Parents, tahukah Anda apa itu scabies pada bayi?
Scabies adalah masalah kulit pada bayi yang disebabkan oleh tungau kecil yang disebut Sarcoptes scabiei.
Tungau kecil ini menggali ke dalam kulit bayi dan meninggalkan kotorannya di sana.
Kondisi ini menyebabkan benjolan kecil gatal dan lecet. Gatal dan ruam tersebut adalah reaksi dari hipersensitif terhadap tungau, kotorannya, dan telurnya.
Tentu saja kondisi ini tidak boleh dibiarkan terlalu lama, sebab akan membuat bayi tidak nyaman dan bisa menimbulkan masalah yang lebih serius.
Karena itu, perhatikan apa saja penyebab, gejala, dan cara mencegahnya berikut ini!
Apa itu Scabies pada Bayi?
Nama scabies sebenarnya berasal dari bahasa Latin ‘scabere‘ yang memiliki arti menggaruk. Bila anak menderita scabies, ia kemungkinan akan sering menggaruk kulitnya.
Scabies adalah iritasi kulit yang disebabkan oleh infestasi tungau parasit kecil yang bersembunyi di bawah kulit.
Ruam bergelombang yang Anda lihat sebenarnya adalah reaksi alergi terhadap telur dan kotoran yang ditinggalkan tungau.
Seringnya, scabies disamakan dengan ruam lain seperti eksem, impetigo, tinea corporis (kurap) dan psoriasis.
Scabies disebabkan oleh tungau kecil bernama Sarcoptes scabiei yang membangun ‘kerajaan’ di lapisan terluar kulit manusia.
Kulit manusia tidak tahan terhadap serangan tungau ini.
Saat tungau menggali dan bertelur di permukaan kulit, kutu ini menyebabkan gatal tanpa henti dan ruam yang parah.
Ruam bergelombang yang terlihat di foto sebenarnya adalah reaksi alergi terhadap telur dan kotorang yang ditinggalkan tungau.
Ciri-Ciri Scabies pada Bayi dan Anak
Scabies biasanya muncul sebagai benjolan dan ‘jejak’ seperti benang di kulit.
Pada anak-anak dengan warna kulit lebih gelap, benjolan dan jejak mungkin terlihat cokelat, ungu atau abu-abu.
Pada anak-anak dengan warna kulit lebih terang, benjolan dan jejak mungkin terlihat merah.
Pada anak-anak dan remaja, bekas luka muncul terutama di antara jari tangan dan kaki, di bagian dalam pergelangan tangan, di bagian belakang siku, di ketiak, di sekitar pusar dan selangkangan, dan di bokong.
Pada bayi, ruam sering muncul di telapak tangan dan telapak kaki dan mungkin terlihat seperti lepuh kecil atau jerawat.
Beberapa bayi mungkin mengalami ruam di kepala dan leher. Atau mereka mungkin memiliki area yang tebal dan berkerak pada kulit yang terkena.
Scabies ini akan terasa sangat gatal, terutama di malam hari, atau setelah mandi air hangat atau mandi air biasa.
Ketika si Kecil menggaruk area yang gatal, mereka terkadang bisa mendapatkan infeksi sekunder. Jika ini terjadi, mungkin ada pengerasan kulit kuning pada kulit dan mungkin menyakitkan.
Memerlukan waktu satu bulan setelah infeksi sampai ruam muncul, karena telur scabies membutuhkan waktu yang lama untuk matang.
Penyebab Scabies
Tungau scabies adalah parasit kecil seperti serangga yang bersembunyi di bawah lapisan atas kulit manusia dan bertelur.
Semakin banyak telur menyebabkan lebih banyak tungau yang menyebabkan lebih banyak gatal.
Kebanyakan orang dengan scabies memiliki sekitar 10 sampai 15 tungau pada tubuh mereka pada suatu waktu.
Tungau ini sangat kecil sehingga Anda mungkin tidak melihatnya, tetapi akan terasa sangat gatal dan muncul iritasi yang ditimbulkannya.
Apakah beberapa bayi dan anak-anak berisiko lebih tinggi terkena scabies? Jawabannya, ya.
Meskipun scabies dapat menyerang siapa saja, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko pada bayi, yaitu:
-
Hidup dalam kondisi penuh sesak (seperti dalam keluarga dengan banyak anak, atau di mana bayi berbagi tempat tidur dengan orang lain).
-
Kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya (seperti memiliki sistem kekebalan yang lemah, atau keterlambatan perkembangan).
-
Berada di tempat penitipan anak dalam komunitas yang kekurangan sumber daya.
Gejala Scabies
Ketika seorang anak menderita scabies untuk pertama kalinya, dibutuhkan waktu sekitar 4 – 6 minggu hingga muncul reaksi pada kulit.
Gejala yang paling umum adalah:
- Rasa gatal hebat terutama di malam hari
- Ruam seperti jerawat
- Bersisik
- Kulit lecet seperti melepuh
- Luka karena goresan akibat terlalu banyak digaruk
Pada tahap awal, scabies mungkin sulit dibedakan dari penyakit kulit lainnya karena kondisi ruam yang hampir mirip.
Perbedaannya adalah scabies pada anak menyebabkan rasa gatal tanpa henti.
Ciri khas lain dari scabies adalah munculnya liang seperti sebuah lintasan pada kulit.
Garis yang timbul biasanya berwarna putih keabu-abuan atau justru sewarna kulit.
Liang ini muncul ketika tungau betina membuat terowongan di bawah permukaan kulit.
Setelah membuat liang, sang tungau betina akan meletakkan sekitar 15 – 20 telur di dalamnya.
Di mana tungau scabies hidup?
Tungau atau kutu ini dapat hidup di bagian manapun dari tubuh manusia, tetapi ada tempat-tempat yang menjadi favoritnya:
- Di antara jari-jari
- Lipatan pergelangan tangan, siku, atau lutut
- Sekitar pinggang dan pusar
- Payudara dan alat kelamin
- Kepala, leher, wajah, telapak tangan, dan telapak kaki
Dapatkah tungau ini dilihat oleh mata?
Seseorang yang menderita scabies hanya dapat membawa sekitar 10 – 15 ekor tungau pada satu waktu dan setiap tungau berukurang tidak lebih dari 0,5 mm. Hal ini membuat tungau sulit untuk dilihat.
Dengan mata telanjang, tungau mungkin hanya tampak seperti sebuah titik hitam kecil.
Mikroskop dapat membedakan apakah itu seekor tungau, telur, kotoran tungau, atau hanya kulit yang tergores.
Bagaimanakah Scabies pada Anak Menyebar?
Scabies biasanya menyebar melalui kontak kulit yang berkepanjangan sehingga memberi waktu pada tungau untuk berpindah dari satu orang ke orang lain.
Berbagi barang pribadi seperti tempat tidur atau handuk ternyata bisa jadi salah satu pencetusnya.
Scabies mudah menular di antara anggota keluarga atau pasangan seksual. Tungau scabies TIDAK menyebar melalui jabat tangan singkat atau pelukan.
Selain itu, tungau scabies tidak dapat melompat atau terbang, melainkan merayap dengan sangat lambat.
Dapatkah scabies menular dari hewan peliharaan seperti anjing dan kucing?
Binatang peliharaan dipenuhi jenis tungau yang berbeda dari yang menyerang manusia. Jadi, binatang peliharaan seperti kucing dan anjing BUKAN sumber penyebar tungau scabies pada anak.
Scabies pada anjing dan kucing sering disebut sebagai kudis atau Scabies sarcoptic.
Ketika kutu dari kucing atau anjing mendarat pada kulit manusia, mereka gagal untuk berkembang dan hanya menyebabkan gatal-gatal ringan yang akan hilang dengan sendirinya.
Berbeda dari tungau manusia yang memburuk dan tambah parah kecuali jika diobati.
Siapa saja yang mudah tertular scabies?
Scabies tidak hanyak terjadi pada anak. Ada beberapa kelompok orang yang rentan tertular, yaitu:
- orang dewasa yang aktif secara seksual
- narapidana di penjara
- orang yang sedang dalam perawatan
- orang yang tinggal di tempat yang ramai
- orang yang bekerja di tempat penitipan anak
Wabah scabies biasanya merebak di tempat penitipan anak (daycare). Anak-anak cenderung melakukan kontak fisik ketika bermain.
Mereka juga sering berbagi karpet dan selimut.
Jika ditemukan scabies pada anak, penting untuk menginformasikan pada pihak daycare agar teman-teman sekelas, orangtua serta semua staf bisa waspada.
Bagaimana Mengobati Scabies pada Anak?
Scabies tidak bisa sembuh dengan sendirinya. Penyakit ini hanya dapat disembuhkan dengan obat yang diresepkan dokter untuk membunuh tungau.
Obatnya berbentuk krim atau losion yang dioleskan ke seluruh bagian tubuh. Setelah didiamkan selama 8 – 14 jam, bilas obat tersebut dengan air.
Pada beberapa kasus, dokter mungkin akan meresepkan pil untuk menangani scabies.
Pengobatan ini biasanya berlangsung selama tiga hari, tergantung dari jenis obat yang digunakan.
Meski obat-obatan digunakan untuk membasmi tungau dan telur-telurnya, tetapi rasa gatal tidak langsung hilang.
Untuk mengatasinya, terutama di malam hari, pil antihistamin akan membantu.
Krim hidrokortison mungkin juga dapat membantu mengatasi gatal.
Namun, krim ini juga akan mengubah ruam scabies sehingga membuat kondisinya jadi sulit didiagnosis.
Sebaiknya gunakan krim ini bila disarankan oleh dokter.
Saat seseorang didiagnosis menderita scabies, siapa pun yang sering kontak fisik dengannya juga harus diobati.
Dokter biasanya merekomendasikan seluruh anggota keluarga juga mendapatkan perawatan meski gejalanya belum terlihat.
Hati-hati, tungau scabies juga bisa hidup di permukaan pakaian, sprei, dan selimut selama dua hingga tiga hari.
Untuk memastikan semua tungau mati, cuci semua pakaian si pasien dalam waktu tiga hari setelah ia diketahui mengidap scabies.
Gunakan air panas dan segera keringkan di mesin pengering.
Cara Mencegah Scabies pada Bayi dan Anak-anak
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah scabies pada bayi, yaitu:
1. Menjaga Kebersihan Anggota keluarga
Sangat disarankan untuk merawat semua anggota keluarga, dengan losion topikal yang diresepkan meskipun mereka tidak menunjukkan gejala scabies.
Selain itu, pastikan untuk mengisolasi atau menjauhkan si kecil yang terkena scabies agar tidak menginfeksi orang lain.
Anggota keluarga dan yang kontak dekat dengan anak yang terkena scabies harus diobati pada saat yang sama, bahkan jika mereka tidak memiliki gejala. Ini akan membantu mencegah penyebarannya.
2. Mencuci Pakaian dengan Air Panas
Cuci semua pakaian yang terkena kulit, baju, kaus dalam, handuk, dan tempat tidur (sprei, sarung bantal, selimut) dalam air panas dari 60 derajat Celcius dan keringkan dalam pengering. Ini akan membunuh tungau.
3. Perhatikan Barang-Barang Berbulu Lain yang Terkontaminasi
Jika ada sesuatu yang tidak bisa dicuci, seperti boneka binatang atau mainan, masukkan ke dalam kantong plastik selama seminggu.
Tungau scabies tidak bisa bertahan hidup lebih dari empat hari tanpa kontak dengan kulit manusia.
4. Bersihkan Rumah Secara Menyeluruh
Vakum lantai dan buang kantong vakum ke tempat sampah.
Lakukan pembersihan pada seluruh barang-barang di rumah terutama yang menjadi tempat bersemayamnya tungau, seperti kasur, sofa, selimut, boneka, dan lain-lain.
5. Hindari Si Kecil Kontak dengan Orang Lain
Jauhkan anak-anak dari teman sekolah atau tempat penitipan anak sampai perawatan mereka selesai dan dokter mengatakan tidak apa-apa.
6. Rutin Lakukan Pembersihan pada Furnitur di Rumah
Tungau bisa muncul karena kebersihan rumah yang tidak terjaga.
Karena itu, sebelum ada yang mengalami kondisi ini, pastikan Parents selalu rutin membersihkan furnitur dan semua barang-barang di rumah.
Kisah Viral Seorang Anak Terkena Scabies
Di sebuah fanpage Facebook bernama Cahaya Mata Ku asal Melaka, Malaysia, memuat foto-foto bayi dengan kondisi kulit yang mengerikan.
Diduga, bayi 3 bulan ini menderia scabies pada anak.
Scabies adalah iritasi kulit yang disebabkan oleh infestasi tungau parasit kecil yang bersembunyi di permukaan kulit.
Dalam foto tersebut terlihat ruam-ruam muncul di jari-jari sang bayi. Berikut postingan yang menyertai:
Ayah dan Bunda, berhati-hati dengan SCABIES PADA ANAK
Scabies adalah jenis kuman/kutu hewan yang dapat menyebar pada anak yang baru lahir. Jauhkan kucing dari anak-anak Anda, scabies juga berasal dari binatang seperti kucing.
Jangan biarkan berada di dekat anak-anak apalagi diajak tidur bersama, atau menginjak-injak kasur Anda.
Foto tersebut adalah keponakan saya sendiri yang baru berusia 3 bulan.
Hari Jumat sang bayi dibawa ke Rumah Sakit Sibu (Serawak, Malaysia) dan dokter mengatakan bahwa ia menderita SCABIES YANG TERINFEKSI DARI KUTU HEWAN TERUTAMA KUCING!!
Kutu tersebut akan bertelur… Seluruh badan akan menjadi bintik-bintik merah.
Tolong share agar semua orang berhati-hati… Sayangilah anak Anda karena ia lebih berharga dari hewan yang Anda pelihara.
Ini kasus yang serius dan jauhkan anak-anak terutama bayi baru lahir dari hewan peliharaan Anda. Selalu jaga kebersihan bayi baru lahir.
Cepat sembuh bayiku sayang…
Dalam postingan tersebut tidak ditemukan link menuju postingan asli.
Namun, tertulis sumbernya adalah dari seseorang bernama Alex Fernandez.
Semoga tidak ada lagi yang tertular tungau scabies ya, Parents.
***
Baca juga:
Waspada! Grup Facebook ini Ajarkan Pengobatan Scabies dengan Cara Berbahaya
[Foto] 5 perbedaan gigitan serangga yang perlu diwaspadai para orangtua
7 Jenis Serangga Kasur yang Berbahaya Bagi Kesehatan, Hati-hati!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.