Bagi Parents pecinta Drakor, drama berjudul Move to Heaven pasti sudah tidak asing di telinga. Ini merupakan serial slice of life produksi Netflix yang diperankan oleh Lee Je Hoon, Tang Jun Sang, Ji Jin Hee, dan Hong Seung Hee.
Berkisah tentang Geu Ru (Tang Joon Sang), pengidap sindrom Asperger yang harus ditinggal pergi oleh ayahnya. Suatu hari, sang paman yang bernama Sang Gu (Lee Je Hoon) pun diutus untuk menjadi wali barunya.
Mereka pun harus hidup bersama, serta meneruskan bisnis ‘Move to Heaven’ peninggalan mendiang ayah Geu Ru, sebuah jasa merapikan barang milik orang yang sudah meninggal atau pembersih trauma. Nantinya, barang yang dibersihkan biasanya diberikan kepada keluarga mendiang.
Move to Heaven diadaptasi dari buku esai karya Kim Sae Byul yang berjudul Things Left Behind. Punya 10 episode dan kerap menampilkan beragam kasus dari kehidupan klien, serial ini pun berhasil menarik perhatian.
Tak jarang, penonton juga dibuat banjir air mata karena ada banyak sekali pesan moral dan pelajaran hidup bermakna dalam Drakor yang juga diangkat dari kisah nyata ini.
Penasaran apa saja pelajaran hidup yang dapat dipetik dari drakor Move to Heaven? Yuk, simak ulasan selengkapnya sebagai berikut!
Pelajaran Hidup Bermakna yang Bisa Dipetik dari Drama Move to Heaven
1. Setiap Manusia Punya Kelebihan Masing-masing
Karakter utama serial ini yang bernama Han Geu Ru memiliki sindrom asperger. Karena hal tersebut, ia jadi kurang mampu mengungkap perasaannya. Geu Ru juga kerap dipandang sebelah mata karena ia dinilai sulit beradaptasi dengan lingkungan sekitar, serta punya cara cenderung berbeda saat berkomunikasi.
Meski begitu, Geu Ru ternyata merupakan sosok yang cerdas dan malah punya empati tinggi terhadap sesamanya.
Nah, salah satu pelajaran hidup bermakna dari drama Move to Heaven ini adalah, setiap individu pasti memiliki kelebihan masing-masih di balik kekurangan yang ia punya. Maka, sekiranya bukan hal yang bijak jika kita meremehkan seseorang hanya karena kekurangan yang dimilikinya.
2. Menghargai Keberadaan Orang Terkasih Itu Penting
Dari kisah para klien yang ditangani Geu Ru dan pamannya, kebanyakan anggota keluarga yang ditinggal meninggal menyesal karena tidak sempat berbuat baik atau pun menghargai kehadiran orang yang meninggalkan mereka.
Dari kasus tersebut dapat dipetik pelajaran, bahwa kehadiran setiap orang yang ada di sekitar kita seperti keluarga atau teman dekat, sekecil apa pun itu, sangatlah berharga. Maka, jangan pernah sia-siakan keberadaan mereka selagi masih ada di samping kita.
Seperti halnya sebuah kutipan dari buku Things Left Behind ini:
“Pada akhirnya, yang tersisa hanyalah kenangan dari orang yang kita cintai. Maka, gunakanlah itu sebaik mungkin.”
3. Rasa Benci Tidak Akan Menyelesaikan Masalah
Karakter paman Geu Ru, Han Sang Gu, hidup dengan rasa benci pada sang kakak, Han Jeong U. Saat masih kecil, kakaknya itu ingkar janji padanya.
Jeong U bilang bahwa ia akan menjemput Sang Gu di stasiun kereta agar mereka bisa lepas dari orangtua toksik dan hidup bersama. Namun, sejak janji itu diungkap, sang kakak tidak kunjung datang sehingga Sang Gu harus hidup sebatang kara.
Kejadian itulah yang akhirnya membuat Sang Gu tidak ikhlas menjadi wali baru untuk anak semata wayang kakaknya. Namun, setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata sang kakak punya alasan kuat mengapa ia tidak bisa menepati janjinya pada Sang Gu saat itu.
Akhirnya, Sang Gu pun menyesal karena rasa benci miliknya malah menghalangi ia untuk menjalin hubungan baik lagi dengan sang kakak yang kini sudah tiada.
4. Jangan Sembunyikan Masalah Kesehatan dari Keluarga
Melihat anggota keluarga, terutama anak, bersedih karena kondisi kesehatan kita agaknya memang perih, ya, Parents. Meski begitu, jangan sampai kita menyembunyikan masalah kesehatan ini dari mereka.
Pasalnya, mereka juga berhak tahu atas kondisi kita. Serta, jika terjadi apa-apa pada diri kita, orang pertama yang akan kita butuhkan tentunya anggota keluarga kita sendiri.
Bukan hanya masalah kesehatan, apa pun kesulitan yang Anda punya, sebisa mungkin komunikasikan pada orang terdekat. Jangan memendamnya sendiri.
Seperti kata penulis Kim Sae Byul; “Jika memang ada hal yang sulit dibicarakan, maka tuliskan saja dengan kata-kata.”
5. Hiduplah untuk Diri Sendiri, Bukan Orang Lain
Memberikan kasih sayang kepada orang lain itu memang penting. Namun, sebaiknya janganlah berlebihan sampai melupakan diri sendiri. Serta, janganlah menggantungkan kebahagiaan pada orang lain. Karena pada akhirnya, orang yang paling mengerti dan tidak akan pernah meninggalkan kita adalah diri kita sendiri.
6. Peduli Terhadap Lingkungan Sekitar, Salah Satu Pelajaran dari Drama Move to Heaven
Drama Move to Heaven juga menampilkan fenomena ‘lonely death‘ atau kasus kematian sendirian tanpa keluarga yang cukup normal di Korea Selatan. Ada banyak orang di sana yang kematiannya telat diketahui karena mereka tinggal sendirian, tanpa keluarga atau pun kerabat.
Maka itu, lewat serial ini, penonton juga diajak untuk lebih peka dan peduli terhadap lingkungan sekitar. Barangkali, ada tetangga atau orang di sekitar kita yang mungkin saja butuh uluran tangan karena tidak punya siapa-siapa.
7. Hidup Itu Pendek, Maka Hargai dan Jalanilah Sebaik Mungkin
Drama ini juga agaknya berhasil menyadarkan penonton bahwa kehidupan di dunia itu pendek. Kita tidak akan pernah tahu kapan akan meninggal. Kematian bisa menghampiri setiap orang kapan pun tanpa memandang usia.
Oleh karena itu, selagi masih diberikan kesempatan, maka jalanilah hidup dengan sebaik mungkin. Hargai apa yang dimiliki dan lakukanlah apa yang membuat kita bahagia di hidup ini.
Nah, itulah beberapa pelajaran hidup bermakna yang bisa kita petik dari drama Move to Heaven. Jadi, siapa di antara Parents yang sudah menyaksikan serial yang satu ini? Buat yang belum nonton dan baru mau menyaksikan, jangan lupa sediakan tisu, ya!
***
Baca juga:
15 Drama Korea Detektif Terbaik, Tontonan Akhir Pekan yang Bikin Penasaran
14 Drama Korea Angkat Isu Bullying, Menguras Emosi tapi Penuh Pesan Moral!
47 Rekomendasi Drama Korea Rating Tinggi, Cocok Ditonton di Akhir Pekan!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.