Menekan perut ibu saat persalinan normal dilakukan pada tahap kedua ketika mendorong dan mengejan serta telah terjadi pembukaan sempurna. Hal ini dimaksudkan agar bayi bisa segera lahir.
Pada tahap kedua persalinan, komplikasi bisa terjadi jika bayi stres di dalam, tidak bisa bergerak maju, ibu yang kelelahan mendorong, atau kondisi medis tertentu yang membuat proses mengejan menjadi berbahaya.
Menekan perut ibu saat persalinan berlangsung biasa dilakukan untuk mempercepat proses kelahiran. Dan mengurangi risiko penggunaan alat bantu seperti vakum dan forceps, atau bahkan mencegah dilakukannya tindakan darurat seperti operasi cesar.
Pentingkah Menekan Perut Ibu Saat Persalinan?
Persalinan yang memakan waktu lama bisa berbahaya bagi ibu dan bayi karena bisa membuat keduanya kelelahan. Di beberapa negara, terdapat banyak tenaga medis profesional yang bisa memberikan bantuan jika persalinan menjadi sulit, seperti melakukan forceps atau cesar.
Akan tetapi, di beberapa negara lain, dengan sumber daya manusia dan alat yang kurang, proses persalinan berjam-jam bisa membahayakan nyawa ibu dan bayi. Karenanya, metode ini dilakukan untuk menolong ibu melahirkan lebih cepat.
Melansir dari laman Birth Injury Help Center, menekan perut ibu saat persalinan atau yang disebut juga dengan tekanan fundus diterapkan untuk mendorong dan menahan perut ibu dengan 2 tangan. Teknik ini dianggap dapat membantu ibu mengejan saat melahiran dan memindahkan bayi ke jalan lahir.
Meski demikian, teknik ini bukannya tidak memiliki risiko, karena bisa meningkatkan komplikasi pada ibu dan bayi. Oleh sebab itu, petugas medis yang melakukan teknik ini harus benar-benar memahami dan menguasainya.
Amankah Melakukan Metode Ini?
Dalam sebuah review yang dilakukan Cochrane, dilakukan uji data terhadap percobaan menggunakan metode tekanan fundus, baik secara manual dengan tangan ataupun menggunakan alat, semacam sabuk elektrik.
Hasil dari tinjauan data tersebut tidak menunjukkan bukti kuat bahwa menekan perut ibu selama persalinan merupakan cara yang efektif untuk mempercepat proses kelahiran. Teknik ini juga bukan satu-satunya cara yang bisa menghindari operasi cesar.
Selain itu, metode menekan perut ibu selama persalinan belum terbukti aman. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui apakah metode ini aman dilakukan.
Risiko Menekan Perut Ibu Saat Persalinan
Terdapat cukup banyak bukti yang menunjukkan bahwa melakukan tekanan fundus atau menekan perut ibu saat persalinan dapat menyebabkan berbagai komplikasi.
Menekan perut ibu selama persalinan secara artifisial meningkatkan jumlah tekanan uterus. Dalam kondisi tertentu, peningkatan tekanan ini dapat menyebabkan beragam masalah yang signifikan.
Terdapat penelitian yang meyakinkan adanya kaitan antara metode ini dengan setidaknya 3 komplikasi persalinan. Di antaranya yaitu:
1. Laserasi Perineum
Laserasi perineum terjadi ketika kulit dan jaringan lunak antara vagina dan anus ibu terkoyak saat melahirkan. Kondisi laserasi perineum memiliki beberapa derajat keparahan.
Yang paling sering terjadi memang bisa disembuhkan dengan sendirinya tanpa pengobatan. Namun, jika laserasi perineum lebih parah, ini harus ditangani secara serius dan dapat menyebabkan konsekuensi jangka panjang bagi ibu.
2. Ruptur Uterus
Adalah ketika dinding rahim benar-benar robek di beberapa titik selama proses persalinan. Ini adalah salah satu komplikasi paling berbahaya yang dapat terjadi selama persalinan.
Setelah dinding rahim robek, bayi pun akan terancam kekurangan oksigen sehingga operasi caesar darurat harus segera dilakukan. Penerapan tekanan fundus telah dikaitkan dengan peningkatan tingkat ruptur uterus.
3. Pembalikan Uterus
Ini adalah komplikasi persalinan yang sangat jarang terjadi ketika rahim ibu dibalik, baik sebagian atau seluruhnya, setelah bayi keluar. Inversi atau pembalikan uterus dapat menyebabkan kematian ibu akibat perdarahan internal dan syok. Beberapa peneliti mengaitkan tekanan fundus dengan peningkatan risiko komplikasi langka ini.
Nah, demikianlah penjelasan seputar metode menekan perut ibu saat persalinan, termasuk juga segala kemungkinan risiko yang dapat terjadi. Bagaimana dengan Bunda, pernahkah menjalani proses persalinan yang seperti ini?
Baca juga:
Parents, lihat video melahirkan melalui persalinan normal (Vaginal Birth) ini
Preeklampsia dan Melahirkan Bayi Prematur hingga Dua Kali, Ibu Ini Bagikan Kisahnya
Doa dan Amalan agar Persalinan Dimudahkan, Ayah dan Bunda Wajib Tahu!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.