Melahirkan di air atau water birth adalah salah satu metode persalinan seperti gentle birth, hypno birth, dan lotus birth. Mungkin Parents pernah mendengar istilah ini di televisi karena beberapa artis di Indonesia pernah melakukan persalinan dengan menggunakan metode ini.
Terbaru, Nikita Willy juga baru saja melahirkan anak keduanya dengan metode ini, lho.
Lalu, sebenarnya apa, sih, water birth itu? Adakah risikonya bersalin di dalam air? Yuk, simak penjelasannya sampai selesai!
Artikel Terkait: Ketahui Kontraksi Jelang Melahirkan, Ciri hingga Cara Mengatasinya
Apa Itu Water Birth?
Sesuai namanya, water birth adalah metode melahirkan di dalam air. Bunda akan berendam di dalam sebuah bak air berisi air hangat ketika melahirkan. Tujuannya adalah meredakan rasa sakit luar biasa yang muncul saat melahirkan.
Teknik persalinan secara water birth biasanya dilakukan di rumah. Teknik ini juga umumnya merupakan proses persalinan yang dilakukan secara alami tanpa obat-obatan, anastesi, atau operasi caesar.
Belakangan ini, metode melahirkan di air memang semakin dikenal banyak orang. Bahkan The American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) mengakui manfaat tertentu dari persalinan dengan metode ini.
Menurut ACOG, perendaman dalam air pada tahap pertama persalinan dapat membantu mempersingkat durasi persalinan dan mengurangi kebutuhan akan epidural atau pereda nyeri tulang belakang lainnya. Tahap pertama adalah dari saat kontraksi dimulai sampai serviks sepenuhnya melebar.
Akan tetapi, mereka tidak merekomendasikan ibu hamil untuk melahirkan di air melampaui tahap pertama persalinan dan ketika serviks sepenuhnya melebar. Sebuah studi menunjukkan bahwa melahirkan di air selama tahap satu tidak meningkatkan hasil medis ibu hamil atau bayi.
Artikel Terkait: Water Birth Bisa Menjadi Pilihan Cara Melahirkan
Apa Saja Manfaat Melahirkan di dalam Air atau Water Birth?
Walaupun banyak menjadi kontroversi tentang aman dan tidaknya metode water birth, ada beberapa manfaat water birth yang bisa diperoleh, yakni:
- Mempersingkat waktu persalinan
- Menurunkan tekanan darah sehingga meringankan level kecemasan ibu yang melahirkan
- Mengurangi risiko vagina robek
- Menekan produksi hormon stres sehingga ibu bisa merasa lebih nyaman.
- Membuat bayi lebih nyaman saat lahir karena metode ini menciptakan lingkungan yang mirip dengan cairan ketuban
- Water birth juga bermanfaat bagi Bunda agar bisa lebih mudah bergerak ketika melahirkan.
Apa Saja Syarat Melakukan Water Birth?
Punya banyak manfaat, tetapi Bunda tetap harus berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter apabila ingin melahirkan menggunakan metode ini, ya.
Umumnya, dokter dan bidan setuju bahwa teknik melahirkan di air ini hanya cocok untuk ibu hamil dengan syarat:
- Memiliki kehamilan risiko rendah dan sehat
- Usia kehamilannya sudah mencapai 37 minggu
- Hamil satu bayi (bukan kembar) dengan posisi kepala janin sempurna (masuk panggul).
Apakah Aman dan Boleh Melahirkan di dalam Air?
Tidak ada bukti bahwa ibu atau bayi memiliki risiko ekstra dari perendaman air (melahirkan dalam air hangat untuk menghilangkan rasa sakit) atau kelahiran air, penelitian lebih lanjut diperlukan tentang kelahiran dalam air.
Sebelum melakukan persalinan di air, harus dipastikan para tenaga kesehatan yang menangani telah mendapat lisensi dan pernah menolong ibu hamil lainnya dengan persalinan water birth.
Bunda, dokter, dan bidan juga harus mengetahui tahapan persalinan agar dapat mengatur waktu kapan harus berendam dan kapan harus keluar dari air.
Alih-alih menyelamatkan jiwa, telat mengeluarkan Bunda dari dalam air dapat berisiko fatal bagi janin.
Apa Risiko Melahirkan di Air atau Water Birth?
Metode water birth memiliki beberapa risiko pada bayi yang baru saja dilahirkan, seperti:
- Komplikasi serius pada pernapasan bayi, seperti aspirasi mekonium
- Tali pusat bayi rusak saat diangkat ke permukaan air
- Kejang
- Bayi susah bernapas
- Suhu tubuh bayi menjadi terlalu tinggi atau terlalu rendah
- Meskipun jarang terjadi, bayi yang lahir di dalam air berisiko mengalami infeksi maupun penyakit tertentu.
Maka itu, ACOG merekomendasikan metode melahirkan di air dilakukan pada usia kehamilan antara 37 hingga 41 minggu, dengan beberapa persyaratan lainnya, seperti:
- Termasuk kehamilan berisiko rendah, tidak menderita tekanan darah tinggi atau diabetes gestasional
- Cairan ketuban jernih
- Posisi kepala bayi menunduk.
Lebih lanjut, teknik melahirkan di air tidak direkomendasikan untuk persalinan prematur atau ibu yang pernah menjalani dua atau lebih persalinan caesar sebelumnya.
Selain itu, melahirkan di air mungkin tidak disarankan jika Bunda mengalami salah satu dari komplikasi berikut:
- Perempuan dengan umur di bawah 17 tahun atau lebih dari 35 tahun
- Memiliki beberapa komplikasi kehamilan, diabetes gestasional
- Hamil bayi kembar
- Ukuran bayi terlalu besar
- Bayi sungsang
- Memiliki penyakit infeksi
- Suhu tubuh ibu lebih dari 39 derajat Celcius.
- Perdarahan yang berlebihan
- Kesulitan melacak detak jantung bayi
- Memiliki riwayat distosia bahu.
Selain itu, metode melahirkan di air ini tidak disarankan untuk dilakukan pada tahap kedua persalinan dan seterusnya. Ada hal yang bisa berubah selama tahap kedua persalinan. Saat itulah serviks benar-benar melebar terbuka dan Bunda mulai mendorong sampai bayi lahir.
Banyak dokter mengatakan tidak ada informasi yang cukup untuk memutuskan seberapa aman atau berguna water birth selama tahap ini.
Juru bicara ACOG, Aaron Caughey, MD mengatakan keluar dari air pada tahap kedua dari persalinan membuat ibu melahirkan lebih mudah untuk bergerak cepat jika terjadi kesalahan.
“Jika Anda harus melakukan operasi caesar darurat, akan sangat fatal untuk mengambil risiko tambahan 4 atau 5 menit untuk mengeluarkan Anda dari air,” kata Caughey, ketua departemen kebidanan dan ginekologi di Oregon Health and Science University.
Artikel Terkait: Bolehkah Ibu Hamil Melahirkan di Rumah? Simak Syarat dan Risikonya!
Apa Saja Persiapan untuk Melahirkan di Air?
Saat Bunda memutuskan untuk melakukan persalinan water birth, mulailah mencari informasi seputar rumah sakit yang menerima layanan seperti ini.
Sebab, tidak semuanya menyediakan layanan melahirkan di dalam air di rumah sakit.
Jika ada, kadangkala rumah sakit hanya merekomendasikan untuk melewati tahap pertama di air lalu kemudian melanjutkan sisanya di ranjang persalinan.
Sebagian lainnya, ada yang bisa melayani melahirkan di air sampai selesai dengan beberapa persyaratan tertentu.
Jika Bunda memilih untuk melakukan persalinan di air di rumah, pastikan untuk mencari tenaga medis yang bersedia menemani proses ini sampai selesai.
Persiapan Persalinan dengan Metode Water Birth di Rumah
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk persalinan water birth di rumah.
1. Bak Air
Gunakan bak air yang cukup besar sehingga Bunda bisa duduk dengan nyaman di dalamnya. Pastikan batas tinggi air mampu mencapai ketiak Bunda ketika sedang duduk di dalamnya.
2. Ruangan Persalinan
Kebanyakan orang akan memilih ruangan di lantai pertama untuk melahirkan di air. Sesuaikan suhu serta luas ruangan agar persalinan bisa dilakukan secara optimal.
3. Sumber Air
Air yang dipakai untuk persalinan dengan metode ini harus memenuhi syarat, seperti:
- Bersih dari kuman penyakit
- Hangat dengan suhu berkisar 35-38 derajat Celcius
- Air hangat ini bisa langsung diperoleh keran rumah yang disambungkan ke bak melalui selang
- Air hangat juga bisa diperoleh dengan cara direbus
- Campur dengan secangkir garam untuk mencegah kulit menjadi keriput saat berlama-lama di dalam air.
Bagaimana Cara Melahirkan dalam Air?
Sebelum Bunda memutuskan untuk mengambil jalan melahirkan di air, perlu diketahui beberapa hal penting yang terjadi saat proses melakukan persalinan di air. Di antaranya sebagai berikut:
1. Melakukan Persiapan Persalinan Water Birth
Saat kehamilan Bunda sudah dekat dengan hpl sebaiknya persiapan alat dan bahan yang sudah disebutkan di atas.
Jika serangan kontraksi sudah mulai terasa, segera hubungi pihak medis untuk menemani Bunda melahirkan.
Siapkan air untuk mencegah dehidrasi saat proses melahirkan berlangsung.
2. Temukan Posisi Nyaman saat Melahirkan di Dalam Air
Temukan posisi yang nyaman selama berada di dalam air. Minta dukungan moral dari pasangan atau ibu selama menjalani proses kelahiran.
Dengar dan ikutilah instruksi dari pihak medis terkait waktu yang tepat untuk mulai mengejan.
Saat bayi sudah keluar, dokter atau perawat akan mengeluarkan bayi perlahan-lahan dari dalam air agar tali pusarnya tidak rusak.
Saat pertama kali bayi menyentuh udara bebas adalah waktu pertama kali ia mulai bernapas.
3. Perawatan Pasca Persalinan
Setelah bayi berhasil dilahirkan, tugas ibu yang terakhir adalah mengeluarkan plasenta. Ini bisa dilakukan di dalam atau di luar air.
Berbagai pilihan metode persalinan, termasuk melahirkan di air semuanya tergantung oleh Bunda.
Akan tetapi, harus didasarkan dengan alasan yang kuat dari dokter atau bidan yang menangani selama kehamilan hingga persalinan.
Mereka akan memutuskan di mana dan bagaimana Bunda ingin melahirkan jika semuanya berjalan sesuai rencana.
Selain itu, penyedia layanan kesehatan juga akan melihat kondisi janin sehingga yakin dapat melakukan persalinan yang aman dan sehat.
Namun, beberapa ibu hamil yang melahirkan di air melaporkan bahwa mereka merasa lebih terkendali, dengan kontraksi yang tidak terlalu menyakitkan.
Mereka cenderung tidak membutuhkan suntikan epidural untuk manajemen nyeri atau obat-obatan untuk mempercepat persalinan. Tampaknya juga tahap pertama persalinan mungkin berjalan lebih cepat.
Artikel Terkait: Menakjubkan! Ibu ini melahirkan di Laut Merah melalui metode water birth
Bisakah Dilakukan di RS?
Di Indonesia, beberapa rumah sakit di kota-kota besar telah memiliki ruangan khusus untuk ibu yang ingin melahirkan di air.
Sementara sebagian besar rumah sakit dan pusat bersalin menawarkan perendaman air, mereka tidak semua menyediakan fasilitas kelahiran air.
Saat merencanakan di mana Bunda ingin melahirkan, pastikan untuk memeriksa apakah mereka menawarkan kelahiran air jika itu yang diinginkan.
Rumah sakit yang menawarkan water birth dilengkapi untuk menangani masalah yang mungkin timbul selama persalinan. Jika ada masalah, dokter atau bidan mungkin harus mengeluarkan Anda dari bak mandi atau kolam dengan aman dan cepat.
Berapa Biaya Melahirkan di Air?
Biaya melahirkan di dalam air tergantung pada fasilitas kesehatan yang digunakan. Biasanya, biaya melahirkan di dalam air atau water birth berkisar Rp 4.500.000 – Rp 15.000.000.
Ketika Bunda memilih untuk melahirkan di air, pastikan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mengetahui kondisi dan kesehatan selama kehamilan.
Dengan mengetahui seluk-beluk seputar water birth dan konsultasi dengan pihak medis, Parents bisa melakukan hal yang terbaik untuk menjemput buah hati ke dunia.
***
Baca juga:
8 Kunci sukses melahirkan Gentle Birth dari Bidan Yesie Aprilia
Video Water Birth yang Sangat Menyentuh Hati ini Viral di Media Sosial
Video melahirkan dalam air atau water birth untuk Bunda yang ingin melakukannya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.