X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Hidrasi Keluarga
  • Breastfeeding Week 2022
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Usia Sekolah
    • Praremaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Mengenal Lonely Death, Fenomena Meninggal Sendirian Tanpa Keluarga yang Kerap Dialami Lansia

Bacaan 5 menit
Mengenal Lonely Death, Fenomena Meninggal Sendirian Tanpa Keluarga yang Kerap Dialami LansiaMengenal Lonely Death, Fenomena Meninggal Sendirian Tanpa Keluarga yang Kerap Dialami Lansia

Meninggal sendirian tanpa kehadiran keluarga kerap dialami oleh lansia. Berikut penjelasan tentang fenomena lonely death selengkapnya!

Bagi Parents yang sudah menyaksikan drama Korea Move to Heaven, istilah lonely death atau meninggal sendirian pasti sudah tidak asing lagi. 

Pemeran utama serial tersebut bekerja sebagai jasa membersihkan barang milik orang meninggal atau pembersih trauma.

Dalam beberapa kasus, ada kematian yang telat diketahui atau baru ditemukan setelah berbulan-bulan. Hal ini karena mendiang tinggal sendirian, tanpa kehadiran keluarga yang mengenalnya. Nah, kasus tersebutlah yang dikenal dengan istilah lonely death. 

Artikel terkait: 9 Ciri Orangtua yang Toxic, Hindari agar Tidak Jadi Salah Satunya!

Mengenal Lonely Death, Fenomena Meninggal Sendirian Tanpa Keluarga

lonely death

Fenomena meninggal sendirian ternyata merupakan hal lumrah di negara Korea dan Jepang. Jika di Jepang, kasus kematian sendirian ini disebut sebagai Kudokushi.

Kalau di Negeri Ginseng, kasus lonely death rata-rata dialami mereka yang sudah memasuki usia pensiunan, yakni sekitar 40-60 tahun. Menurut laman Hani.kr, kejadian kematian sendirian di sana juga paling banyak dialami oleh laki-laki.

Berdasarkan data dari Yayasan Kesejahteraan Seoul pada 2016, orang yang berusia 50-59 tahun menyumbang sekitar 524 dari 2.181 dugaan kasus kematian sendirian. Jasad mereka kerap telat diketahui selama berbulan-bulan karena tidak memiliki keluarga atau kerabat dekat yang senantiasa menanyakan kabar. 

lonely death

Mengapa banyak dari mereka bisa sampai tidak punya keluarga satu pun?

Konsep kekeluargaan atau ‘ikatan keluarga’ di Korea Selatan memang jauh berbeda jika dibandingkan dengan Indonesia. Kalau di Tanah Air, meski seorang anak sudah dewasa, biasanya mereka masih berhubungan erat dengan orangtua dan keluarganya.

Berbeda dengan Korea Selatan. Di sana, ada banyak orang dewasa yang memilih memutuskan tali keluarga, atau bahkan diputuskan dari hubungan keluarga. Sehingga, mereka harus tinggal seorang diri hingga akhir hidupnya.

Alasannya cukup kompleks, dari mulai kehidupan individualis, kesenjangan sosial dan gender yang timpang, hingga tekanan akan persaingan hidup yang ketat. Dan hal tersebut merupakan kejadian yang cukup lumrah di sana. 

Artikel terkait: Pengalaman Keguguran: “Mertua dan Ipar Menyindirku punya Rahim Lemah”

Depresi Bisa Jadi Salah Satu Pemicu

lonely death

Di Korea Selatan, ada jasa pembersih barang-barang milik orang meninggal atau pembersih trauma. Salah satu perusahaan di sana, Harworks Kr, menjelaskan bahwa ada cukup banyak kasus kematian sendirian yang mereka tangani. 

Dilihat dari barang-barang milik mendiang, pemicu kematian sendirian dari orang-orang tersebut biasanya adalah depresi.

Para pembersih trauma kerap menemukan obat anti depresan, botol-botol alkohol, atau bahkan sampah yang berserakan di tempat tinggal mereka. Menunjukkan bahwa kondisi mereka memang tengah kesulitan dan tak teratur. Tak jarang, kematian tersebut pun disebabkan oleh bunuh diri akibat depresi dan kesepian yang dialami. 

Mengenal Lonely Death, Fenomena Meninggal Sendirian Tanpa Keluarga yang Kerap Dialami Lansia

Hal ini juga diceritakan oleh salah satu petugas pembersih trauma bernama Kim Wan.

“Beberapa kasus terkadang membuat saya terkejut. Terkadang ada tumpukan sampah yang lebih tinggi dari tubuh orang yang saya temukan di sebuah rumah. Obat depresi juga kadang saya temukan. Hati saya sakit melihat hal itu,” ungkapnya seperti yang dikutip dari laman CNN Indonesia. 

Lonely Death pada Lansia

lonely death

Bukan cuma itu, kasus lonely death juga kerap dialami oleh para lansia. Beberapa lansia di sana terpaksa masih harus bekerja untuk menghidupi diri karena tidak punya siapa-siapa.

Sering kali juga ditemukan kejadian darurat yang menimpa usia lanjut di sana tanpa kehadiran anggota keluarga mereka. Sehingga, cukup banyak angka kematian sendirian yang telat diketahui. Anggota keluarga pun sulit dihubungi, atau bahkan mereka menolak untuk dicari dan berurusan dengan hal ini. 

Selain di Negeri Ginseng, kematian sendirian pada lansia juga paling banyak terjadi di Jepang. Seseorang di atas 65 tahun kerap ditemukan meninggal sendirian karena penyakit tanpa diketahui oleh siapapun termasuk keluarganya.

Fenoma ini jugalah yang akhirnya menjadi salah satu alasan pemerintah Negeri Sakura tersebut membentuk Kementrian Kesepian dan Isolasi pada 12 Februari 2020. 

Pentingnya Merawat Lansia

lonely death

Parents, kasus meninggal sendirian di Indonesia memang tidak setinggi di Korea Selatan atau Jepang. Namun, data Lembaga Demografi Universitas Indonesia (LDUI) pada tahun 2014 menunjukkan, presentasi lansia yang tinggal sendirian terbilang cukup banyak, yakni sekitar 9,66 persen. 

Agar persentase tersebut tidak meningkat dan berujung pada kasus tak diinginkan, maka upaya pencegahan bisa dilakukan. Caranya, bisa dimulai dengan cara merawat orangtua kita sendiri yang sudah lanjut usia. 

Pasalnya, peran keluarga sangatlah penting dan hal yang paling utama sebagai sumber kebahagiaan mereka yang sudah berusia lanjut. 

Cerita mitra kami
Ibu Tangguh Menjadikan si Kecil Tangguh, Tumbuh Sehat dan Kuat
Ibu Tangguh Menjadikan si Kecil Tangguh, Tumbuh Sehat dan Kuat
5 Cara Sederhana yang Bikin Anak Suka Makanan Rumahan yang Sehat
5 Cara Sederhana yang Bikin Anak Suka Makanan Rumahan yang Sehat
Cegah Ancaman Berbagai Virus, Sudahkah Berikan Perlindungan Ekstra untuk Keluarga?
Cegah Ancaman Berbagai Virus, Sudahkah Berikan Perlindungan Ekstra untuk Keluarga?
Solusi dan Cara Kreatif Mengatasi Anak Gerakan Tutup Mulut
Solusi dan Cara Kreatif Mengatasi Anak Gerakan Tutup Mulut

Mengenal Lonely Death, Fenomena Meninggal Sendirian Tanpa Keluarga yang Kerap Dialami Lansia

Merawat lansia juga bisa dilakukan dengan berbagai cara. Beberapa dari Anda mungkin tidak bisa merawat orang tua secara langsung, serta beberapa orang tua juga bisa saja memilih menghabiskan masa tua di panti jompo.

Kalau memang itu yang terbaik, maka tidak masalah, yang penting Anda masih peduli dan bertanggung jawab untuk merawat mereka dengan penuh kasih sayang. 

Adapun pada 29 Juni mendatang, ada selebrasi Hari Lansia Nasional. Nah, sebagai bentuk perayaan, tidak ada salahnya kita gunakan momen ini untuk memberikan yang terbaik, merawat, dan memberikan kebahagiaan kepada orang tua kita yang sudah lansia di hari tua mereka, ya. 

Artikel terkait: 10 Hal yang Perlu Diperhatikan Parents dalam Membesarkan Anak Autisme

Itulah informasi mengenai fenomena lonely death atau meninggal sendirian tanpa keluarga yang umum terjadi di Korea Selatan dan Jepang. Semoga informasi ini bermanfaat. 

***

Baca juga: 

Penyakit Ain, Lahir dari Pandangan Mata dan Hati, Bagaimana Menyembuhkannya?

Keutamaan dan Keistimewaan Shalat Istikharah, Bantu Mantapkan Hati terhadap Pilihan

Kisah Perjuangan Putra Spesialku, Alami Autisme Tipe Gangguan Perkembangan Pervasif

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Shafa Nurnafisa

Diedit oleh:

Finna Prima Handayani

  • Halaman Depan
  • /
  • Keluarga
  • /
  • Mengenal Lonely Death, Fenomena Meninggal Sendirian Tanpa Keluarga yang Kerap Dialami Lansia
Bagikan:
  • 7 Pelajaran Hidup Bermakna dari Drakor Move to Heaven, Bikin Banjir Air Mata!

    7 Pelajaran Hidup Bermakna dari Drakor Move to Heaven, Bikin Banjir Air Mata!

  • Kabar duka! Ibunda Presiden Jokowi meninggal dunia di usia 77 tahun

    Kabar duka! Ibunda Presiden Jokowi meninggal dunia di usia 77 tahun

  • 9 Foto Artis Cantik dalam Balutan Baju Adat Bugis Makassar, Anggun dan Bersinar!

    9 Foto Artis Cantik dalam Balutan Baju Adat Bugis Makassar, Anggun dan Bersinar!

  • Harga Hampersnya Luar Biasa! Ini Kemewahan Ultah Putri Tasya Farasya

    Harga Hampersnya Luar Biasa! Ini Kemewahan Ultah Putri Tasya Farasya

app info
get app banner
  • 7 Pelajaran Hidup Bermakna dari Drakor Move to Heaven, Bikin Banjir Air Mata!

    7 Pelajaran Hidup Bermakna dari Drakor Move to Heaven, Bikin Banjir Air Mata!

  • Kabar duka! Ibunda Presiden Jokowi meninggal dunia di usia 77 tahun

    Kabar duka! Ibunda Presiden Jokowi meninggal dunia di usia 77 tahun

  • 9 Foto Artis Cantik dalam Balutan Baju Adat Bugis Makassar, Anggun dan Bersinar!

    9 Foto Artis Cantik dalam Balutan Baju Adat Bugis Makassar, Anggun dan Bersinar!

  • Harga Hampersnya Luar Biasa! Ini Kemewahan Ultah Putri Tasya Farasya

    Harga Hampersnya Luar Biasa! Ini Kemewahan Ultah Putri Tasya Farasya

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2022. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.