Kontraksi yang intens nyatanya bukan satu-satunya gejala bayi akan segera lahir lho, Bunda. Ada juga ibu hamil yang mengalami keputihan saat akan melahirkan. Namun, keputihan tanda melahirkan berbeda dengan keputihan biasa.
Selama kehamilan, sumbatan lendir yang kental akan menghalangi pembukaan serviks, untuk mencegah bakteri masuk ke dalam rahim.
Kondisi ini akan berbeda jelang persalinan, karena sumbatan akan terdorong ke vagina. Hal inilah yang membuat jumlah keputihan semakin meningkat.
Lantas, seperti apa cirinya dan perbedaan dengan keputihan biasa? Kami sajikan informasinya untuk Bunda di sini.
Ciri Keputihan Tanda Melahirkan
Keputihan bisa terjadi di awal ataupun di akhir masa kehamilan. Keputihan yang keluar menjelang persalinan biasanya memiliki ciri tersendiri.
Umumnya, keputihan menjelang persalinan tak berwarna putih jernih seperti biasanya, melainkan akan berwarna keruh kemerahan, cokelat, atau merah muda.
Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri keputihan sebagai tanda melahirkan sudah dekat menurut laman HonestDocs.
1. Keputihan yang Keruh Seperti Darah
Saat Bunda mengalami keputihan yang lebih kental cenderung padat dan warna cokelat keruh pertanda si kecil sedang mencari jalan lahir atau disebut bloody show.
Bloody show seperti ini terjadi akibat adanya peluruhan sumbatan lendir. Sumbatan lendir tersebut dapat luruh sewaktu-waktu, biasanya terjadi 12 hari menjelang persalinan.
Bloody show bentuknya seperti jeli dan biasanya ada garis cokelat kemerahan. Keputihan ini biasa disebut juga lendir darah.
Lendir darah akan keluar sedikit demi sedikit ataupun bisa dalam jumlah yang banyak.
Jika kehamilan Bunda adalah kehamilan pertama, persalinan biasanya terjadi beberapa hari setelah terjadi bloody show. Namun, jika ini adalah kehamilan kesekian Bunda, persalinan bisa saja terjadi beberapa jam setelah bloody show keluar.
Artikel terkait: Jangan Keliru, Ini 6 Perbedaan Keputihan Tanda Hamil dengan Sebelum Haid
2. Keputihan Disertai Kram dan Nyeri Punggung
Saat persalinan semakin dekat, Bunda akan sering merasakan kram di selangkangan dan nyeri punggung.
Hal ini diakibatkan otot dan persendian mengalami peregangan dan geseran guna mempersiapkan jalan lahir.
3. Jumlah Keputihan Lebih Banyak
Sangat normal kok, Bunda menjadi lebih sering keputihan kala mengandung.
Pasalnya, pada masa kehamilan, darah yang mengalir ke area serviks akan lebih banyak sehingga produksi lendir yang keluar dari jalan lahir akan semakin tinggi.
Asal tahu saja, keputihan ini mengandung sekresi leher rahim, sel-sel tua dari dinding vagina dan flora bakteri normal.
Keputihan yang menandakan persalinan sudah dekat umumnya berwarna putih atau putih pudar.Dan jangan kaget karena volumenya akan meningkat seiring waktu Hari Perkiraan Lahir (HPL) sudah dekat.
4. Keputihan dengan Bayi Rasanya Sudah di Tubuh Area Bawah
Pada umumnya saat ibu hamil memasuki trimester ketiga, posisi bayi sudah berada di bawah dan kepala bayi akan masuk panggul.
Di dalam fase ini, Bunda akan lebih sering Buang Air kecil (BAK) dan keputihan pun akan semakin meningkat.
5. Keputihan Serta Sendi Terasa Lebih Longgar
Selama masa kehamilan, hormon relaksin telah membuat ligamen sedikit lebih longgar. Hormon yang sama juga akan melonggarkan sendi menjelang persalinan.
Hal ini adalah salah satu cara tubuh bereaksi untuk membuka panggul guna mempersiapkan jalan lahir si kecil.
Artikel terkait: 9 Jenis Keputihan Normal dan Tidak Normal, Ini Artinya bagi Kesehatan
6. Serviks Menipis dan Perlahan Membuka
Masuk di trimester ketiga, serviks akan mengalami peregangan dan menipis.
Ini adalah sebuah tanda bahwa bagian bawah rahim sudah bersiap melakukan proses persalinan.
Bunda, serviks yang menipis akan mudah terbuka, lho. Dan semakin dekat dengan waktu persalinan, pembukaan serviks akan semakin besar.
Biasanya tenaga medis akan melakukan pemeriksaan pembukaan jalur lahir dengan menggunakan jari. Jika pembukaan sudah masuk 10 cm artinya proses persalinan sudah siap dilakukan.
7. Muncul Kontraksi Palsu
Kontraksi palsu adalah sebuah kondisi di mana rahim akan mengencang secara tidak teratur. Kontraksi seperti ini juga bisa disebut Braxton Hicks.
Pada umumnya, kondisi ini tidak disertai rasa sakit dan bisa dialami sepanjang masa kehamilan. Meski memang kontraksi jenis ini akan tetap membuat Bunda tidak nyaman.
Namun jangan khawatir, tenanglah dan hitung intensitas hingga muncul kontraksi yang sebenarnya.
8. Keputihan dan Keluarnya Air Ketuban
Saat Bunda merasakan ada cairan yang sangat encer dan terasa seperti mengompol, segeralah pergi ke puskesmas, klinik atau rumah sakit. Ya, air ketuban sudah bocor!
Pada kondisi kehamilan normal, air ketuban berwarna bening atau kemerahan. Disertai juga dengan keluarnya cairan hangat yang menetes sedikit demi sedikit atau mengalir deras.
Meski rasanya seperti buang air kecil (BAK), air ketuban tidak berbau atau memiliki bau yang manis, berbeda dari urine yang umumnya memiliki bau tidak sedap.
Namun waspada jika Bunda merasakan beberapa tanda berikut ini:
- Perdarahan atau keluar cairan berwarna merah cerah (bukan cokelat atau merah muda).
- Ketuban pecah, terutama jika cairan tampak hijau atau cokelat. Ini bisa menjadi tanda mekonium atau tinja pertama bayi yang bisa berbahaya jika tertelan bayi.
- Penglihatan kabur atau ganda, sakit kepala parah atau pembengkakan tiba-tiba. Hubungi dokter jika gejala ini disertai tekanan darah tinggi.
Demikianlah informasi tentang keputihan yang menjadi tanda melahirkan. Jaga kondisi tubuh dan asupan makanan agar buah hati dan tubuh ibu hamil bisa tetap prima menjelang persalinan.
Baca juga:
7 Penyebab Keputihan Saat Hamil Muda, Kapan Harus Waspada?
Cek Fakta: Benarkah Keputihan Bisa Menyebabkan Sulit Hamil?
5 Hal yang Sebabkan Keputihan Coklat, Bisa Menandakan Adanya Masalah Kesehatan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.