Setiap orang pasti memiliki privasinya masing-masing, tak terkecuali buah hati Parents yang mulai menginjak usia remaja. Dalam kondisi ini, sudah sepatutnya orang tua bisa menghargai privasi remaja.
Nah ternyata, kondisi tersebut pun sedang dialami seorang ibu bernama Enny. Ia berkisah kalau saat ini anak remajanya mulai sering merahasiakan beberapa hal dari sang ibu dan ayah.
“Anakku sekarang setiap cerita sudah enggak seterbuka lagi kayak dulu. Bahkan, beberapa hari lalu dia bertengkar sama temannya juga enggak ngasih tahu aku. Seakan dia sengaja menutupinya,” curhat Enny dengan nada sedikit kesal.
Memang tidak mudah bagi orang tua menghadapi perubahan situasi seperti itu. Perasaan janggal dan khawatir pun bisa saja Parents alami ketika buah hati mulai merahasiakan sesuatu.
Artikel Terkait: Parents, Waspadai Dampak Pubertas Dini Pada Anak Anda!
Akan tetapi, biarkan saja itu terjadi, asalkan masih dalam batas normal dan tidak mengindikasikan sesuatu yang buruk pada diri anak. Sebab, mengutip dari Halodoc, keinginan anak untuk lebih banyak privasi adalah bagian alami dari proses perkembangannya.
Anak-anak akan mulai menghadapi berbagai tantangan besar seiring pertambahan usia. Mereka akan belajar tentang sifat seseorang, hal-hal yang dianggap cocok atau tidak, hingga menentukan apa yang ingin dilakukan dalam hidupnya.
Efeknya, wajar saja jika anak-anak, khususnya praremaja atau remaja, memiliki lebih banyak privasi dan membutuhkan ruang pribadi. Keadaan ini sama saja seperti kita para orang dewasa, kan?
Psikolog Carl E Pickhardt, Ph.D., menjelaskan jika usia remaja adalah masanya anak mulai memiliki rahasia. Anak-anak tidak akan memberikan informasi tertentu kepada orang tuanya lebih dari yang mereka inginkan.
“Kenapa begitu? Sebab, peningkatan kesadaran diri sejak pubertas, dorongan untuk lebih mandiri, ketidakamanan sosial dengan teman sebaya, dan perkembangan dunia luar yang lebih kompleks semuanya cenderung memotivasi anak untuk meningkatkan keinginan akan privasi ini,” jelas Pickhardt, melansir dari situs Psychology Today.
Dengan demikian, diharapkan para orang tua bisa menghargai privasi yang dimiliki oleh remaja. Di sisi lain, ada juga alasan yang mendasari pentingnya orang tua menghargai privasi remaja.
5 Alasan Orang Tua Perlu Menghargai Privasi Remaja
Melansir dari situs Moms.com, inilah 5 alasan pentingnya menghargai privasi remaja yang perlu orangtua pahami.
1. Perkembangan Fisik dan Emosional
Seiring bertambahnya usia, anak mulai berubah saat mereka mengembangkan keterampilan dan minat baru. Otak berkembang pesat selama masa remaja, sehingga anak-anak mendapat keterampilan berpikir baru.
Saat mendekati masa dewasa, anak mengalami perubahan emosional serta fisik. Buah hati Parents ingin dianggap mandiri dan dewasa. Mereka juga menghadapi ketakutan dan keinginan baru yang mungkin tidak dipahami.
Selama masa remaja ini, anak-anak mencoba memahami di mana posisi mereka dan apa yang ingin dilakukannya di masa depan. Remaja berusaha mendapatkan identitas mereka sendiri dan privasi sangat penting bagi mereka selama tahap ini.
Artikel Terkait: Parents Kesulitan Menghadapi Anak Remaja? Lakukan 5 Tips Mudah Ini
2. Menghargai Privasi Remaja agar Memahami Kebutuhan untuk Berpisah
Ketika anak-anak masih kecil, mereka hampir tidak dapat dipisahkan dari Parents. Mereka bergantung pada orang tua untuk segala hal, karena memang menghabiskan sebagian besar waktunya bersama orang tua.
Seiring bertambahnya usia anak, pemisahan alami mulai terjadi. Pemisahan ini adalah bagian yang sehat dari hubungan manusia.
Anak kecil yang menginginkan kehadiran ibunya terus-menerus berubah menjadi anak yang lebih besar yang akan menutup rapat pintu kamarnya karena dia menginginkan privasi. Ini adalah proses perkembangan yang terjadi ketika anak-anak ingin memiliki kehidupan sendiri.
3. Bentuk Penyesuaian Hidup
Lantaran remaja menghadapi banyak hal yang tidak diketahui sebelumnya, wajar jika mereka menginginkan lebih banyak privasi. Periode ini juga merupakan salah satu penyesuaian besar bagi orang tua.
Banyak orang tua mengalami saat-saat cemas ketika mereka mencoba mencari cara menghadapi anaknya yang berubah. Periode ini bisa meresahkan, karena orangtua berusaha menjangkau anak-anak mereka yang seakan semakin menjauh darinya.
Penting untuk disadari bahwa kondisi ini terjadi karena anak remaja Parents ingin lebih banyak privasi, bukan berarti ia menyembunyikan sesuatu. Anak juga ingin lebih mandiri.
4. Memahami Hubungan antara Privasi dan Kepercayaan
Orang tua perlu memahami bahwa privasi dan kepercayaan berjalan beriringan. Pahami di mana harus menarik batasan terkait privasi, serta ketahuilah bahwa terkadang privasi yang ekstrem bisa menjadi tanda bahaya. Meski anak remaja Anda ingin mandiri, mungkin ada saat-saat yang tepat untuk mengintip.
Harus ada hubungan antara kejujuran dan tanggung jawab yang ditunjukkan remaja, dan tingkat serta jumlah privasi yang seharusnya mereka miliki.
Artikel Terkait: Masa pubertas pada anak laki-laki, Parents perlu ketahui tanda-tandanya
5. Menghormati Batasan
Sejumlah orang tua dan anak memperebutkan masalah batasan. Parents perlu tahu di mana harus menarik batasan dalam hal hubungan dengan anak. Temukan keseimbangan yang tepat dan pahami kebutuhan anak untuk “berpisah”.
Penting bagi remaja untuk memiliki privasi dan “waktu sendiri”, sehingga setiap orang dalam keluarga harus menghormati ini. Jika anak remaja Parents bertanggung jawab dan dapat dipercaya, maka tak perlu khawatir apalagi sampai mematai-matainya.
Menghormati dan menghargai privasi anak remaja bukan berarti harus mengabaikan perilaku yang mencurigakan. Jika menemukan sesuatu yang menunjukkan perilaku salah atau aktivitas berisiko, Parents berhak ikut campur. Sebab, orang tua masih memiliki tanggung jawab untuk melindungi anak-anak, bahkan ketika mereka merasa tak membutuhkannya.
Itulah beberapa penjelasan yang perlu Anda ketahui tentang privasi pada remaja. Semoga menjawab rasa penasaran Anda ya, Parents.
Baca Juga:
Hasil Survei: Jumlah Perokok Anak Meningkat Akibat Harga Rokok yang Murah
Parents, Ini 5 Tips atau Cara Bantu Anak Move On Saat Patah Hati
7 Alasan Anak Tidak Suka Ikut Acara Keluarga, Parents Wajib Tahu!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.