Pernahkan Parents mendengar tentang kode ICD 10 anemia dalam kehamilan?
Ternyata, kode ICD 10 merujuk pada revisi ke-10 dari buku International Classification of Diseases and Health Related Problems.
Buku ini diterbitkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk melakukan klasifikasi dan kodefikasi penyakit, termasuk anemia.
Melansir dari laman Mayoclinic, anemia adalah kondisi saat tubuh seseorang tidak memiliki cukup sel darah merah atau hemoglobin yang sehat untuk membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh.
Hemoglobin adalah protein yang ditemukan dalam sel darah merah yang berfungsi membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh organ lain di tubuh.
Anemia dapat menyebabkan penderitanya mengalami kelelahan, kelemahan dan sesak napas.
Anemia itu sendiri terdiri dari berbagai jenis nih, Parents. Masing-masing jenis anemia mempunyai penyebabnya masing-masing.
Itulah sebabnya paramedis menggunakan kode tertentu untuk merujuk pada jenis anemia tertentu.
Untuk mengetahui tentang kode icd 10 anemia dalam kehamilan dan jenis-jenisnya, baca artikel ini lebih lanjut ya, Parents!
Apa Itu Anemia pada Ibu Hamil?
Dilansir dari WebMD, ibu hamil lebih rentan mengalami anemia. Sebab, tubuh Bumil memproduksi lebih banyak darah untuk mendukung pertumbuhan bayi selama kehamilan.
Jika Bumil tidak mendapatkan cukup zat besi atau nutrisi tertentu lainnya, tubuhnya mungkin tidak dapat memproduksi jumlah sel darah merah yang dibutuhkan untuk membuat darah tambahan. Akibatnya, Bumil pun bisa mengalami anemia.
Beberapa jenis anemia yang sering dialami Bumil yaitu:
1. Anemia Defisiensi Besi
Anemia jenis ini terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup zat besi untuk memproduksi hemoglobin dalam jumlah yang cukup.
Hemoglobin adalah protein dalam sel darah merah. Ini membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Pada kondisi anemia defisiensi besi, darah tidak dapat membawa cukup oksigen ke jaringan seluruh tubuh.
Kekurangan zat besi adalah penyebab paling umum anemia pada kehamilan.
2. Anemia Defisiensi Folat
Folat merupakan salah satu jenis vitamin B. Tubuh membutuhkan folat untuk memproduksi sel-sel baru, termasuk sel darah merah yang sehat.
Selama kehamilan, Bumil kerap tidak mendapatkan cukup folat dari makanannya.
Jika tubuh tidak mendapatkan folat yang dibutuhkan, tubuh tidak dapat memproduksi cukup sel darah merah normal untuk mengangkut oksigen ke jaringan di seluruh tubuh.
3. Anemia Akibat Kekurangan Vitamin B12
Tubuh juga membutuhkan vitamin B12 untuk membentuk sel darah merah yang sehat.
Ketika Bumil tidak mendapatkan cukup vitamin B12 dari makanannya, tubuhnya tidak dapat memproduksi cukup sel darah merah yang sehat.
Semua ibu hamil berisiko mengalami anemia. Namun risikonya lebih tinggi jika pada ibu hamil dengan kondisi berikut:
Adapun gejala anemia yang paling umum selama kehamilan adalah:
- Kulit, bibir, dan kuku pucat
- Merasa lelah atau lemah
- Pusing
- Sesak napas
- Detak jantung cepat
- Kesulitan berkonsentrasi.
Anemia ICD Berapa?
Kondisi anemia juga terdaftar dalam kode ICD 10 ya, Parents. ICD 10 merujuk pada revisi ke-10 dari buku International Classification of Diseases and Health Related Problems.
Yaitu buku yang diterbitkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk melakukan klasifikasi dan kodefikasi penyakit.
Berbagai Kode Anemia dalam Buku ICD 10
Sebagai informasi tambahan, berikut klasifikasi kode anemia berdasarkan penyebabnya dalam buku ICD 10:
D50 – Anemia Defisiensi Besi
- D50.0 – Anemia defisiensi besi sekunder akibat kehilangan darah (kronis)
- D50.1 – Disfagia sideropenik
- D50.8 – Anemia defisiensi besi lainnya
- D50.9 – Anemia defisiensi besi, belum terspesifikasi.
D51 – Anemia Defisiensi Vitamin B12
- D51.0 – Anemia defisiensi vitamin B12 akibat defisiensi faktor intrinsik
- D51.1 – Anemia defisiensi vitamin B12 akibat malabsorpsi vitamin B12 selektif dengan proteinuria
- D51.2 – Defisiensi transkobalamin II
- D51.3 – Anemia defisiensi vitamin B12 lainnya akibat diet
- D51.8 – Anemia defisiensi vitamin B12 lainnya
- D51.9 – Anemia defisiensi vitamin B12, belum terspesifikasi.
D52 – Anemia Defisiensi Folat
- D52.0 – Anemia defisiensi folat akibat diet
- D52.1 – Anemia defisiensi folat akibat obat
- D52.8 – Anemia defisiensi folat lainnya
- D52.9 – Anemia defisiensi folat, belum terspesifikasi.
D53 – Anemia Nutrisi Lainnya
- D53.0 – Anemia defisiensi protein
- D53.1 – Anemia megaloblastik lainnya, tidak diklasifikasikan di tempat lain
- D53.2 – Skorbutik anemia
- D53.8 – Anemia gizi lain yang telah terspesifikasi.
- D53.9 – Anemia gizi yang belum terspesifikasi.
D55 – Anemia Akibat Gangguan Enzim
- D55.0 – Anemia akibat defisiensi glukosa-6-fosfat dehidrogenase [G6PD]
- D55.1 – Anemia akibat gangguan metabolisme glutathione lainnya
- D55.2 – Anemia akibat gangguan enzim glikolitik
- D55.3 – Anemia akibat gangguan metabolisme nukleotida
- D55.8 – Anemia lain akibat gangguan enzim
- D55.9 – Anemia akibat gangguan enzim yang belum terspesifikasi.
D56 – Talasemia
- D56.0 – Talasemia alfa
- D56.1 – Talasemia beta
- D56.2 – Talasemia delta-beta
- D56.3 – Talasemia minor
- D56.4 – Hemoglobin fetal persisten herediter (HPFH)
- D56.5 – Hemoglobin E-beta talasemia
- D56.8 – Talasemia lainnya
- D56.9 – Talasemia, belum terspesifikasi.
D57 – Kelainan Sel Sabit
- D57.0 – Penyakit Hb-SS dengan krisis
- D57.1 – Penyakit sel sabit tanpa krisis
- D57.2 – Penyakit sel sabit/Hb-C
- D57.3 – Sifat sel sabit
- D57.4 – Talasemia sel sabit
- D57.8 – Kelainan sel sabit lainnya
D58 – Anemia Hemolitik Herediter Lainnya
- D58.0 – Sferositosis herediter
- D58.1 – Elliptositosis herediter
- D58.2 – Hemoglobinopati lainnya
- D58.8 – Anemia hemolitik herediter lainnya yang ditentukan
- D58.9 – Anemia hemolitik herediter, belum terspesifikasi.
D59 – Anemia Hemolitik yang Didapat
- D59.0 – Autoimun yang diinduksi obat anemia hemolitik
- D59.1 – Anemia hemolitik autoimun lainnya
- D59.2 – Anemia hemolitik nonautoimun yang diinduksi obat
- D59.3 – Sindrom hemolitik-uremik
- D59.4 – Anemia hemolitik nonautoimun lainnya
- D59.5 – Hemoglobinuria nokturnal paroksismal [Marchiafava-Micheli]
- D59.6 – Hemoglobinuria akibat hemolisis dari penyebab eksternal lainnya
- D59.8 – Anemia hemolitik didapat lainnya
- D59.9 – Anemia hemolitik didapat, tidak dijelaskan
D60 – Aplasia Sel Darah Merah Murni yang Didapat (Eritroblastopenia)
D61 – Anemia Aplastik Lainnya dan Sindrom Kegagalan Sumsum Tulang Lainnya
- D61.0 – Anemia aplastik konstitusional
- D61.1 – Anemia aplastik yang diinduksi obat
- D61.2 – Anemia aplastik karena agen eksternal lainnya
- D61.3 – Anemia aplastik idiopatik
- D61.8 – Anemia aplastik lain yang ditentukan dan sindrom kegagalan sumsum tulang lainnya
- D61.9 – Anemia aplastik, belum terspesifikasi.
D63 – Anemia pada penyakit kronis yang diklasifikasikan di tempat lain
- D63.0 – Anemia pada penyakit neoplastik
- D63.1 – Anemia pada penyakit ginjal kronis
- D63.8 – Anemia pada penyakit kronis lainnya yang diklasifikasikan di tempat lain
D64 – Anemia Lainnya
- D64.0 – Anemia sideroblastik herediter
- D64.1 – Anemia sideroblastik sekunder akibat penyakit
- D64.2 – Anemia sideroblastik sekunder akibat obat-obatan dan toksin
- D64.3 – Anemia sideroblastik lainnya
- D64.4 – Anemia diseritropoietik kongenital
- D64.8 – Anemia lain yang ditentukan
- D64.9 Anemia, tidak spesifik.
D64 9 Diagnosis Apa?
Melansir dari outsourcestrategies, dalam buku International Classification of Diseases and Health Related Problems, kode D64.9 merupakan kondisi anemia yang belum terspesifikasi yang tergolong dalam kelompok D64 (anemia lainnya).
D64 Diagnosa Apa?
D64 merupakan kode dalam buku ICD 10 yang menunjukan kelompok anemia lainnya (other anemias). Kelompok D64 termasuk:
- D64.0 – Anemia sideroblastik herediter
- D64.1 – Anemia sideroblastik sekunder akibat penyakit
- D64.2 – Anemia sideroblastik sekunder akibat obat dan racun
- D64.3 – Anemia sideroblastik lainnya
- D64.4 – Anemia diseritropoietik kongenital
- D64.8 – Anemia spesifik lainnya
- D64.9 Anemia, belum terspesifikasi.
Itulah kode ICD 10 anemia dalam kehamilan. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Parents.
Baca Juga:
G1P0A0 artinya Sejarah Medis Ibu Hamil, Simak Penjelasannya di Sini
7 Makanan yang Dihindari Saat Hb Rendah pada Ibu Hamil
Kurang Darah Saat Hamil? Jangan Khawatir, Yuk, Rutin Konsumsi 5 Buah Ini!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.