Beberapa alat kontrasepsi kehamilan, seperti pil KB memiliki hormon yang mirip dengan hormon yang diproduksi tubuh perempuan. Hormon ini mencegah kehamilan dengan mengentalkan ekskresi serviks, sehingga sperma tidak sampai bertemu sel telur dan juga menekan fungsi ovarium ketika pembuahan. Namun, terkadang pil KB tidak 100% mencegah kehamilan. Bahkan, ada kemungkinan seorang perempuan secara tidak sengaja minum pil KB saat hamil.
Beberapa ahli percaya mengonsumsi pil KB saat hamil secara tidak sengaja mungkin tidak membahayakan janin. Tetapi sebaiknya segera berhenti konsumsi pil KB, setelah mengetahui tentang kehamilan Anda. Karena ada kemungkinan pil KB menimbulkan efek negatif terhadap janin.
Sebelum kita membahas kemungkinan risiko minum pil KB saat hamil, ketahui dulu apakah benar ibu hamil tidak boleh mengonsumsinya?
Bolehkah Minum Pil KB saat Hamil?
Menurut Food and Drug Administration (FDA), tidak ada bukti bahwa mengonsumsi pil KB kombinasi atau pil progestin saja saat hamil akan membahayakan bayi, baik dengan meningkatkan risiko cacat lahir atau menyebabkan komplikasi kehamilan.
Sebagian besar data berasal dari penelitian epidemiologi yang membandingkan ibu yang telah menggunakan pil KB selama awal kehamilan, dengan mereka yang tidak. Dalam hal ini, terdapat sedikit perbedaan dalam jumlah cacat lahir, keguguran, atau lahir mati di antara kedua kelompok.
Hasilnya, penelitian menunjukkan bahwa kontrasepsi hormonal yang diminum pada awal kehamilan tidak memiliki efek buruk pada bayi. Jadi, bila Bunda tidak sengaja mengonsumsinya di awal kehamilan dan dalam dosis yang sesuai, mungkin tidak akan membahayakan janin.
“Sekitar satu hingga tiga dari 100 perempuan masih bisa hamil menggunakan pil tersebut. Namun, penelitian menunjukkan bahwa kemungkinan pil KB bisa menyebabkan malformasi kongenital atau cacat lahir itu sangat rendah,” kata Kerry-Anne Perkins, MD, seorang dokter kandungan di dewan peninjau medis Women’s Health Interactive, dikutip dari Verrywell.
Meskipun mungkin tidak membahayakan janin, penggunaannya harus langsung dihentikan sesaat Bunda mengetahui sudah hamil. Sebab, ada alasan untuk percaya bahwa hormon yang mencegah kehamilan dari pil KB bisa memengaruhi kehamilan dan janin.
Artikel terkait: Mengenal Alat Kontrasepsi Spons, Benarkah Efektif Cegah Kehamilan?
Efek Samping Mengonsumsi Pil KB Saat Hamil
Mengingat pil KB berfungsi untuk mencegah kehamilan, mungkin Bunda akan bertanya-tanya apakah akan ada efek samping atau risiko bila terlanjur mengonsumsinya?
Perlu diingat, penelitian tentang hal ini belum banyak dilakukan dan belum bisa dibuktikan. Setiap kondisi dan cara seseorang minum pil KB saat hamil bisa menjadi menentukan seberapa efek sampingnya bagi kehamilan dan janin.
Para peneliti juga menduga mungkin pada beberapa ibu hamil, efek ini tidak akan dirasakan. Namun, mungkin beberapa ibu hamil bisa merasakan efek samping dan risiko berikut ini.
1. Mengganggu Hormon dan Sistem Endokrin
Seperti kita ketahui, produksi hormon meningkat secara ekstrem saat hamil. Tubuh secara alami akan memproduksi hormon untuk pertumbuhan janin. Sedangkan, pil KB juga bekerja untuk menahan hormonal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mengonsumsi apa pun yang mengganggu keseimbangan hormon tubuh mungkin bisa berisiko.
“Hormon yang ada dalam pil KB dirancang khusus untuk mengganggu produksi normal dan fungsi hormon ovarium, untuk tujuan mencegah kesuburan dan pembuahan. Ada kemungkinan bahwa mereka dapat memengaruhi perkembangan sistem endokrin dengan memengaruhi fungsi reseptor hormon,” kata Felice Gersh, MD, seorang dokter kandungan.
2. Kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik atau kehamilan yang terbentuk di luar janin biasanya terjadi di saluran tuba falopi. Ada kemungkinan hormon yang dihasilkan dari pil KB beserta peningkatan hormon alami tubuh saat hamil menyebabkan ketidakseimbangan. Ketidakseimbangan hormon juga bisa menjadi salah satu penyebab kehamilan ektopik.
3. Meningkatkan Risiko Hipospadia
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mencatat bahwa progestin yang dikonsumsi pada awal kehamilan sedikit meningkatkan risiko hipospadia pada anak laki-laki (cacat lahir di mana pembukaan uretra tidak terletak di ujung penis).
Namun, penelitian yang mengarah pada kesimpulan ini sudah sangat lama dan sebagian besar perempuan yang memakai progestin bertujuan untuk infertilitas atau untuk mencegah keguguran, bukan progestin dosis rendah dalam pil KB.
4. Kelahiran Prematur
Ada anggapan bahwa mengonsumsi pil KB saat hamil berisiko meningkatkan kelahiran prematur. Faktanya, hal ini belum bisa dibuktikan kebenarannya dengan penelitian.
Kelahiran prematur bisa terjadi karena banyak hal, beberapa diantaranya adalah infeksi dan peradangan, masalah pada rahim atau leher rahim, solusio plasenta, dan preeklamsia.
Risiko ini mungkin saja terjadi bila ibu hamil memiliki kondisi kehamilan tertentu, ditambah konsumsi pil KB yang tidak tepat. Namun, sangat jarang terjadi.
5. Bayi Lahir Cacat
Banyak perempuan yang tiba-tiba hamil saat sedang menggunakan alat kontrasepsi mungkin khawatir tentang bayi mereka yang lahir dengan beberapa cacat lahir. Tetapi, tidak ada bukti ilmiah konkret yang menunjukkan bahwa menggunakan kontrasepsi saat di awal kehamilan Anda menyebabkan peningkatan kemungkinan cacat lahir pada bayi.
6. Keguguran
Kekhawatiran lainnya adalah risiko keguguran. Sebenarnya, banyak hal yang bisa menyebabkan keguguran. Bahkan banyak pula penyebab yang tidak bisa dijelaskan. Sekali lagi, minum pil KB saat hamil tidak sepenuhnya menyebabkan keguguran, apalagi penelitian tentang hal ini masih sedikit.
Artikel terkait: Mengenal Alat Kontrasepsi Spons, Benarkah Efektif Cegah Kehamilan?
Cara Mengatasi Jika Terlanjur Minum pil KB Saat Hamil
Kehamilan tak terduga saat mengonsumsi pil KB bukanlah hal yang aneh. Cara untuk mengatasinya bila terlanjur minum pil KB saat hamil adalah segera berhenti mengonsumsinya. Kemudian lakukan tes kehamilan di rumah untuk memastikannya.
Pastikan membaca label produk dengan cermat sebelum membeli pil KB. Hal ini dilakukan untuk memastikan potensi risiko pada bila sewaktu-waktu hamil saat mengonsumsinya.
Bagaimanapun, terlepas dari kemungkinan faktor risiko, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk memeriksa kehamilan dan konsultasi lebih lanjut.
Anda juga bisa meminta dokter untuk memberikan resep vitamin dan suplemen kehamilan, agar janin bisa mendapatkan nutrisi. Selain itu, suplemen kehamilan ini juga bisa berfungsi untuk membuat janin tumbuh lebih kuat.
Tidak sampai di situ, konsumsi suplemen ini perlu dibarengi dengan mengonsumsi makan makanan sehat dan bergizi. Ini juga yang dapat mencegah masalah kehamilan.
Gejala Kehamilan saat Mengontrol Kelahiran
Minum pil KB saat hamil mungkin tidak menyebabkan masalah serius, tetapi penting untuk memahami gejala yang mengindikasikan kehamilan, sehingga Anda bisa berhenti minum pil. Berikut adalah beberapa gejala umum kehamilan:
1. Perubahan Suasana Hati
Jika Anda adalah orang yang cukup stabil secara emosional tetapi mulai mengalami perubahan suasana hati yang tiba-tiba, Anda mungkin hamil. Ini terjadi karena peningkatan kadar hormon tertentu selama kehamilan.
2. Periode Haid yang Terlewat
Jika Anda biasanya mengalami menstruasi yang teratur, terlambat atau bahkan tidak sama sekali menstruasi mungkin merupakan tanda kehamilan. Ketahuilah bahwa depresi, stres, dan beberapa faktor lain juga dapat membuat menstruasi tidak teratur. Oleh karena itu, ada baiknya Anda melakukan tes kehamilan untuk memastikan kehamilan.
3. Sering Buang Air Kecil
Apakah Anda mulai sering buang air kecil? Sering buang air kecil adalah salah satu dari banyak tanda kehamilan. Meskipun dapat terjadi karena kondisi medis lain, Anda mengalaminya selama kehamilan terutama karena rahim membesar dan memberi lebih banyak tekanan pada kandung kemih. Hal ini membuat kandung kemih sulit untuk menyimpan lebih banyak urin.
4. Sensitifitas pada Payudara
Perubahan umum lainnya yang akan Anda perhatikan pada awal kehamilan adalah payudara yang lembut dan bengkak. Itu terjadi karena perubahan kadar hormon tertentu. Payudara akan terlihat bengkak dan terasa sangat nyeri saat disentuh. Payudara yang lembut terkadang merupakan efek samping dari pengobatan kontrasepsi.
5. Penciuman yang Lebih Sensitif
Jika tiba-tiba menjadi sensitif terhadap bau yang sepertinya tidak pernah mengganggu sebelumnya, Anda mungkin hamil. Anda bahkan mungkin merasa mual atau muntah ketika mencium sesuatu yang kuat. Beberapa perempuan menjadi sensitif terhadap bau yang lembut juga.
6. Perubahan Pola Makan
Anda akan melihat perubahan nafsu makan saat hamil. Bisa juga kehilangan nafsu makan atau tiba-tiba mulai mengidam makanan tertentu. Beberapa perempuan merasa sulit untuk menahan makanan tertentu.
Itulah informasi tentang minum pil KB saat hamil. Semoga bermanfaat untuk Bunda!
***
Baca juga:
Kontrasepsi pil kb tidak disarankan untuk orang dengan 5 kondisi ini, catat!
7 Manfaat Pil KB selain mencegah kehamilan, Bunda wajib tahu!
Bunda ingin mencoba pil KB untuk pertama kali? Ikuti tips ini
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.