Boleh nggak sih, memberikan MPASI 4 bulan untuk bayi? Baiknya usia berapa MPASI dini ini boleh diberikan? Apakah tidak berisiko untuk bayi?
Ya, MPASI 4 bulan memang bisa dilakukan. Namun, untuk memutuskan MPASI dini layak dilakukan dan dibutuhkan oleh si kecil atau tidak, tentu saja diperlukan pemeriksaan lebih dulu. Pasalnya ada beberapa aturan yang perlu dipahami oleh orangtua lebih dulu.
Hal ini tentu saja untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Parents tentu pernah mendengar berita yang mengungkapkan bahaya atau risiko yang bisa terjadi jika MPASI dini diberikan secara terburu-buru dan tanpa melakukan konsultasi dengan ahlinya.
Perlu dipahami lebih dulu bahwa pemberian MPASI dikatakan terlalu dini apabila diberikan pada bayi sebelum usianya mencapai 16 minggu atau 4 bulan.
Artikel Terkait: 11 Peralatan MPASI yang Parents Wajib Punya, Sudah Ceklis yang Mana?
Lalu apakah MPASI 4 bulan memang boleh diberikan?
Dalam hal ini, DR. Dr. Ariani Dewi Widodo, SpA(K) menjelaskan bahwa hal utama yang perlu dilakukan oleh Parents sebelum memberikan MPASI di bawah anak usia 6 bulan.
“Pertama, berusaha lebih dulu menambah gizi anak lebih tepat. Saat anak masih mendapatkan ASI eksklusif, ketika anak usia 4.5 bulan atau 5 bulan tapi berat badannya tidak nambah bahkan kurang, sebenarnya ada beberapa hal yang perlu dilakukan lebih dulu,” ujarnya saat ditemui di acara Peluncuran Anmum #MumToMum di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, Rabu (1/8/2018).
#Pertama, perbaiki lebih dulu teknik menyusuinya
“ASI awal dan ASI akhir itu sebenarnya komposisinya berbeda. ASI akhir itu kandungan lemaknya yang banyak sehingga baik untuk pertumbahan bayi. Untuk itu pastikan lebih dulu, apakah ibu sudah menyusui dengan baik lebih dulu. Menyusui dari satu payudara kemudian baru pindah ke payudara satunya lagi,” paparnya.
#Kedua, lakukan pijat laktasi
Salah satu alasan mengapa MPASI 4 bulan dilakukan dikarenakan berat badan bayi yang tidak kunjung naik lantaran produksi ASI yang tidak lancar. Untuk itu, dr Ariani menyarankan untuk melakukan pijatan laktasi lebih dahulu untuk membantu proses menyusui agar ASI lebih lancar.
“Jika memang setelah melakukan kedua langkah ini, tapi kenaikan berat badan bayi belum juga bertambah, maka dokter anak bisa menyarankan untuk melakukan MPASI dini. Tapi perlu digarisbawahi kalau memang memungkinkan ASI yang lebih utama dan diberikan sampai anak berusia 6 bulan,” ungkap dokter yang praktik di RS. Anak dan Bunda Harapan Kita.
Bagaimana jika anak mendapatkan MPASI dini, apa saja risikonya?
“Sebenarnya kesiapan usus bayi berbeda dari satu anak dengan anak lainnya. Tapi, rata-rata bayi mulai siap mendapatkan makanan atau MPASI dini saat bayi berusia 16 minggu. Tapi bukan berarti saya merekomendasikan untuk memberikan MPASI dini, tapi memang bisa kalau dalam kondisi tertentu memang bisa dilakukan lebih cepat. Tapi tentu perlu dikonsultasikan lebih dulu pada dokter anaknya.”
Lebih lanjut, dr. Ariani juga menjelaskan pemberian MPASI memang tergantung dari kebutuhan dan kesiapan anak. Misalnya, kesiapan dari kematangan oromotorik, serta kematangan saluran cerna dan kematangan sistem imun yang biasanya memang baru siap sekitar 6 bulan.
Menu MPASI awal
Dijelaskan oleh dr. Ariani bahwa untuk menu MPASI awal sebenarnya memang sangat bervariasi, tidak ada rekomendari yang fix untuk menu MPASI. Ada yang memulai dengan buah, ada yang bubur instan, ada juga yang memberikan tepung beras yang dimasak.
“Tapi umumnya, lebih mudah untuk memulai MPASI menggunakan bubur atau tepung beras dulu karena bisa dibuat lebih encer. Jadi, biasanya saya akan sarankan untuk memulai satu kali sehari dengan bubur yang teksturnya cair. Kemudian bisa bertahap hingga konsistensi bubur lebih kental.”
Hal ini dilakukan tentu saja dengan mempertimbangan kondisi usus bayi agar tidak ‘kaget’, “Supaya ususnya juga bisa beradaptasi,” pungkas dr.Ariani.
Baca juga:
id.theasianparent.com/membuat-mpasi-sendiri
Tidak yakin mencari produk keju MPASI terbaik untuk si kecil? Jangan khawatir! Klik disini untuk menemukannya!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.