Minimal sekali dalam hidupnya, seseorang pasti pernah merasakan yang namanya hubungan beracun atau toxic relationship.
Sebenarnya, apa itu toxic relationship? Bagaimana mengenali bahwa hubungan yang Anda jalani dengan seseorang berubah menjadi ‘beracun’, serta bagaimana cara mengatasinya?
Berikut ini penjelasan Irma Gustiana Andriani, S.Psi, M.Psi., Psi., PGCertPT mengenai toxic relationship seperti dilansir dari IGTV-nya @ayankirma.
Artikel Terkait: 9 Ciri-ciri Cowok Red Flag, Perlu Tahu Sebelum Memutuskan Menikah!
Apa Itu Toxic Relationship?
Very Well Mind menulis, toxic relationship atau hubungan beracun adalah hubungan yang membuat Anda merasa tidak didukung, disalahpahami, direndahkan, atau diserang.
Pada tingkat dasar, hubungan apa pun yang membuat Anda merasa lebih buruk daripada lebih baik bisa menjadi beracun seiring berjalannya waktu.
Dengan kata lain, suatu hubungan menjadi beracun jika kesejahteraan Anda terancam. Baik secara emosional, psikologis, dan bahkan fisik.
Hubungan beracun itu tidak hanya dialami pada relasi dengan pasangan, entah itu pacar atau suami atau istri, tapi juga bisa dengan anak, orang tua, adik-kakak, atasan-rekan kerja, asisten rumah tangga, atau siapa saja.
Artikel Terkait: Bertengkar dengan Pasangan? Lakukan 6 Hal Ini Agar Hubungan Kembali Harmonis
Apa Tanda Kita Terjebak dalam Hubungan Beracun?
Hubungan yang melibatkan pelecehan fisik atau verbal itu jelas masuk dalam klasifikasi ‘beracun’. Tetapi ada tanda-tanda toxic relationship yang tidak atau kurang kelihatan (samar), yang diterima sangat ‘halus’ oleh si korban, di antaranya adalah:
- Kebutuhan Anda tidak terpenuhi.
- Tidak mendapat penghargaan dari apa yang sudah Anda lakukan, seperti ucapan terima kasih.
- Memberi lebih dari yang Anda dapatkan.
- Terus-terusan melakukan pengorbanan dari mulai waktu hingga tenaga.
- Tidak mendapat dukungan, disalahkan, disalahpahami, direndahkan, atau diserang.
- Anda menjalani hari-hari dengan perasaan tertekan, marah, atau lelah.
- Selalu bertengkar setiap kali bersama.
- Sulit menjadi diri Anda sendiri saat bersama pasangan.
Intinya, jika seseorang secara konsisten mengancam kesejahteraan Anda dengan apa yang mereka katakan, lakukan, atau tidak lakukan, kemungkinan saat itu Anda sedang menjalani hubungan beracun.
Bagaimana Cara Mengenali Bahwa Kita Terjebak Toxic Relationship?
Untuk mengetahui apakah anda mengalami hubungan beracun adalah dengan menelisik perasaan Anda sendiri.
Ketika Anda merasa, ‘Ini tidak adil buat saya!’ Ketika Anda merasa pasangan berbicara kasar, membuat posisi Anda dalam hubungan tidak nyaman, dan lain sebagainya.
Tapi sering kali, persepsi ‘tidak nyaman’ antarpasangan berbeda. Misalnya si istri berkata, ‘Saya tidak nyaman dengan cara bicara kamu!’, di sisi lain suaminya merasa, ‘Gaya bicara saya biasa-biasa saja, kok.’
“Nah, persepsi pandangan itu yang harus disamakan dulu. Balik lagi ke komitmen awal saat menikah, do and don’ts-nya bagaimana. Apa yang diharapkan istri kepada suami, begitu juga sebaliknya. Apakah ada aturan soal berbicara kasar, KDRT, dan lain-lainnya sudah dibicarakan sejak awal,” terang Irma.
“Masing-masing mereka memiliki standar sendiri yang subyektif. Itu berarti mereka butuh orang ketiga yang lebih profesional yang bisa menilai lebih obyektif,” jelas Irma lagi.
Bully Itu Indikator Toxic Relationship!
Dengan tegas Irma menjawab, “Bully itu kan mengintimidasi, menekan, melecehkan. Kalau misalnya dia merasa bahwa suami/istrinya sudah sering melakukan intimidasi, berkata kasar, itu sudah masuk dalam kategori meracuni pikiran dan mental pasangannya.”
Tahapan Mengatasi Hubungan Beracun dalam Pernikahan
“Jika ada salah satu yang teraniaya, terintimidasi, tidak harmonis, frekuensinya dengan pasangan tidak sama, memang perlu dibantu,” kata Irma.
Irma menjelaskan, hal pertama yang perlu dilakukan adalah rekonsiliasi. “Komunikasikan perasaan tidak nyaman Anda dengan pasangan.”
Kedua, bersikap asertif kepada pasangan.
Ketiga, cari waktu yang tepat untuk berbicara. Kebutuhan dasar pasangan sudah terpenuhi, Seperti sudah makan dan cukup tidur.
Keempat, jika sudah bicara tapi tidak juga menemukan titik terang dan kondisinya justru semakin parah, cari bantuan profesional.
Cari Bantuan Profesional
“Bantuannya bisa ke konselor pernikahan, atau ada yang ingin konsul ke pemuka agama bisa saja. Yang penting berkomunikasi dengan orang yang kita percaya untuk memberi support. Jika sudah dilakukan tapi masih tetap toxic, berarti jalan terakhir yang bisa dilakukan adalah menjauh. Bisa jadi break dulu atau pisah sekalian.”
Jadikan Perceraian Solusi Paling Akhir
Namun Irma menegaskan, perceraian harus menjadi opsi terakhir setelah tahapan di atas sudah dilakukan dan diperjuangkan.
“Jika semua proses sudah dijalankan, berpisah bisa jadi pilihan, tapi ada di-list paling akhir.”
Artikel Terkait: Nikah Beda Agama Berujung Cerai, Ini 5 Pasangan Artis yang Mengalaminya
Nah, Parents, sebesar apapun persoalannya pasti selalu ada cara untuk mengatasinya. Tidak ada pernikahan yang sempurna. Namun, ketika masing-masing pasangan mau menurunkan egonya dan berkomitmen untuk memperbaiki diri, pasti akan mendapatkan kebahagiaan yang sama.
Itulah penjelasan seputar toxic relationship. Semoga bermanfaat, ya!
***
Baca Juga:
Ingin Bercerai? Baca Dulu 9 Nasihat Terapis Pernikahan Ini
Datangi Konselor Pernikahan, Melaney Ricardo Ungkap Alasannya
5 Tindakan yang harus dihindari setelah suami istri bertengkar!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.