Pernahkah Parents mendengar istilah dwarfisme pada anak? Perlu Parents ketahui, dwarfisme adalah kelainan fisik yang membuat seseorang memiliki tubuh sangat pendek atau kerdil, tapi kondisi ini tidak sama dengan stunting.
Stunting adalah tinggi badan anak yang pendek akibat masalah kekurangan gizi, sedangkan dwarfisme disebabkan oleh genetik atau kondisi medis tertentu. Dikatakan dwarfisme ketika seseorang memiliki tinggi badan antara 120-140 cm ketika sudah dewasa.
Dwarfisme terbagi menjadi dua jenis, yakni dwarfisme tidak proporsional dan dwarfisme proporsional. Lantas, apa yang menjadi perbedaannya dan jenis mana yang sering terjadi pada seseorang atau anak?
2 Jenis kondisi dwarfisme adalah tidak proporsional dan proporsional

1. Dwarfisme tidak proporsional
Jika ukuran tubuh tidak proporsional, artinya beberapa bagian tubuh kecil, tapi yang lainnya berukuran rata-rata atau di atas rata-rata. Kondisi ini menyebabkan perkembangan tulang yang terhambat.
2. Dwarfisme proporsional
Dikatakan proporsional ketika semua bagian tubuh kecil untuk tingkat yang sama dan tampak proporsional seperti perawakan tubuh rata-rata. Jika kondisi ini muncul di masa kanak-kanak, maka akan membatasi tumbuh kembang secara keseluruhan.
Dikutip dari laman KidsHealth, sejauh ini yang paling umum terjadi adalah kelainan achondroplasia, penyebab utamanya dari dwarfisme tidak proporsional. Terjadi pada sekitar 1 dari setiap 25.000 bayi lahir dari semua ras dan kelompok etnis.
Dwarfisme adalah kondisi tubuh pendek, bagaimana dokter mendiagnosisnya?

Terkadang, dokter dapat mencurigai achondroplasia sebelum kelahiran, tepatnya sejak USG prenatal di akhir kehamilan. Dari hasil USG bisa menunjukkan bahwa lengan dan kaki bayi lebih pendek dari ukuran rata-rata, serta kepala yang lebih besar.
Sayangnya, masih banyak ibu yang tidak melakukan USG prenatal di akhir kehamilan, sehingga terlambat mengetahuinya. Alhasil banyak anak dengan achondroplasia tidak terdiagnosis hingga setelah kelahiran.
Akan tetapi, ada juga dokter yang dapat mendiagnosis beberapa jenis kerdil di awal kehamilan, meski tidak semuanya. Sebab, ada juga yang didiagnosis setelah beberapa bulan atau di tahun pertama kehidupan, ketika melihat pertumbuhan anak terlambat.
Gejala dwarfisme adalah sebagai berikut
1. Dwarfisme tidak proporsional

Kelainan ini biasanya menghasilkan gejala sebagai berikut:
- Batang punggung berukuran rata-rata
- Lengan dan kaki pendek, dengan lengan atas dan kaki pendek
- Jari pendek, sering kali dengan pemisahan lebar antara jari tengah dan jari manis
- Mobilitas terbatas pada siku
- Kepala yang besar tidak proporsional, lalu dahi yang menonjol dan tulang hidung rata
- Perkembangan progresif kaki
- Perkembangan progresif dari punggung bawah
- Tinggi dewasa sekitar 122 cm
Selain itu, penyebab lain dari dwarfisme tidak proporsional yaitu karena kelainan langka yang disebut spondyloepiphyseal dysplasia congenita (SEDC). Gejalanya mungkin termasuk:
- Batang punggung yang sangat pendek
- Leher pendek
- Lengan dan kaki pendek
- Tangan dan kaki berukuran sedang
- Dada yang lebar dan membulat
- Tulang pipi sedikit pipih
- Bukaan di langit-langit mulut (celah di langit mulut atau cleft palate)
- Cacat pinggul yang menyebabkan tulang paha berputar ke dalam
- Kaki yang bengkok atau tidak berbentuk
- Ketidakstabilan tulang leher
- Kelengkungan membungkuk progresif dari tulang belakang atas
- Perkembangan progresif dari punggung bawah
- Masalah penglihatan dan pendengaran
- Artritis dan masalah dengan gerakan sendi
- Tinggi dewasa mulai dari 91 cm hingga 122 cm
2. Dwarfisme proporsional

Dwarfisme proporsional dihasilkan dari kondisi medis yang muncul saat lahir atau muncul pada anak usia dini yang terhambat tumbuh kembangnya secara keseluruhan. Gangguan ini memengaruhi pertumbuhan secara keseluruhan, banyak dari mereka mengakibatkan perkembangan yang buruk dari satu atau lebih sistem tubuh.
Kekurangan hormon pertumbuhan adalah penyebab kerdil proporsional yang relatif umum. Ini terjadi ketika kelenjar pituitari gagal menghasilkan pasokan hormon pertumbuhan yang memadai, yang penting untuk pertumbuhan anak yang normal.
Berikut adalah gejala-gejalanya:
- Tingginya di bawah persentil ketiga pada grafik pertumbuhan anak standar
- Tingkat pertumbuhan lebih lambat dari yang diperkirakan untuk usia
- Keterlambatan atau tidak ada perkembangan seksual selama masa remaja
***
Demikianlah informasi terkait kondisi dwarfisme yang bisa saja terjadi pada buah hati Parents. Semoga informasi ini bermanfaat.
Baca juga :
5 Tanda bayi Anda akan tumbuh tinggi (disertai rumus prediksi tinggi anak saat dewasa)
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.