Yakin kebutuhan gizi anak usia sekolah Parents sudah seimbang? Kesalahan pola makan bagi anak usia sekolah sangat bahaya, lho. Berikut penjelasan ahli gizi.
Masih ingat betapa antusiasnya Bunda ketika anak mulai memasuki MPASI? Bunda tentu ingin memberikan asupan nutrisi yang terbaik buat anak. Tidak mengherankan jika Bunda rela merogoh kantong untuk membeli ‘perlengkapan tempur’ untuk membuat MPASI sehat, termasuk membeli bahan makanan organik agar anak mendapat nutrisi seimbang.
Seiring berjalannya waktu dan usia anak kian bertambah, tidak sedikit orangtua mulai cuek dengan pola makan anak. Bahkan, tidak jarang yang berpikiran kalau saat anak makan yang penting kenyang. Akibatnya gizi anak usia sekolah pun tidak tercukupi.
Penuhi asupan nutrisi dan gizi anak usia sekolah
Kondisi ini tentu saja keliru dan bisa berisiko pada tumbuh kembang anak. Artinya, setelah anak melewati usia golden period, nutrisi anak wajib diperhatikan.
Hal ini tegaskan oleh Dr. Grace Judio-Kahl, nutrisionis, “Setelah masa golden period, tentu tidak boleh dilupakan fase berikutnya yaitu masa usia sekolah, yang tentunya kebutuhan pemenuhan nutrisi dan pola makan menentukan anak yang sehat dan berprestasi. ”
Mengacu pada catatan Riset Kesehatan Dasar 2013 ternyata terbukti kalau 26.4% anak usia 5-12 tahun menderita anemia.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 juga, anak usia sekolah dasar membutuhkan kebaikan gizi dari vitamin dan mineral seperti zink, zat besi, vitamin B dan C.
Nutrisi tersebut untuk mendukung banyaknya aktivitas yang mereka jalani ketika belajar dan melakukan kegiatan di luar sekolah. Oleh sebab itu penting bagi Bunda untuk tidak mengabaikan hal ini.
Fakta soal gizi anak usia sekolah dipaparkan dr Grace Judio-Kahl, dalam acara ‘Aksi Ibu Peduli Nutrisi’ di Hari Gizi Nasional yang digelar Minute Maid Nutriforce belum lama ini.
Lebih lanjut, dr. Grace mengingatkan kalau kebutuhan nutrisi pada anak usia sekolah sangat penting. Pasalnya, jika tidak akan memengaruhi tingkat konsentrasi dan berujung pada menurunnya prestasi anak.
Tentu Bunda tidak ingin hal ini terjadi bukan?
“Memberi makan anak, jangan asal happy dan kenyang saja, tapi juga harus dicek baik-baik apalah nutrisinya sudah seimbang atau belum? Apalagi zat besi yang sering tidak diperhatikan padahal memegang peranan penting.”
Baca juga : 10 asupan gizi penting untuk anak
*sumber : Peraturan Menteri Kesehatan RI No 75/2013 tentang Angka Kecukupan Gizi
Terkait dengan kurangnya asupan zat besi pada anak, dr. Grace menilai hal ini dipicu karena kesalahan pada pola makan, ketika kecenderungan masyarakat Indonesia yang lebih banyak mengonsumsi karbohidrat, dan melupakan kandungan nutrisi yang lain. Padahal hal ini bisa berakibat membuat anak menjadi gemuk. Terlihat sehat, padahal tidak.
Selain itu kekurangan zat besi ini juga tidak dilihat secara kasat mata sehingga tidak disadari orangtua. Padahal, kandungan zat besi yang dibutuhkan anak usia sekolah setiap harinya minimal 10 mg zat besi dan 11 mg zink.
Apa yang bisa dilakukan Parents untuk memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah?
dr. Grace memberikan saran, bahwa orangtua perlu memerhatikan piring sehat. Yaitu membagi ‘piring sehat’ ini meliputi ketersediaan tiga kebutuhan gizi utama bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Mulai dari karbohidrat sebagai sumber energi (50 %) dari kebutuhan kalori sehari, protein untuk pembentukkan otot dan sel-sel otak (20-30 %) dari kebutuhan kalori sehari, dan mikronutrien, seperti zat besi, zink, Vitamin C, Vitamin E, dan Vitamin B12, yang membantu proses metabolisme, meningkatkan imunitas terhadap penyakit, dan membantu penyerapan zat gizi oleh tubuh.
Baca juga :
Macam-macam Vitamin dan Nutrisi Penting untuk Pertumbuhan Anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.