Momen pubertas buah hati menjadi salah satu fase yang menantang bagi orangtua. Ada beberapa perubahan mendasar pada anak yang mesti orangtua jelaskan kepadanya, termasuk menjelaskan soal mimpi basah ke anak.
Mimpi basah adalah tahapan normal di masa pubertas anak. Oleh karena itu, sudah sepatutnya orangtua bisa menjelaskan hal ini kepada anak, agar ia tidak bingung ketika suatu hari nanti mengalaminya.
Sayangnya, hingga saat ini masih ada orangtua yang bingung bahkan enggan membicarakannya kepada anak. Sementara itu, anak pun merasa malu kalau harus bertanya kepada orangtua, dan akhirnya ia memilih untuk diam saja.
Menjelaskan Mimpi Basah ke Anak Remaja
Berkaitan dengan ini, Ayank Irma selaku psikolog anak, remaja, dan keluarga, serta founder Ruang Tumbuh memberikan beberapa tips atau cara untuk orangtua menghadapi anak yang akan mengalami masa pubertasnya, termasuk saat anak mengalami mimpi basah.
1. Memberikan Penjelasan Dasar Seputar Pubertasnya dengan Baik
Hal pertama yang perlu orangtua lakukan adalah memberikan penjelasan dasar tentang masa pubertas kepada anak. Tujuannya agar mereka bisa menghadapi masa pubertas dengan baik, tentu saja remaja mesti diedukasi dengan baik.
“Jelaskan pada mereka tentang adanya pertumbuhan fisik dan perubahan psikologis saat pubertas,” jelas Ayank Irma.
Saat pubertas, anak akan mengalami beberapa perubahan sekunder, misalnya saja anak laki-laki akan mengalami perubahan suara menjadi lebih berat, tumbuh rambut di kemaluan, dan perubahan ukuran penis serta testis. Hal seperti inilah yang mesti anak-anak ketahui dengan jelas.
2. Jangan Sungkan untuk Menjelaskan tentang Hal yang Sifatnya Lebih Pribadi
Meskipun topik seksual masih menjadi hal tabu di Indonesia, orangtua tetap boleh, kok, menjelaskan hal ini kepada anak. Beritahu anak tentang adanya fenomena ereksi, di mana penis akan mengalami pengerasan di saat-saat tertentu, misalnya pagi atau malam hari.
3. Cara Menjelaskan tentang Mimpi Basah ke Anak
Ketika saatnya sudah tiba dan anak bertanya kepada orangtuanya tentang arti dari mimpi basah, katakan saja bahwa mimpi basah terjadi ketika mereka sudah mulai beranjak dewasa dan mulai mengembangkan perasaan suka dengan seseorang.
Lalu, di dalam mimpi itu, ada kemungkinan mereka akan melihat seseorang yang akan mereka sukai tersebut. Namun, ada kemungkinan juga tidak. Jadi, tetap ada kemungkinan anak akan mengeluarkan cairan sperma tanpa melalui mimpi basah.
Jelaskan pula tentang bentuk cairan sperma yang berbeda dengan urine. Cairan sperma tersebut umumnya memiliki tekstur lengket dan berwarna putih.
4. Tenangkan Hati Anak Remaja
Jika nanti anak remaja sudah mengalami mimpi basah dan mengeluarkan cairan sperma untuk pertama kalinya, ada sebagian dari mereka yang mungkin akan merasa khawatir atau malah merasa bersalah.
Oleh karenanya, orangtua perlu menjelaskan lagi bahwa proses ini adalah sesuatu yang alamiah dan tidak bisa mereka kendalikan. Sehingga mereka tidak perlu merasa bersalah.
5. Bersikap Tenang dan Terbuka kepada Anak
Saat menjelaskan hal seperti ini, orangtua perlu bersikap tenang dan terbuka agar anak juga bisa ikut berdiskusi dengan perasaan yang santai. Hal seperti ini adalah sesuatu yang alamiah dan sangat normal, sehingga Parents perlu menunjukan ketenangan agar anak memahami fenomena yang terjadi pada tubuhnya sebagai sesuatu yang wajar.
Penjelasan Pubertas untuk Anak Perempuan
Tips di atas juga berlaku pada anak perempuan. Jelaskan kepada mereka tentang adanya perubahan sekunder, seperti pertumbuhan payudara, tumbuh rambut di kemaluan, dan tentang adanya menstruasi.
Biasanya anak perempuan akan mengalami pubertas lebih dahulu dibandingkan dengan anak laki-laki. Sehingga pada umumnya, anak perempuan akan terlihat lebih besar dibandingkan dengan anak laki-laki seusianya.
Kalau tentang menstruasi, Parents bisa menjelaskan bahwa ini adalah darah yang keluar dari vagina karena tidak adanya proses pembuahan di organ rahim pada perempuan. Saat menstruasi sudah tiba, berarti seseorang tersebut sudah bisa untuk bisa bereproduksi.
Maka dari itu, penting bagi anak untuk mengetahui cara bergaul dengan benar ketika sudah mencapai masa pubertas. Ajarkan pula kepada mereka cara untuk membersihkan diri dengan benar, seperti cara ganti pembalut dan yang lainnya.
Kalau perlu, gunakan pula media berupa beberapa gambar atau buku untuk bisa memberikan pemahaman secara holistik pada anak tentang masa pubertas ini.
Parents, demikianlah tips atau cara menjelaskan seputar mimpi basah ke anak dari Ayank Irma. Semoga bermanfaat.
Baca juga:
4 Fakta tentang menyusui saat haid, benarkah mens bisa mengubah rasa ASI?
Benarkah Jenis Kelamin Janin Bisa Berubah Setelah USG? Ini Penjelasan Dokter
8 Penyebab Rasa ASI Berubah dan Cara Mengatasinya, Busui Wajib Tahu
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.