Dalam proses persalinan normal sekalipun, ada beberapa kondisi yang membuat ibu membutuhkan bantuan agar bayinya bisa lahir dengan selamat. Salah satunya adalah dengan metode melahirkan dibantu vakum.
Proses melahirkan dibantu vakum ini tidak bisa dilakukan sembarangan. Jika si ibu masih bisa melahirkan anaknya dengan normal tanpa bantuan alat, maka prosedur vakum ini tidak perlu dilakukan.
Baca: Penelitian: Risiko Melahirkan dengan Forceps atau Vakum Lebih Tinggi dari Cesar
Berikut adalah kondisi dimana prosedur melahirkan dibantu vakum bisa dilakukan, seperti dilansir dari Bellybelly.
- Pembukaan sudah lengkap, dan ibu sudah berusaha mendorong bayi selama beberapa jam. Namun bayi belum juga keluar
- Ibu terlalu lelah sheingga tidak lagi sanggup mendorong
- Bayi menunjukkan tanda stres dan harus dilahirkan secepatnya, sementara ibu tidak sanggup mendorong
- Kondisi kesehatan yang berisiko bagi keselamatan ibu dan bayi jika diteruskan mendorong
- Ibu tidak bisa mendorong secara efektif karena epidural atau punggungnya tidak kuat
- Kepala bayi tidak dalam kondisi optimal untuk lahir secara alami
Sebelum prosedur melahirkan dibantu vakum dilakukan, dokter akan memastikan posisi kepala bayi cukup rendah untuk ditarik menggunakan vakum. Jika kepala bayi posisinya masih terlalu tinggi, maka akan disarankan untuk melakukan operasi cesar.
Berikut ini adalah video cara melahirkan dibantu vakum.
Mengedukasi diri sebelum melahirkan sangat penting, agar kita tahu prosedur apa saja yang mungkin dilakukan pada saat proses persalinan berlangsung. Mengetahui keuntungan dan risiko dari setiap prosedur medis juga bisa membantu Anda memahami, apa yang terbaik bagi bayi dan diri Anda sendiri.
Baca juga:
[Video] Gentle C-Section; Membiarkan Bayi Keluar Sendiri dari Rahim Seperti Persalinan Normal
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.