X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Hirschsprung, Penyakit Langka yang Menyerang Pencernaan Bayi

Bacaan 3 menit
Waspadai Hirschsprung, penyakit pencernaan pada bayi baru lahir.<!--first-para-->

Waspadai Hirschsprung, penyakit pencernaan pada bayi baru lahir.

Mengenal Hirschsprung, penyakit langka pada bayi

Penyakit langka yang dinamakan sesuai dengan nama penemunya, Hirschsprung, merupakan penyakit bawaan yang biasanya diderita semenjak kelahiran.

Menurut wikipedia, penyakit Hirschsprung adalah suatu bentuk penyumbatan usus besar yang terjadi akibat lemahnya gerakan usus besar karena tidak memiliki saraf yang mengendalikan kontraksi ototnya.

Akibatnya tidak ada gerakan peristaltik yang mengantarkan feses menuju anus. Kotoran itu akan menumpuk dan membuat usus bertambah besar.

Sehingga apa bila ada feses yang keluar, ukurannya melebihi ukuran normal. Atau, mengeluarkan kotoran yang encer, hitam dan berbau amat busuk.

Baca juga : Kenali Penyakit Melalui Warna Pup Bayi Anda

Peyakit ini merupakan penyakit bawaan yang diderita sejak kelahiran. Menurut statistik, 1 dari 5000 bayi yang terlahir dengan kondisi hidup mengidap penyakit Hirschsprung.

Penyakit ini lebih banyak menyerang bayi laki-laki dibanding bayi perempuan dengan perbandingan 4 : 1.

Penyakit Hirschsprung biasanya terjadi pada bayi fullterm dan jarang pada bayi prematur. Dan biasanya disertai cacat bawaan lainnya seperti down syndrom serta kelainan kardiovaskular.

Gejala-gejalanya

Gejala-gejalanya dapat diketahui segera setelah kelahiran, yaitu :

1. Tidak dapat mengeluarkan mekonium (tinja pertama pada bayi baru lahir) dalam waktu 24-48 jam setelah lahir.

2. Perut menggembung

3. Muntah

4. Konstipasi (sembelit)

5. Diare encer

6. Berat badan tidak bertambah

7. Malabsorbsi

Faktor Penyebab

Faktor penyebab penyakit Hirschsprung diduga dapat terjadi karena faktor genetik dan faktor lingkungan.

Parents, penyakit ini biasanya dapat kita kenali ketika anak baru lahir. Namun juga ada kasus-kasus yang menunjukkan gejala penyakit Hirschsprung ini manakala si anak sudah berusia cukup besar.

Kita harus waspada bila anak seringkali mengalami sembelit dan diare secara bergantian. Ini bukan hal yang lazim terjadi.

Selain itu, kotoran yang dikeluarkan anak bewarna gelap atau hitam dan berbau amat busuk. Kita pun harus curiga ketika anak mengalami anoreksia, yaitu memuntahkan segera makanan yang baru saja dimakannya.

Kondisi ini tentu saja akan mempengaruhi proses tumbuh kembang anak. Tanpa adanya asupan nutrisi yang cukup perkembangan tubuh dan kemampuan motorik anak akan mengalami hambatan.

Mengapa kelainan Hirschsprung ini terjadi?

Kelainan ini terjadi karena adanya permasalahan pada persyarafan usus besar paling bawah, mulai anus hingga usus di atasnya.

Pada penderita, syaraf yang harusnya ada pada usus, yang berfungsi untuk membuat usus bergerak melebar dan menyempit, tidak tumbuh.

Tidak adanya syaraf ini dalam usus bayi dan anak membuat tidak adanya gerakan peristaltik yang mendorong kotoran untuk bergerak keluar menuju anus.

Cerita mitra kami
Inilah Tahap Perkembangan Anak 1 Tahun
Inilah Tahap Perkembangan Anak 1 Tahun
7 Cara Mencuci Peralatan Makan Bayi Guna Menghindari Penyebab Diare
7 Cara Mencuci Peralatan Makan Bayi Guna Menghindari Penyebab Diare
Jenis Ruam Popok Pada Bayi dan Cara Mencegahnya
Jenis Ruam Popok Pada Bayi dan Cara Mencegahnya
Tips Atasi Macam-macam Alergi Kulit Pada Bayi
Tips Atasi Macam-macam Alergi Kulit Pada Bayi

Akibatnya, kotoran terus menumpuk dan bertambah besar. Kondisi inilah yang menyebabkan sembelit berkepanjangan pada bayi.

Parents, selain mengganggu proses pertumbuhan bayi, penyakit ini juga dapat menyebabkan radang usus dan kanker usus.

Bagaimana cara mengatasinya?

Satu-satunya tindakan medis yang dilakukan untuk mengatasi penyakit Hirschsprung ini adalah dengan tindakan operasi.

Secara klinis menurut dokter, bagian usus yang tak ada persarafannya ini harus dibuang lewat operasi. Operasi biasanya dilakukan dua kali.

Pertama, dibuang usus yang tak ada persarafannya.

Kedua, kalau usus bisa ditarik ke bawah, langsung disambung ke anus.

Namun, Bunda, bila bayi masih terlampau kecil, dan panjang ususnya belum mencapai lubang anus, maka dokter akan membuang kotoran bayi tersebut melalui lubang yang dibuat di bagian perut, yang disebut dengan kolostomi.

Dan bila saatnya tiba, yaitu sekitar 6-12 bulan dan usus bayi telah mencapai anus, barulah diadakan operasi berikutnya untuk menyambung usus ke anus. Setelah itu barulah bayi bisa hidup dengan normal.

Demikianlah Parents, semoga bermanfaat…

Referensi : wikipedia dan berbagai sumber lainnya

Baca juga artikel menarik lainnya:

Mengapa Bentuk Kepala Bayi Baru Lahir Sering Terlihat Tak Normal?

4 Gejala pada Bayi Baru Lahir yang Tak Perlu Bikin Anda Risau

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Liza P. Arjanto

  • Halaman Depan
  • /
  • Bayi
  • /
  • Hirschsprung, Penyakit Langka yang Menyerang Pencernaan Bayi
Bagikan:
  • Kisah Indie, Gadis Kecil yang divonis Mati oleh Dokter Sebelum usianya 6 tahun

    Kisah Indie, Gadis Kecil yang divonis Mati oleh Dokter Sebelum usianya 6 tahun

  • Panduan Lengkap Kotoran Bayi: Frekuensi, Tekstur dan Warna

    Panduan Lengkap Kotoran Bayi: Frekuensi, Tekstur dan Warna

  • Kisah Indie, Gadis Kecil yang divonis Mati oleh Dokter Sebelum usianya 6 tahun

    Kisah Indie, Gadis Kecil yang divonis Mati oleh Dokter Sebelum usianya 6 tahun

  • Panduan Lengkap Kotoran Bayi: Frekuensi, Tekstur dan Warna

    Panduan Lengkap Kotoran Bayi: Frekuensi, Tekstur dan Warna

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.