pilek atau mengalami penyakit pernapasan lainnya dapat memengaruhi keinginannya untuk makan. Parents dapat menawarkan beberapa jenis makanan dan mencari tahu mana yang bisa dikonsumsi.
- Untuk bayi di bawah 12 bulan, pastikan anak terhidrasi dengan mengonsumsi ASI atau susu formula.
- Untuk bayi yang sudah makan makanan padat (usia 6 bulan ke atas), tawarkan makanan padat seperti biasanya.
- Anak-anak usia di atas 12 bulan, cobalah untuk tetap menawarkan makanan yang sama yang selalu Anda tawarkan. Fokus pada banyak sayuran, buah-buahan, makanan berprotein, biji-bijian, dan lemak.
- Makanan hangat seperti sup, kaldu, atau oatmeal.
- Untuk meredakan sakit tenggorokan berikan anak makanan dingin dan halus seperti smoothie, buah dingin, yoghurt, dan es loli
- Berikan madu untuk anak di atas 12 bulan. Ini baik sebagai obat batuk.
2. Makanan Saat Anak Sakit Perut
Rasa begah hingga mual bisa jadi tanda anak Anda mengalami penyakit di perutnya. Penyakit yang disebut gastroenteritis akut ini hampir pasti akan memengaruhi jumlah dan jenis makanan yang dimakan anak.
Berikut beberapa jenis makanan yang bisa Parents coba:
- Terus berikan ASI atau susu formula secara teratur
- Tawarkan makanan lunak seperti pisang atau biskuit
- Beri anak makanan hambar seperti roti panggang, sup/kaldu, oatmeal, telur, atau saus apel
- Hindari makanan super berat seperti pilihan yang digoreng atau berminyak
- Air kelapa untuk menjaga anak tetap terhidrasi
3. Makanan untuk Anak di Masa Pemulihan
Butuh waktu bagi anak untuk mengembalikan nafsu makannya setelah pulih dari sakit. Virus dapat menghambat fungsi pengecap dan penciuman anak. Berikut beberapa jenis makanan yang bisa Anda tawarkan agar anak tetap mau makan:
- Buah kering beku (mangga, stroberi, raspberry)
- Timun atau tomat dipasangkan dengan saus beraroma kuat seperti hummus atau guacamole
- Zaitun (ingat untuk membuang lubang dan seperempat memanjang untuk anak di bawah 4 tahun)
- Baguette gandum utuh yang dicelupkan ke dalam cuka balsamic dan minyak zaitun
- Daging giling dibumbui dengan jinten dan bawang putih
- Memasak dengan bumbu beraroma seperti kayu manis, jahe, dan paprika
- Anda juga bisa mencoba mengolah makanan menggunakan lemon atau jeruk nipis
4. Makanan Kaya Vitamin C
Vitamin C adalah nutrisi penting dalam fungsi sistem kekebalan tubuh. Jeruk bukan satu-satunya makanan yang mengandung nutrisi penting ini. Banyak buah dan sayuran yang dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan harian anak Anda.
Di bawah ini adalah beberapa makanan favorit anak-anak beserta kandungan vitamin C di dalamnya:
- Stroberi – 21 mg
- Mangga – 15 mg
- Kiwi – 42 mg
- Pepaya – 22 mg
- Tomat – 6 mg
- Kentang (dimasak) – 3 mg
- Brokoli – 25 mg
- Blewah – 15 mg
- Paprika merah – 48 mg
- ASI dan susu formula juga merupakan sumber vitamin C yang bagus. Kebutuhan vitamin C bayi cukup dipenuhi dari ASI saja.
5. Makanan untuk Menjaga Daya Tahan Tubuh Bayi
Anda dapat menawarkan makanan berikut untuk membantu buah hati Anda menjaga daya tahan tubuhnya:
- Bawang putih. Ini merupakan antibiotik alami yang tidak perlu diragukan lagi. Bahan ini diketahui memiliki sifat kesehatan yang luar biasa, dan memiliki penelitian positif yang menunjukkan bahwa ia dapat mengobati atau mengurangi durasi flu biasa. Coba campurkan bawang putih dalam olahan MPASI untuk anak sakit.
- Madu (hanya di atas usia 1 tahun). Madu murni juga bersifat antimikroba/antibakteri dan telah ada penelitian yang menunjukkan keberhasilannya sebagai obat batuk. Cobalah berikan 1,5-2 sdt madu kepada anak Anda sebelum tidur. Anda juga bisa menyajikannya dengan cara mengencerkan madu dalam secangkir air hangat, mengolesnya ke roti panggang atau menjadikannya campuran dalam smoothie.
- Elderberry. Ini memiliki sifat antivirus dan sarat dengan fitonutrien untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh serta memiliki senyawa yang secara langsung dapat memblokir masuknya virus dan replikasi dalam tubuh. Beberapa penelitian kecil telah menemukan ekstrak elderberry mengurangi durasi pilek dan infeksi saluran pernapasan atas lainnya.
Artikel Terkait: Ragam manfaat MPASI jagung, lengkap dengan resepnya
Tips Memberi Makan Bayi Saat Sakit
Jangan menyerah untuk tetap menawarkan asupan sehat kepada si kecil saat sakit. Berikut ini terdapat beberapa tips yang bisa Parents coba dalam memberi makan bayi yang sedang sakit:
- Bagilah makanan menjadi beberapa porsi kecil yang dapat Anda berikan kepada anak secara berkala dan teratur.
- Memompa ASI dan memberikannya kepada bayi Anda dengan sendok, terutama jika ia sedang terlalu lemah untuk menyusu.
- Latih kesabaran saat memberi makan anak saat dia sakit. Pahamilah bahwa ini juga bukan hal yang mudah untuknya. Tawarkan makanan secara teratur dan cobalah untuk memberikan makanan yang dia sukai.
- Jaga agar si kecil dalam posisi tetap tegak saat Anda memberinya makan. Jangan memberinya makan saat dia berbaring, karena dapat membuatnya tersedak.
- Jangan paksa anak Anda untuk makan.
- Tawarkan cairan jika bayi Anda muntah.
Kapan Harus ke Dokter?
Terkadang bayi hanya memerlukan waktu istirahat dan asupan nutrisi juga cairan yang cukup untuk membuatnya pulih seperti semula. Namun, beberapa kondisi harus segera ditangani dokter agar tidak semakin parah.
Sebaiknya segera bawa anak ke dokter jika ia menunjukkan gejala lainnya selain demam. Selain itu, beberapa tanda-tanda lain yang juga harus Parents waspadai adalah:
- Muncul ruam yang tidak dapat dijelaskan
- Mual dan muntah
- Diare
- Sangat mengantuk, rewel, atau sakit
- Kejang
Penting untuk memberi anak Anda makanan yang bergizi dan memberi energi ketika sedang sakit. Bersabarlah dan tawarkan makanan dalam jumlah kecil daripada sering.
Jika anak tidak mau makan sama sekali, maka Anda harus mencari bantuan medis karena kurangnya nafsu makan ini bisa menjadi indikasi sesuatu yang lebih serius daripada demam.
***
Itulah beberapa inspirasi yang bisa Bunda coba tawarkan sebagai olahan MPASI untuk anak sakit. Semoga artikel ini bermanfaat.
Feeding a Sick Baby
www.whattoexpect.com/first-year/ask-heidi/feeding-sick-baby.aspx
How to Feed Your Child When They’re Sick
https://feedinglittles.com/how-to-feed-your-child-when-theyre-sick/
What Foods to Give to Babies and Toddlers During Fever
https://parenting.firstcry.com/articles/food-during-fever-for-babies-and-toddlers/
Food, Nutrition & Your Sick Baby/Toddler
mylittleeater.com/food-nutrition-your-sick-baby-toddler/
Baca Juga:
Tips Praktis Membuat MPASI Homemade dengan Nutrisi Terukur
Ini aturannya saat bayi diberi MPASI dini, jangan sampai salah, Bun!
5 Resep MPASI sesuai anjuran WHO untuk bayi 8 bulan ke atas