Mengasuh dan membersarkan anak tentu saja bukan pekerjaan yang mudah. Terlebih lagi bagi Parents yang memiliki anak berkebutuhan khusus seperti autisme. Tidak sedikit yang bertanya-tanya, bagaimana pola asuh anak autisme yang tepat?
Anak-anak dengan Gangguan Spektrum Autisme (GSA) kerap sulit berkomunikasi dan tidak berlaku seperti anak-anak lainnya.
Perilakunya dapat membingungkan, membuat frustasi atau bahkan membuat orang tua kesal hingga marah. Di sisi lain, anak dengan GSA juga memiliki kelebihan dan kemampuan yang hanya dapat muncul bila Parents mau terlibat dengan cara yang sesuai kondisi anak.
Agar si Kecil dengan GSA dapat berkembang secara optimal, berikut yang bisa Parents lakukan.
Artikel Terkait: Ciri Anak Autis Bisa Dideteksi Lewat Bermain Cilukba, Ini Penelitiannya
Pola Asuh Anak Autisme
1. Hindari Menunda Terapi
Hal pertama yang perlu Anda lakukan setelah si Kecil terdiagnosis dengan gangguan spektrum autisme adalah segera memulai terapi.
Hindari menunggu untuk melihat apakah gangguan ini akan berlalu.
Semakin dini anak dengan GSA mendapat pertolongan, semakin besar peluang keberhasilan terapi.
Ini adalah cara paling efektif untuk mengejar perkembangan si Kecil dan mengurangi gejala autisme di sepanjang hidup.
2. Pelajari Soal Gangguan Spektrum Autisme
Semakin banyak tahu soal gangguan spektrum autisme, Anda akan semakin siap untuk membuat keputusan yang tepat bagi si Kecil.
Carilah informasi dari sumber yang terpercaya, serta banyaklah bertanya dan berpartisipasi dalam berbagai pilihan terapi yang diambil.
3. Terima si Kecil Seutuhnya, dengan Segala Keunikannya
Latih diri Anda untuk menerima kondisi si Kecil ketimbang berfokus pada bagaimana ia berbeda dari anak-anak lain, dan apa yang hilang dari aspek perkembangannya.
Terima keunikannya, bersyukur untuk setiap hal yang dapat dicapai, sekecil apa pun, dan berhenti membandingkannya dengan anak lain.
Si Kecil akan terbantu, lebih dari apa pun, ketika ia merasa dicintai dan diterima tanpa syarat.
4. Jadilah Ahli Soal si Kecil
Cari tahu apa yang memicu perilaku menantang atau mengganggu dari si Kecil dan apa yang menimbulkan respon positif.
Apa yang membuat si Kecil stres atau takut, tidak nyaman, atau sebaliknya menenangkan dan menyenangkan?
Dengan semakin mengenal apa yang memengaruhi si Kecil, Anda akan semakin piawai dalam memecahkan masalah dan mencegah situasi-situasi yang menyulitkan.
5. Fokus dan Tekankan pada Hal-hal yang Positif
Sama seperti yang lainnya, anak dengan GSA kerap berespon baik terhadap pujian yang positif.
Si Kecil akan merasa senang dan bahagia ketika Anda memujinya untuk perilaku-perilaku yang dilakukannya dengan baik.
Salah satu pola asuh anak autisme yang perlu diperhatikan, Parents perlu bersikap spesifik dalam hal ini agar ia tahu persis apa yang disukai dari perilakunya.
Cari cara yang tepat untuk memberikan reward, seperti memberikan waktu bermain ekstra atau hadiah-hadiah ’kecil’ seperti stiker atau camilan kesukaan.
Artikel Terkait: Orangtua Tangguh untuk Anak Spesial, 10 Artis Ini Punya Anak Pengidap Autis
6. Tetap Konsisten dan Sesuai Jadwal
Anak-anak dengan GSA menyukai rutinitas. Pastikan pula mereka mendapatkan bimbingan dan interaksi yang konsisten, sehingga dapat mempraktikkan apa yang dipelajari dari terapi.
Ini akan membuat penguasaan keterampilan dan perilaku baru menjadi lebih mudah dan membantu mereka menerapkan pengetahuannya dalam situasi yang berbeda.
Diskusikan dengan dokter, terapis atau guru-guru yang terlibat agar teknik dan metode terapi/interaksi yang digunakan di sekolah atau di tempat terapi bisa selaras dengan yang dilakukan di rumah.
7. Jadwalkan Waktu Bermain
Cari dan jadwalkan secara rutin aktivitas yang betul-betul untuk kesenangan murni, bukan untuk pendidikan dan pembelajaran maupun terapi. Ini akan membantu si Kecil untuk lebih terbuka dan terhubung dengan Anda.
Artikel Terkait: Rentan Menimpa Anak Laki-laki, Ini 4 Jenis Autisme yang Wajib Parents Ketahui
8. Perlu Waktu untuk Mengetahui Teknik atau Metode Terbaik
Terapi maupun teknik pengasuhan dan pendekatan terhadap anak-anak dengan GSA bersifat trial and error.
Untuk mencari tahu apa yang terbaik bagi si Kecil, tetaplah bersikap positif dan pantang menyerah kala suatu teknik atau metode tidak berhasil.
9. Libatkan si Kecil dalam Aktivitas Sehari-hari
Anda mungkin berpikir lebih baik menghindarkan si Kecil pada situasi tertentu bila perilakunya tidak bisa diprediksi.
Namun sesungguhnya, melibatkan si Kecil dalam kegiatan sehari-hari seperti berbelanja bahan makanan atau yang lainnya, akan membantunya terbiasa dengan lingkungan dan dunia di sekitarnya.
10. Jangan Putus Asa
Perjalanan gangguan spektrum autisme sulit untuk diprediksi. Bila cara yang satu tidak berhasil, pasti ada cara yang lainnya.
Oleh sebab itu, jangan langsung mengambil kesimpulan tentang apa dan bagaimana kehidupan si Kecil di masa depan. Sama seperti yang lainnya, anak dengan kondisi ini memiliki waktu seumur hidup untuk tumbuh dan mengembangkan kemampuannya.
Terakhir, ingatlah bahwa apa pun cara yang dipilih, keterlibatan Anda sebagai orang tua adalah kunci kesuksesan dalam mengasuh dan mengasah anak dengan gangguan spektrum autisme.
Pasti akan menguras waktu, pikiran, dan tenaga. Namun yakinlah bahwa usaha menerapkan pola asuh anak autisme ini itu tidak akan sia-sia ketika si Kecil kemudian mampu mencapai kemampuan terbaiknya.
Baca juga :
Pentingnya Pahami Gangguan Spektrum Autisme pada Anak, Ini Ciri-ciri dan Jenisnya!
Perbedaan Autisme dan ADHD pada Anak, Jangan Sampai Keliru!
10 Mitos dan Fakta Autisme pada Anak, Parents Wajib Tahu!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.