Salah satu indikator untuk memantau pertumbuhan buah hati dan status gizinya adalah dengan mengukur LILA. Pernahkah Parents mendengar istilah LILA seperti ini? Yuk, simak informasi selanjutnya di sini.
Pentingnya Mengukur LILA untuk Memantau Pertumbuhan Buah Hati
LILA adalah singkatan dari lingkar lengan atas. Tenaga medis, seperti dokter atau bidan, biasanya melakukan pengukuran LILA pada buah hati secara berkala untuk memantau pertumbuhannya
Selain dengan pengukuran LILA, sebenarnya ada banyak indikator lain yang juga dilakukan untuk memantau pertumbuhan anak, misalnya lingkar kepala, tinggi, dan berat badan. Namun, pengukuran LILA adalah salah satu cara sederhana yang juga kerap dilakukan.
Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa pengukuran LILA penting untuk dilakukan.
1. Mengukur LILA Menjadi Indikator Awal Status Gizi Anak yang Mudah untuk Dilakukan
Mengukur lingkar lengan atas adalah salah satu cara sederhana yang mudah dilakukan untuk mengindikasi status gizi anak. Dalam ilmu kedokteran yang disebut antropometri, tolak ukur status gizi kesehatan anak juga dapat dilihat dari usia, berat badan, panjang atau tinggi badan, indeks massa tubuh, hingga tebal lipatan kulit.
Nah, ukuran lingkar lengan atas menggambarkan cadangan lemak keseluruhan dalam tubuh buah hati. Jadi, dengan pengukuran yang tepat, pihak medis bisa mengetahui kondisi status gizi anak melalui persediaan lemak tubuhnya.
Hasil dari pengukuran LILA yang besar berarti menandakan adanya persediaan lemak tubuh yang cukup banyak. Hal ini juga berlaku sebaiknya jika ternyata hasil pengukurannya ternyata kecil.
2. Menggambarkan Kondisi Energi dan Protein yang Dimiliki Buah Hati
Melakukan pengukuran LILA juga menunjukkan kondisi energi dan protein yang dimiliki buah hati. Dengan mengetahui ukuran lingkar lengan atas, pihak medis bisa mengetahui apakah bayi atau balita mengalami KEP atau kurang energi dan protein.
Kondisi KEP ini jelas penting untuk diketahui karena sangat berkaitan dengan marasmus, kwashiorkor, dan kwashiorkor marasmus (busung lapar). Ketiga penyakit ini adalah pertanda adanya gangguan gizi pada tubuh anak dan menjadi masalah kesehatan di Indonesia hingga saat ini.
Pengukuran LILA adalah deteksi dini yang mudah dilakukan untuk mencegah adanya kondisi kekurangan energi dan protein pada anak. Sehingga, orangtua dan pihak medis bisa melakukan tindakan preventif terhadap berbagai penyakit karena kekurangan gizi.
Selain mudah dilakukan, sederhana, cepat dan murah, pengukuran LILA tidak memerlukan data usia anak, sehingga sangat cocok untuk digunakan dalam kondisi darurat.
Cara Mengukur LILA
Cara untuk melakukan pengukuran LILA sangat sederhana dan mudah dilakukan. Biasanya, bidan akan mengukurnya menggunakan pita khusus pengukur LILA. Pita ini akan dilengkapi indikator warna berupa merah, jingga, kuning dan hijau.
Selain iut, pengukuran LILA dilakukan pada lengan yang tidak aktif. Misalnya, anak lebih aktif menggunakan tangan kanannya, maka pengukuran dilakukan di tangan kirinya. Titik pengukuran pun harus ditentukan terlebih dahulu yakni pada pertengahan antara pangkal lengan atas dan ujung siku, dalam ukuran centimeter (cm).
Berikut ini adalah tahapan untuk melakukan pengukuran lingkar lengan atas.
- Buatlah posisi bahu dan siku buah hati lurus
- Tentukan titik tengah antara bahu dan siku
- Lakukan pengukuran dengan melingkarkan pita LILA pada bagian tengah tersebut. Pastikan untuk tidak memasang pita terlalu kencang.
- Amati hasil pengukuran sampai dengan ketelitian 0,1 cm
Ketika melakukan pengukuran LILA, pastikan pita LILA tidak kusut, kondisinya terlipat, atau permukaannya sudah tidak rata, agar hasil pengukuran bisa menunjukkan hasil yang akurat.
Lantaran mudah untuk dilakukan, Parents bisa melakukan pengukuran LILA di ruang dengan pita khususnya yang bisa dibeli di apotek atau platform belanja online. Pastikan untuk membeli pita LILA yang sesuai dengan standar Menteri Kesehatan Indonesia, ya, Parents.
Cara Membaca Hasil Pengukuran LILA
Pita LILA memiliki indikator warna yang akan menunjukkan kondisi kecukupan gizi buah hati. Oleh karena itu, penting sekali mengetahui arti dari indikator warna yang ada di pita LILA. Berikut ini adalah beberapa arti dari indikator warna yang ada di pita pengukuran lingkar lengan atas.
Jika hasil pengukuran menunjukkan indikator warna merah, berarti buah hati mengalami malnutrisi parah dan perlu segera ke dokter untuk mendapat perawatan.
-
Indikator Berwarna Jingga
Jika hasil pengukuran berwarna jingga, artinya buah hati mengalami malnutrisi sedang. Kondisi ini pun perlu segera ditangani oleh dokter.
-
Indikator Berwarna Kuning
Jika hasil pengukuran menunjukkan indikator berwarna kuning, artinya buah hati memiliki risiko untuk mengalami malnutrisi di kemudian hari. Segeralah berkonsultasi ke dokter untuk melakukan langkah-langkah pencegahan.
Jika hasil pengukuran menunjukan indikator berwarna hijau, artinya buah hati sudah memiliki kondisi gizi yang baik dan perlu dipertahankan.
Biasanya, hasil pengukuran LILA akan dicatat di buku tumbuh kembnag anak agar bisa dilihat perkembangannya setiap bulan.
Dengan mengukur LILA, dokter bisa memberikan perawatan atau saran terkait perbaikan gizi yang harus dilakukan pada anak. Orang tua juga bisa melakukan pemantauan terhadap status gizi anak tiap bulannya.
Baca juga:
Jangan Keliru! Inilah Daftar Kebutuhan Gizi Anak Sesuai Usianya
id.theasianparent.com/10-gizi-penting-untuk-anak
Ini kebutuhan gizi ibu hamil yang harus dipenuhi berdasarkan trimester
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.