Masa pertumbuhan gigi kerap membuat bayi rewel bahkan sulit untuk tidur sepanjang malam. Melansir laman Healthline, mayoritas bayi mendapatkan gigi pertama di usia 4-7 bulan. Di masa ini, Parents bisa merangsang pertumbuhan gigi bayi.
Akan tetapi, tidak masalah jika di usia tersebut gigi bayi belum juga tumbuh. Pasalnya, ada rentang waktu yang luas untuk pertumbuhan gigi bayi yang dianggap “normal”.
Oleh karenanya, jangan panik jika selama usia 7 atau 9 bulan belum tumbuh gigi. Jika khawatir, Parents bisa berkonsultasi dengan dokter terkait hal ini. Selain itu, pun bisa melakukan beberapa cara untuk merangsang pertumbuhan gigi bayi. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan.
Artikel terkait: Bayi rewel saat tumbuh gigi? Segera atasi dengan 4 hal ini Bun!
8 Cara Merangsang Pertumbuhan Gigi Bayi
1. Memberikan Makanan Bertekstur Lebih Keras
Saat memberikan MPASI kepada buah hati, Parents tidak hanya memberikan makanan yang lembut. Namun, Parents juga harus menyediakan makanan yang bertekstur lebih keras untuk bayi.
Makanan jenis ini bisa berwujud makanan ringan atau yang disebut finger food. Selain mengenyangkan, finger food juga bisa merangsang pertumbuhan gigi bayi. Beberapa makanan yang direkomendasikan adalah sayuran dan buah-buahan yang memiliki bentuk padat, seperti wortel, brokoli, kentang rebus, dan lain sebagainya.
2. Merangsang Pertumbuhan Gigi Bayi dengan Berikan Teether yang Aman
Selain memberikan makanan yang bertekstur lebih kasar, Parents juga bisa memanfaatkan teether untuk merangsang pertumbuhan gigi bayi. Pada dasarnya, teether adalah mainan yang diperuntukkan untuk melatih gigitan pada bayi.
Bentuknya bisa bermacam-macam, tetapi biasanya terbuat dari karet yang dapat digenggam secara mudah oleh bayi. Namun, Parents tidak boleh sembarangan memberikan teether pada bayi.
Parents bisa memberikan teether yang terbuat dari material bebas kandungan BPA (bisphenol A). Selain itu, perhatikan pula kandungan teether, jangan pilih teether yang mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan si kecil.
Untuk mengurangi rasa nyeri pada bayi, Parents bisa memberikan teether yang sudah didinginkan terlebih dahulu di lemari pendingin. Selain itu, sebaiknya jangan memberikan teether yang berisi cairan. Sebab, apabila mengalami kebocoran, dapat membahayakan bayi.
3. Menggosok dengan Kain Kasa
Parents juga dapat merangsang pertumbuhan gigi bayi dengan cara menggosok gusi bayi secara rutin sekali sehari. Cara ini dilakukan untuk membersihkan gusi bayi.
Caranya mudah, Parents tinggal melilitkan kain kasa di jari kemudian menggosokkannya secara perlahan pada gusi bayi. Cara ini disinyalir dapat memperlancar sistem peredaran darah pada gusi bayi.
4. Pijat Gusi
Bun, coba letakkan si kecil di tempat tidur, gunakan jari-jari Bunda yang sudah bersih untuk memijat lembut gusi bayi. Cara ini akan membantu merangsang gigi bayi agar cepat keluar dari gusi, sekaligus mengurangi rasa sakit pada saat gigi tumbuh. Pijat gusi juga bisa dilakukan ketika bayi sulit tidur di malam hari.
Artikel terkait: Bayi 8 Bulan Belum Tumbuh Gigi, Normalkah?
5. Berikan Handuk Dingin, atau Dot Dingin
Bunda bisa menggunakan handuk dingin untuk diisap bayi atau mengisap dot dingin untuk membantu merangsang proses tumbuh giginya. Namun, penggunaan dot atau empeng dingin ini harus dibatasi karena risiko tinggi masalah maloklusi kongenital seperti underbite atau maloklusi.
6. Cara Merangsang Pertumbuhan Gigi Bayi Menggunakan Daun Bawang
Daun bawang memiliki efek anti inflamasi dan mengurangi pembengkakan pada gusi. Cobalah mengoleskan daun bawang pada gusi sebagai efek merangsang tumbuh gigi susu dan mengurangi rasa sakit pada anak saat tumbuh gigi.
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
- Gunakan daun bawang segar, untuk anak laki-laki menggunakan 7 daun dan untuk anak perempuan menggunakan 9 daun
- Cuci daun, haluskan dan saring untuk mendapatkan sarinya
- Rendam daun bawang dalam air dengan kapas dan oleskan dengan lembut pada area gusi.
Daun bawang memiliki rasa yang pedas, sehingga ketika dioleskan dapat membuat anak tidak nyaman dan dia mungkin akan menolaknya. Selain itu, pastikan cara ini dilakukan ketika si kecil memang sudah makan MPASI atau makanan keluarga. Lebih baik konsultasikan dulu dengan dokter bila Bunda ingin mencobanya.
7. Berjemur di Pagi Hari
Berjemur matahari pagi dengan waktu dan durasi yang tepat akan membantu tubuh meningkatkan sintesis vitamin D, yang akhirnya mendorong pertumbuhan gigi bayi.
Waktu yang tepat untuk anak-anak berjemur adalah dari jam 6 sampai jam 8 pagi. Selain membantu merangsang pertumbuhan gigi bayi, metode ini aman dan efektif melawan stunting, juga membantu anak-anak memperkuat daya tahan tubuh mereka.
8. Berikan Nutrisi yang Tepat
Nutrisi yang tepat juga berpengaruh terhadap pertumbuhan gigi si kecil, lho, Bun. Oleh karena itu, asupan nutrisi untuk si kecil pada tahap tumbuh gigi perlu dilengkapi dengan nutrisi berikut:
Mineral utama yang menyusun tulang dan gigi tubuh. Makanan yang kaya kalsium seperti susu, produk susu (keju), udang, kepiting, ikan, produk kacang-kacangan. Selain itu, agar anak dapat menyerap kalsium secara efektif dari makanan, sebaiknya juga cukup mendapatkan sinar matahari pagi selama kurang lebih 30 menit sehari.
Vitamin yang membantu tubuh menyerap kalsium. Sumber utama vitamin D bagi tubuh adalah dari prekursor vitamin D di bawah kulit, di bawah aksi fotokimia sinar matahari. Selain itu, suplementasi vitamin D untuk tubuh dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin D seperti telur, ikan makarel.
Kandungan mineral terbesar kedua dalam tubuh setelah kalsium. Fosfor memiliki fungsi membentuk dan memelihara kekuatan tulang dan gigi tubuh. Mineral ini disediakan di sebagian besar makanan, di mana fosfor yang terkandung dalam makanan hewani memiliki nilai biologis yang lebih tinggi daripada makanan nabati.
Mineral ini bersama dengan kalsium berpartisipasi dalam proses mineralisasi untuk menciptakan tulang dan gigi bagi tubuh. Makanan yang kaya akan magnesium dapat disebutkan seperti ikan, sayuran hijau, kacang-kacangan, alpukat, kacang-kacangan.
Tubuh yang tidak memiliki asupan vitamin C yang cukup dapat menyebabkan degenerasi sel terakhir. Pulpa dan gusi menjadi keropos, menyebabkan gusi menjadi ulserasi, meradang, dan mudah berdarah, yang akhirnya menyebabkan kehilangan gigi.
Vitamin ini banyak terkandung dalam makanan seperti jeruk bali, jeruk, lemon, jeruk keprok, mangga.
Selain menjaga dan melindungi mata, vitamin A juga membantu perkembangan normal tulang dan gigi, melindungi mukosa kulit dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap patogen. Makanan yang kaya vitamin A dapat disebut sebagai telur, hati, daging, produk susu.
Selain nutrisi kaya akan vitamin dan mineral, yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi adalah batasi makanan dan minuman manis seperti kue, permen dan minuman berkarbonasi.
Pada saat yang sama, buat kebiasaan rutin memeriksakan gigi, terutama saat anak terlambat tumbuh gigi sehingga dapat mendeteksi dini masalah gigi serta penyakit terkait, sehingga dapat mengambil tindakan pengobatan yang tepat waktu.
Artikel terkait: Selain Ngeces dan Demam, Inilah 10 Tanda Bayi sedang Tumbuh Gigi
Tanda Tumbuh Gigi pada Bayi
Melansir laman Parents.com, reaksi seorang anak terhadap tumbuh gigi tergantung pada banyak faktor, termasuk toleransi mereka terhadap rasa sakit, kepribadian mereka, dan kepadatan gusi. Kebanyakan anak mengalami tanda dan gejala tumbuh gigi berikut ini.
- Gusi bengkak. Jika di gusi bayi terlihat ada benjolan seukuran gigi, itu berarti gigi sedang tumbuh.
- Mengunyah, menggigit, dan mengisap. Karena gusi bayi tumbuh, Parents mungkin akan melihat bayi memasukkan apa saja ke dalam mulutnya, terutama mainan.
- Menggosok gusi, telinga, dan pipi mereka. Bayi mungkin akan menggosok gusinya untuk mengurangi tekanan. Mereka mungkin juga menarik telinga mereka dan akan merasa gelisah. Jika ia memegang pipinya, bisa berarti ia sedang mengalami pertumbuhan gigi geraham. Namun, ketika ia memegang telinga, Parents sebaiknya mulai waspada. Bisa jadi ia mengalami infeksi telinga. Apabila ada tanda-tanda demikian, segera hubungi dokter.
- Ngiler. Tidak ada yang tahu mengapa bayi yang tumbuh gigi menghasilkan begitu banyak air liur. Namun, ada sebuah teori mengatakan bahwa peningkatan gerakan otot di mulut selama periode tumbuh gigi mensimulasikan aktivitas bayi untuk mengunyah, yang mengaktifkan kelenjar ludah. Air liur yang berlebihan juga dapat menyebabkan tersedak atau batuk sesekali.
- Ruam mulut. Basah terus-menerus dari air liur berlebih dapat menyebabkan ruam di sekitar mulut, dagu, atau leher.
- Rewel pada malam hari. Tidak heran, tumbuh gigi membuat banyak bayi lebih rewel dari biasanya. Bayi yang tumbuh gigi mungkin gelisah atau sulit untuk tenang pada waktu tidur siang dan waktu malam karena gusi yang berdenyut, tetapi itu adalah rasa sakit yang wajar.
- Nafsu makan berkurang. Beberapa bayi kehilangan nafsu makan dan menolak untuk makan atau minum dalam sementara waktu.
- Demam ringan. Hal ini ditandai dengan demam kurang dari 38 derajat Celcius, diambil melalui dubur. Kondisi ini memang dapat disebabkan oleh peradangan gusi. Jika demam ringan disertai dengan pilek, serangan diare, atau gejala aneh lainnya, hubungi dokter anak. Sebab, tumbuh gigi seharusnya tidak menimbulkan gejala demikian.
- Feses encer. Bayi mungkin memiliki tinja yang encer karena menelan air liur ekstra atau dari perubahan pola makan.
Artikel terkait: Bayi 1 Tahun Belum Tumbuh Gigi, Apa Penyebab dan Bagaimana Mengatasinya?
Lini Masa Pertumbuhan Gigi Bayi
Pada umumnya, bayi akan memiliki 20 gigi lengkap antara usia 1 hingga 3 tahun. Namun, proses perkembangannya memang bisa dikatakan cukup lama. Jika Parents bertanya-tanya bagaimana kronologi tumbuh gigi pada bayi, simak penjelasan berikut.
Sekitar trimester kedua kehamilan, tunas gigi mulai terbentuk di bawah gusi di mulut bayi. Akhirnya, akar mulai tumbuh, memaksa mahkota ke atas. Gigi memberi tekanan pada jaringan di atasnya dan perlahan-lahan mulai rusak. Kemudian, jaringannya semakin tipis dan giginya keluar.
Melansir dari Healthychildren.org, gigi pertama bayi biasanya muncul sekitar usia 6 bulan, yakni gigi depan bawah atau gigi seri tengah bawah. Lalu, diiikuti empat gigi atas (gigi seri tengah dan lateral). Sebab, gigi ini lebih tipis dengan tepi seperti pisau, mereka sering muncul dengan cukup mudah.
Geraham pertama biasanya muncul saat ulang tahun bayi petama. Gigi geraham pertama akan mulai muncul di bagian belakang mulut. Kemudian datang gigi taring (gigi runcing di antara geraham dan gigi seri).
Selanjutnya, saat sekitar usia 2 tahun, geraham kedua di belakang set pertama pun muncul. Gigi geraham sering kali jauh lebih menyakitkan karena mereka adalah gigi yang besar, gemuk, dan permukaannya lebar.
Dalam beberapa kasus, cairan dapat menumpuk, menciptakan kista kebiruan di atas geraham yang belum erupsi. Ketika giginya pecah dan kistanya keluar, bayi mungkin berakhir dengan mulut penuh darah, tetapi biasanya akan segera pulih dengan sendirinya.
Artikel terkait: Anak Terlambat Tumbuh Gigi? Jangan Panik, Ini Penjelasan Dokter Gigi
Perawatan untuk Gigi Bayi
Melansir dari Kids Health, perawatan dan pembersihan gigi bayi penting untuk kesehatan gigi jangka panjang. Meskipun gigi pertama akan tanggal, kerusakan gigi membuat mereka rontok lebih cepat, meninggalkan celah sebelum gigi permanen siap untuk masuk. Gigi sulung yang tersisa kemudian dapat berkumpul bersama untuk mencoba mengisi celah yang mungkin menyebabkan gigi permanen menjadi bengkok dan tidak pada tempatnya.
Perawatan gigi harian harus dimulai bahkan sebelum gigi pertama bayi tumbuh. Caranya, bersihkan gusi bayi setiap hari dengan kain kasa yang bersih dan lembap, atau sikatlah dengan sikat gigi bayi yang lembut dan air (tanpa pasta gigi).
Setelah gigi pertama muncul, sikat dengan air dan sedikit pasta gigi. Pilih pasta gigi mengandung fluoride dan gunakan hanya seukuran kacang polong atau kurang. Awas, jangan sampai pasta gigi tertelan.
Lalu, ketika semua gigi bayi tumbuh, cobalah untuk menyikatnya setidaknya dua kali sehari dan terutama setelah makan. Penting juga untuk membiasakan anak-anak menggunakan benang gigi sejak dini.
Waktu yang baik untuk memulai flossing adalah ketika dua gigi mulai bersentuhan. Bicaralah dengan dokter gigi untuk saran tentang flossing gigi kecil itu.
Tips penting lainnya untuk mencegah kerusakan gigi adalah jangan biarkan bayi tertidur dengan dot. Susu atau jus dapat menggenang di mulut bayi dan menyebabkan kerusakan gigi dan plak.
American Dental Association (ADA) merekomendasikan agar anak-anak menemui dokter gigi pada usia 1 tahun, atau dalam waktu 6 bulan setelah gigi pertama muncul, untuk perawatan dan pencegahan gigi berlubang.
Itulah beberapa cara merangsang pertumbuhan gigi bayi dan beberapa seluk beluk tentang tubuh gigi pada bayi. Memang, tumbuh gigi memang bisa menjadi fase yang cukup berat bagi bayi dan Parents. Namun, dengan kesabaran dan ketelatenan, pasti bisa melaluinya. Perlu dicatat bahwa sebelum Parents mencoba cara ini, alangkah lebih baiknya untuk berkonsultasi juga kepada dokter untuk mendapatkan informasi yang lebih komprehensif.
***
Artikel telah diupdate oleh: Fadhila Afifah
Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.
Baca juga:
6 Mitos dan fakta seputar pertumbuhan gigi bayi, Parents wajib tahu nih!
Banyak dialami, ini 5 penyebab gigi renggang pada anak
Ini batas usia yang perlu diwaspadai ketika anak belum tumbuh gigi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.