Tak bisa dipungkiri lagi bahwa keluarga adalah orang yang dekat dengan kita. Namun karena kita tak bisa memilih untuk lahir di keluarga mana, kita tak bisa menentukan orang seperti apa yang menjadi keluarga kita. Lalu bagaimana jika kita memiliki anggota keluarga yang cenderung toxic, seperti apa cara menghadapi mereka?
Menurut psikolog Roslina Verauli, M.Psi., Psi, penting untuk menjaga batasan tertentu jika Parents memiliki keluarga yang toxic. Anda bisa tetap menjaga relasi atau hubungan dengannya, namun juga memastikan diri Parents ‘terlindungi’ secara emosional.
Lalu apa sebenarnya itu toxic family atau keluarga toxic?
Artikel Terkait: 9 Ciri Orangtua yang Toxic, Hindari agar Tidak Jadi Salah Satunya!
Apa Itu Toxic Family?
Sumber: xFrame
Dalam kehidupan, kita akan bertemu dengan berbagai jenis orang dan sifatnya masing-masing. Tak menutup kita akan bertemu dengan orang-orang yang ‘kurang baik’ atau tidak cocok dengan kita, termasuk orang-orang dengan sifat yang ‘toxic’.
Mengutip dari Hello Sehat, istilah toxic sendiri digunakan untuk menggambarkan sifat yang seperti ‘racun’, yaitu jenis pribadi yang menyusahkan dan merugikan orang lain baik secara fisik dan emosional.
Seperti apa ciri-ciri toxic people yang perlu kita waspadai? Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
- Tidak menunjukkan kepedulian terhadap perasaan, kebutuhan, atau hak Anda
- Bertindak kasar dan kritis
- Melanggar batasan yang telah Parents buat
- Menolak untuk berkompromi
- Harus selalu benar
- Merasa aturan tidak berlaku untuk mereka
- Membuat tuntutan-tuntutan yang tidak adil
- Tidak bertanggung jawab atas tindakannya
- Jarang atau tak mau sama sekali meminta maaf atas kesalahan dan kekurangan
- Berbohong atau memanipulasi Parents untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan
- Memanfaatkan orang lain
Menurut Sharon Martin, praktisi sosial berlisensi dari San Jose, California, orang yang toxic jarang ada yang bisa berubah atau mau berubah.
“Mereka kurang kesadaran diri atau merespon dengan penyangkalan (denial) atas perlakuan buruk mereka terhadap orang lain,” ungkapnya seperti dikutip dari WebMD.
Tidak orang-orang dari lingkungan luar saja, anggota keluarga sendiri bisa saja menjadi salah satu dari para toxic people tersebut. Merekalah yang disebut dengan toxic family atau keluarga toxic. Bisa saja mereka tak melakukan kekerasan fisik pada Anda, namun sifat mereka membuat Anda terluka secara emosional.
Artikel Terkait: Toxic Relationship, Bagaimana Hubungan Bisa Meracuni Diri Anda?
Apa Saja yang Harus Dilakukan untuk Menghadapi Keluarga Toxic?
Sumber: xFrame
Bukan tidak mungkin Anda harus terus menerus berhadapan dengan toxic family, apalagi jika Parents masih tinggal serumah dengannya.
Berurusan dengan anggota keluarga yang memiliki perilaku toxic dapat membuat Anda merasa stres dan lelah secara emosional. Keamanan psikis dan ketenangan pikiran Parents harus menjadi prioritas.
Lalu apa yang harus dilakukan untuk menghadapi keluarga yang toxic?
1. Batasan Fisik
Sumber: xFrame
“Batasi jam atau waktu bertemu di toxic dan setting atau konteks kita bertemu dengannya. Pastikan nggak di sepanjang waktu apalagi di setiap saat. Hanya di waktu atau momen tertentu saja,” papar Roslina Verauli dalam video pendek yang ia bagikan di akun Instagramnya @verauli.id.
Mungkin akan sulit untuk mengindentifikasi dan menetapkan batasan jika Anda berasal dari keluarga yang ‘kurang’ menghormati hak-hak pribadi, namun keputusan sepenuhnya ada di tangan Parents.
Membatasi interaksi fisik dengan orang yang toxic bisa menjadi cara Anda untuk melindungi diri atau menghadapi anggota keluarga yang toxic.
Artikel Terkait: Hati-Hati, Berpikir Positif Secara Berlebihan Justru Bisa Jadi Toxic, Ini Tandanya!
2. Batasan Emosional untuk Menghadapi Keluarga Toxic
Sumber: xFrame
“Bikin batasan emosional bahwa tidak segala-galanya bisa diobrolin bareng si toxic. Batasi hanya topik-topik tertentu saja agar Anda terlindungi secara emosional,” lanjut Verauli.
Membatasi seberapa banyak informasi pribadi yang dibagikan kepada si ‘toxic’ juga bisa dilakukan. Tak perlu menjawab pertanyaan pribadi dari anggota keluarga jika Parents merasa tak nyaman untuk membicarakannya.
***
Itulah beberapa hal yang bisa Parents lakukan untuk menghadapi keluarga yang toxic. Menjaga relasi dengan orang lain memang penting, tapi bukan berarti Anda perlu terlalu dekat secara emosional dengan orang-orang yang toxic yang akhirnya berpengaruh terhadap kesehatan mental secara pribadi. Semoga informasi ini bermanfaat.
Baca Juga:
Apa Arti Support System? Ini Penjelasan dan 5 Manfaatnya untuk Kesejahteraan Mental
Mengenal Toxic Masculinity, Perilaku Maskulin yang Berdampak pada Kesehatan Mental
Bisa Mengganggu Kesehatan Mental, Ini 8 Tanda Toxic Family yang Harus Dihindari
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.