Dalam psikologi, pola asuh dan hubungan orang tua yang tidak sehat dengan anak disebut sebagai toxic parents. Lantas, apa saja ciri dari toxic parents atau orang tua yang toksik ini?
Parents, sebagai orang tua tentunya kita kerap melakukan kesalahan. Misalnya, tidak sengaja berteriak kepada anak, atau mengatakan hal yang berpotensi menyakiti perasaannya.
Meski begitu, biasanya hal tersebut termasuk ke dalam emosi sesaat kita, dan semata-mata dilakukan agar anak menjadi lebih baik.
Akan tetapi, berbeda lagi dengan toxic parents. Orang tua yang toksik digambarkan sebagai seseorang yang konsisten bersikap menuntut kewajiban atas keinginan pribadinya kepada anak mereka.
Tak hanya itu, orang tua toxic juga biasanya tidak memikirkan perasaan si anak atas tindakannya.
Mereka juga kemungkinan besar tidak akan meminta maaf bahkan tak mau mengakui atau menyesali bahwa sikap tersebut sebenarnya salah.
Tindakan menindas dan abai akan perasaan anak juga terjadi secara berkelanjutan.
Artinya, sikap mereka bukanlah diakibatkan oleh emosi sesaat yang biasanya berakhir dengan penyesalan.
Selengkapnya, melansir berbagai sumber, yuk, langsung simak saja beragam ciri orang tua yang toxic sebagai berikut!
Ciri-ciri Orang Tua yang Toxic
1. Berperilaku Egois
Biasanya orang tua yang toxic tidak peduli dengan kebutuhan anak dan hanya memikirkan egonya sendiri.
Ketika terlibat konflik, ia tidak akan memikirkan perasaan anak dan hanya mementingkan dirinya sendiri.
2. Otoriter dan Selalu Ingin Mengontrol
Tipe orang tua ini tidak akan memandang anak sebagai seseorang yang memiliki hak atas kehidupannya.
Mereka biasanya tidak akan memberikan kesempatan kepada anak untuk mengambil keputusan sendiri.
Menganggap semua tindakan anak adalah salah sehingga segala hal tentang anaknya akan dikendalikan langsung oleh mereka.
3. Tidak Bisa Mengontrol Emosi adalah Ciri Orang Tua yang Toxic
Salah satu ciri orang tua toxic selanjutnya adalah tidak bisa mengontrol emosi.
Meski masalah yang dihadapi sepele, mereka biasanya kerap meluapkan amarah secara berlebihan kepada anak. Bahkan ketika anaknya tidak terlibat secara langsung pada masalah mereka.
4. Melakukan Kekerasan Fisik dan Verbal
Ini merupakan tindakan yang kerap dilakukan orang tua toxic, yakni melakukan kekerasan fisik seperti memukul atau menampar.
Tak hanya itu, kekerasan verbal seperti menghina pun kerap dilayangkan kepada anaknya.
Tentu, perilaku ini tidaklah pantas untuk didapatkan oleh sang anak karena akan memengaruhi perkembangan psikologis dan fisiknya.
5. Selalu Merasa Tersaingi
Orang tua seharusnya menjadi suporter atau sumber dukungan pertama bagi buah hati mereka.
Sebaliknya, orang tua toxic malah menganggap bahwa anak adalah saingan.
Mereka tidak akan segan mempermalukan anak atau bahkan tidak membiarkan sang anak bahagia.
6. Sering Membuat Anak Merasa Bersalah
Toxic parents kerap mengungkit apa yang telah dilakukannya sehingga membuat anak merasa bersalah.
Misalnya, mengungkit pengorbanan mereka dalam mengeluarkan tenaga atau uang untuk membesarkan anak.
Padahal, membesarkan anak adalah kewajiban orang tua, bukan sesuatu yang harus ‘diganti’ dan membuat anak terbebani.
7. Tidak Pernah Menghargai Anak
Apa yang anak lakukan, atau pencapaian si kecil yang baik sekalipun, tidak pernah dihargai oleh toxic parents.
Mereka tidak pernah memberi apresiasi bahkan selalu merasa kurang atas pencapaian sang anak.
8. Selalu Menyalahkan Anak
Orang tua toksik sering kali merasa bahwa setiap tindakan mereka benar.
Jika melakukan kesalahan, ia malah akan menyalahkan orang lain atau anaknya sendiri atas perbuatannya.
9. Menuntut Secara Berlebihan
Orang tua toxic juga kerap menuntut berlebihan pada anak, bahkan atas suatu hal yang tidak masuk akal.
Mereka tidak peduli apakah anak sanggup atau mampu melakukannya, orang tua toxic hanya berpikir agar keinginannya terpenuhi.
Hal ini pada akhirnya bisa menyebabkan anak tertekan, tidak percaya diri, maupun depresi.
Perlu diketahui, satu perilaku dari ciri-ciri di atas sudah bisa menjadikan orang tua sebagai toxic parents.
Pasalnya, sedikit saja poin dilakukan, tetap bisa meninggalkan luka mendalam bagi anak yang mungkin akan membekas pada mereka ketika beranjak dewasa.
Mengapa Ada Toxic Parents?
Di antara Parents mungkin ada yang bertanya-tanya, ‘Kok, ada ya, orang tua seperti itu? Mengapa mereka tega melakukannya?’.
Memang, salah satu sifat atau insting alami orang tua adalah melindungi dan menyayangi anaknya dengan sepenuh hati.
Namun, tidak dapat dipungkiri, jika sebenarnya banyak juga orang tua yang berperilaku toxic kepada sang anak.
Biasanya, perliku toxic ini berasal dari pola asuh serupa yang orang tua itu rasakan di masa lalu.
Orang tua toxic mungkin memiliki kejadian traumatis di masa lalu dan membawa luka yang membekas terkait pola pengasuhan yang diterimanya.
Ketika lukanya belum sembuh, maka kemungkinan ia melukai anak dengan cara serupa juga bisa saja terjadi.
Upaya yang Bisa Dilakukan agar Tidak Menjadi Orang Tua yang Toxic
Perlakuan toxic pada anak, meski beberapa orang tua akan berkata bahwa hal tersebut dilakukan karena kasih sayang, tentunya tetap menimbulkan masalah emosional pada anak.
Hal ini pun akan berdampak buruk pada kesehatan jiwanya. Serta, disadari atau tidak, ini juga bisa memicu sang anak melakukan hal serupa di kemudian hari ketika ia sudah berkeluarga.
Maka, rantai atau lingkaran toxic ini perlu diputus. Jadi, jika Anda khawatir memiliki ciri orang tua toxic yang telah disebutkan, tidak ada salahnya untuk meluangkan waktu dan mengingat bagaimana pengalaman masa kecil bisa saja membentuk diri Anda yang sekarang.
Bagi beberapa orang, proses ini mungkin tidak mudah dan membuat kewalahan.
Oleh karena itu, jangan ragu juga untuk mempertimbangkan mencari bantuan dari ahlinya seperti psikolog ataupun psikiater.
Tidak ada kata terlambat untuk berubah. Serta, Anda juga tidak perlu terburu-buru untuk memaafkan kejadian masa lalu yang pernah dialami dengan orang tua.
Coba secara perlahan, berdamailah dengan diri sendiri terlebih dulu, kemudian tidak ada salahnya menghampiri anak dan peluklah ia dengan sepenuh cinta sebagai tanda maaf.
Setelahnya, mulailah perbaiki diri Anda dan biarkan anak bercerita tentang perasaannya.
Dengarkan, hargai, dan jadilah orang tua yang lebih baik untuk anak Anda.
Itulah beberapa ciri orang tua yang toxic dan bagaimana cara agar tidak menjadi bagian dari salah satunya.
Sebagai orang tua, tentunya kita tidak bisa menjadi sempurna dan tak luput dari kesalahan.
Namun, jika Anda merasakan salah satu ciri toxic parents, jangan ragu untuk berbenah dan mencari bantuan, ya.
***
Baca juga:
8 Karakteritistik dan Ciri Parental Burnout, Hati-Hati Parents Mengalaminya!
3 Pola Asuh Ini Bisa Sebabkan Anak Depresi, Parents Sering Melakukannya?
Anak Bungsu Parents Laki-laki? Ini 7 Fakta Karakter yang Dimilikinya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.