Banyak ibu menyusui yang menganggap bahwa ASI yang lebih encer memiliki sedikit nutrisi dibandingkan dengan ASI yang putih kental. Padahal, ASI kental maupun encer sama-sama dibutuhkan oleh bayi serta punya manfaat tersendiri. ASI selalu berubah dari awal ke akhir dalam satu kegiatan penyusuan. Ada ASI yang keluar pada awal (foremilk) serta ada juga ASI yang keluar belakangan (hindmilk).
Foremilk dihasilkan dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan asi akhir atau hindmilk. ASI dengan warna yang agak bening dan encer ini mengandung banyak nutrisi seperti protein, laktosa dan zat-zat gizi yang lainnya, air yang sangat banyak. Sedangkan ASI yang keluar belakangan dihasilkan dalam jumlah yang lebih sedikit namun lemak yang dikandungnya akan memberikan banyak energi.
Manfaat Asi Encer (Foremilk)
Mengutip Health Detik, ASI kental yang keluar kemudian setelah ASI encer ternyata mengandung kadar lemak yang tinggi. Ini sangat penting untuk perkembangan bayi. Setiap ibu menyusui harus memahami bahwa baik ASI encer maupun ASI kental sama-sama penting bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Manfaat ASI encer yang keluar pada awal menyusu bisa menghilangkan rasa haus, memberikan energi serta merangsang perkembangan otak.
Tujuan dari proses menyusui itu sendiri adalah bayi mendapatkan jumlah ASI foremilk dan hindmilk dengan jumlah yang sama. Bayi mendapatkan asupan laktosa dan lemak yang tinggi. Kandungan laktosa yang tercukupi dalam tubuh mampu menekan pertumbuhan kuman penyebab penyakit.
Tips Menyusui yang Benar
Berikut ini beberapa tips menyusui yang tepat:
1. Posisi Latch On Harus Tepat
Ketika menyusui pertama kali, Bunda mungkin bingung tentang bagaimana sebenarnya posisi latch on yang tepat atau masuknya puting susu ke mulut bayi. Kalau di rumah ada ibu, ibu mertua, atau perempuan lain yang lebih berpengalaman dalam hal ini maka jangan segan untuk bertanya. Biarkan dokter menunjukkan posisi yang tepat. Meski awalnya posisi ini tidak nyaman, namun posisi tersebut seharusnya tidak sampai menyakitkan. Latch on ditandai dengan masuknya seluruh puting dan sebagian besar bagian kulit tebal dan gelap sekitar puting.
2. Posisi Nyaman
Karena menyusui dapat menguras tenaga, maka Bunda harus berada dalam posisi yang nyaman ketika memberikan ASI pada buah hati. Jika Bunda merasakan sakit yang hebat setelah melahirkan maka sanggah tubuh dengan beberapa bantal. Tidak disarankan untuk bersandar ke depan yaitu dengan mengarahkan payudara ke bayi karena ini bisa menyebabkan rasa sakit khususnya jika dilakukan setelah persalinan.
3. Kenali Sinyal dari Si Kecil
Karena belum dapat berbicara, maka bayi yang baru lahir akan memberikan sinyal ketika dia merasa lapar. Dia mungkin akan menangis, rewel atau mencari puting Bunda, meletakkan tangannya ke mulut atau lainnya. Ketika Bunda melihat tanda-tanda tersebut sebaiknya angkat bayi dan mulailah menyusui. Bunda harus menyusui 10-12 kali dalam satu hari. Beberapa bayi bahkan membutuhkan lebih banyak ASI. Semakin sering menyusui, maka semakin banyak susu yang dihasilkan.
4. Kedua Payudara Sama Rata
Bantulah buah hati untuk minum ASI dari kedua payudara. Biarkan dia minum dari salah satu payudara sampai selesai hingga tekstur payudaranya lunak. Ketika dia sudah selesai bersendawa, maka berikan payudara yang lainnya. Kalau masih lapar, biasanya dia akan langsung menyedot puting payudara ke-2. Kalau tidak, maka gunakan payudara ke-2 untuk sesi menyusui berikutnya.
5. Selalu Sendawakan
Bayi juga perlu bersendawa setelah menyusu. Bedanya bayi lebih sulit sendawa alias tidak spontan seperti orang dewasa. Karena otot-otot perut dan pencernaannya masih belum cukup kuat. Setelah menyusui, tegakkan badan bayi dengan menopangnya menggunakan lengan kemudian peluklah menghadap Bunda sampai kepalanya bisa disandarkan pada bahu Bunda. Tepuklah punggung secara perlahan dimana ada posisi lambung. Tepuk bayi sampai ada bunyi sendawa.
6. Pastikan Tubuh Tetap Terhidrasi
Tubuh yang terpenuhi cairannya atau terhidrasi adalah tubuh yang sehat. Ketika sedang menyusui, Bunda harus minum lebih banyak lagi. Hormon penghasil susu bisa membantu tubuh menghemat air sehingga kalau Bunda kurang minum maka itu takkan mempengaruhi jumlah atau volume ASI.
Baca Juga:
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.