Idealnya, rumah menjadi lingkungan terkecil yang paling nyaman dan aman untuk anak bertumbuh. Biar bagaimana pun sejak lahir hingga tumbuh dewasa, anak akan selalu berada di dalamnya. Sayangnya, kondisi ini memang tidak selalu bisa dirasakan setiap keluarga. Ada kalanya, seseorang tidak mendapatkan merasakan ‘kehangatan’ di dalam rumah. Salah satu sebabnya bisa dikarenakan toxic family.
Toxic family ini memang baru melambung namanya belakangan ini. Parents sudah mengenal istilah tersebut? Istilah ini sebenarnya merujuk pada perlakuan anggota keluarga yang bisa saling menyakiti, termasuk pada anak. Baik secara fisik, mental, psikologi dan emosi.
Pelakunya tentu saja anggota keluarga sendiri. Bisa jadi orangtua, kakak, adik, atau saudara lainnya. Singkatnya, maksud dari toxic family atau keluarga yang toxic adalah kondisi keluarga yang kurang baik.
Toxic Family : Menjauhlah dari mereka demi kesejahteraan diri sendiri
Memutuskan hubungan dengan anggota keluarga sering kali dianggap tidak sopan. Tapi bagaimana jika selama ini Anda berada di pihak yang selalu dirugikan? Jika mengalaminya, maka tak ada salahnya melakukan hal ini.
Menurut ahli, bisa jadi ini adalah keputusan terbaik yang Anda lakukan demi kesejahteraan diri sendiri.
“Dalam hal memutuskan hubungan, itu semua tergantung pada kesehatan Anda. Jika kesehatan dan keselamatan Anda terancam, saya sarankan untuk meminta bantuan spesialis agar membantu Anda melepaskan hubungan tidak baik itu dengan cara aman,” kata Lauren Cook, MMFT, pakar terapi emosi.
“Meski pada akhirnya, kesejahteranmu adalah yang paling penting. Sehingga, kamu harus mempertimbangkan apa yang akan membuatmu paling aman dan apa yang paling tidak merusak perasaanmu,” imbuhnya.
Sementara itu, jika Anda tidak mau langsung memutuskan hubungan karena adanya faktor ikatan darah, cara lain yang bisa diterapkan adala menjada jarak dengan mereka. Para anggota keluarga yang dianggap toxic. Berikan alasan pada mereka mengapa akhirnya Anda ingin tidak terlalu dekat dengannya.
“Apabila Anda merasa orang itu akan marah jika diberi tahu alasannya, sebaiknya tidak mengatakannya. Atau coba bicarakan dengan cara yang lebih halus,” kata Cook dilansir dari situs Bustle.
“Lalu, jika orang itu bertanya kenapa Anda menghindarinya, dapat dijawab dengan jujur dengan mengatakan jika Anda ingin meluangkan waktu lebih banyak untuk kesejahteraan diri sendiri. Anda tidak punya banyak waktu untuk komunikasi dengan orang lain,” jelas Cook.
Tanda jika anggota keluarga Anda termasuk kategori Toxic Family
Berikut adalah beberapa tanda bahwa sudah waktunya untuk menjauh dari keluarga yang toxic. Apa saja?
1. Enggan untuk bertemu
Apabila Anda seorang introvert, menghabiskan banyak waktu dengan orang lain memang bisa membuat kelelahan. Namun, apabila merasa lelah hanya karena melihat anggota keluarga sendiri, itu menjadi tanda jika ada yang tidak beres dengan hubungan Anda dan keluarga.
“Jika mengalami rasa takut sebelum waktunya untuk melihat anggota keluarga, itu bisa menjadi indikasi toxic. Tanyakan pada diri sendiri, kira-kira apa arti dia untukmu dan pertimbangkan mengapa kamu merasa seperti itu,” kata Cook.
Tanda ini juga bisa menandakan jika sementara waktu ini Anda lebih nyaman berbicara dengan mereka di telepon, daripada secara langsung. Tapi, bisa juga Anda memang perlu menjauhkan diri dari mereka.
2. Berpikiran berlebihan setiap interaksi
Apabila Anda sering memikirkan seorang atau lebih anggota keluarga, bahkan sampai berulang-ulang selama berjam-jam setelah berinteraksi dengannya, kemungkinan ini tanda jika Anda harus berjarak dengannnya. Terlebih jika ada kecendrungan memikirkan hal negatif tentangnya.
3. Mencoba menghindarinya terus-menerus
“Jika Anda selalu mencari alasan untuk tidak bersama dengan anggota keluarga ini, berarti Anda sudah berkeinginan untuk menghindarinya dan memutuskan hubungan dengannya. Otak dan tubuh kita memberikan indikator kuat ketika merasa tidak aman atau tidak dicintai, maka kita perlu memerhatikan pikiran dan perasaan ini,” ungkap Cook.
Berkonsultasilah dengan psikolog atau pakar apabila Anda merasakannya. Sehingga bisa mendapat bimbingan pakar ketika mengetahui ada yang tidak beres di antara Anda dan anggota keluarga tersebut, sehingga kesehatan mental kembali membaik.
4. Selalu membuat kesalahan yang sama
Dalam hubungan apa pun, Anda harus meminta maaf jika melakukan kesalahan, begitu juga dengan anggota keluarga lainnya. Anggota keluarga hanyalah manusia biasa, jadi masuk akal jika mereka mengatakan sesuatu yang menyakiti perasaan atau perlakukan yang mengganggu.
Saat mereka melakukan itu, lalu Anda telah menegurnya agar berubah, tapi mereka tidak juga mengubah sifatnya, maka itu dapat dikategorikan dalam perilaku yang tidak sehat. Apalagi jika mereka melakukannya dengan sadar.
“Ini menunjukkan pengabaian secara terang-terangan untuk perasaan dan kesejahteraanmu,” kata Cook.
5. Tidak menjadi diri sendiri saat berada di sekitar mereka
Idealnya, Anda harus benar-benar nyaman untuk menjadi diri sendiri ketika sedang bersama anggota keluarga. Namun, jika kondisi keluarga tidak sepenuhnya indah, hal itu justru bisa membuat Anda tidak dapat menjadi diri sendiri ketika sedang bersama keluarga.
“Jika saat melakukan sesuatu di sekitar anggota keluarga yang tidak menyukai Anda atau bertentangan dengan nilai-nilai pribadi, ini adalah pertanda buruk. Orang-orang yang sering melakukan kebiasaan buruk (yang Anda anggap) bukanlah orang-orang yang ingin kamu habiskan bersama,” jelas Rebecca Ogle selaku terapis kesehatan mental.
6. Tidak pernah mengaku salah
“Ketika seseorang tidak pernah bisa mengakui bahwa mereka salah, sulit untuk memertahankan hubungan yang sehat dengan mereka dalam jangka panjang. Komponen dari hubungan yang sehat adalah dapat meminta maaf ketika telah melukai orang lain,” kata Ogle.
“Jika mereka tidak mau mengakui bahwa mereka bersala dan meminta maaf, tandanya tidak memprioritaskan perasaan Anda. Lebih mengutamakan harga diri mereka sendiri,” tambahnya.
7. Terjerat masalah terkait ‘barang terlarang’
Apabila ada salah satu anggota keluarga terjerumus dalam masalah penggunaan narkoba, ada baiknya untuk mempertimbangkan apakah masih sehat untuk tetap berada dalam hubungan yang baik dengan mereka.
Berpikirlah apakah Anda akan menjauh darinya atau tetap berhubungan dengannya, bila perlu konsultasi juga dengan seorang terapis.
8. Cepat marah
Menghadapi situasi yang sulit, wajar rasanya jika diluapkan dengan marah. Namun, marah yang dibarengi dengan tindakan kasar atau agresif, itulah yang tidak baik.
“Setiap pelecehan fisik dan ledakan emosi adalah perilaku yang tidak dapat diterima dengan baik. Sebaiknya, Anda memutuskan hubungan dengan anggota keluarga yang seperti itu segera mungkin,” ucap Adina Mahalli, MSW, pakar hubungan dan konsultan kesehatan mental.
Meskipun mencintainya, tapi jika mereka tidak memperlakukan Anda dengan hormat dan baik, mungkin yang terbaik adalah memutuskan hubungan dengan mereka. Serta, apabila Anda merasa berada dalam bahaya fisik, segera hubungi pusat bantuan.
Itulah 8 tanda jika anggota keluarga termasuk ke dalam kategori toxic family, menjauh atau berjarak dengan mereka memang sangat sulit, tapi tidak ada salahnya dilakukan agar mental Anda lebih sehat. Berkumpul lah dengan orang-orang yang memang mencintai dan dapat mendukung Anda setiap saat.
Semoga Anda terhindar dari toxic family, ya!
Baca juga :
6 Kegiatan Sederhana Untuk Mewujudkan Keluarga Harmonis
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.