“Wah, perutnya sudah turun banget, sudah mau lahiran, nih, sepertinya,” demikian kira-kira gambaran untuk istilah ‘bayi masuk ke panggul’.
Ya, kondisi bayi masuk panggul ini memang merupakan salah satu tanda awal persalinan akan segera tiba, Bunda.
Namun, bagaimana bila mendekati HPL (hari perkiraan lahir), janin ternyata belum masuk panggul? Kira-kira, apa penyebabnya? Apakah itu tanda bahwa bayi Anda belum bisa dilahirkan?
Penyebab Janin Belum Masuk Panggul
Hari persalinan sudah semakin dekat, tetapi Bunda belum juga melihat tanda-tanda janin masuk ke dalam panggul? Hal ini tentu sangat membuat Anda khawatir. Apa sebenarnya penyebab janin belum masuk panggul?
Kasus ini juga dialami oleh banyak ibu hamil. Seperti yang diceritakan laman Romper, ada seorang ibu yang hingga kehamilan 39 minggu bayinya tak juga ‘turun’, sementara ia didiagnosis preeklamsia dan harus menjalani operasi Caesar.
Akhirnya, ia berkonsultasi dengan dokternya, Dr. Kecia Gaither, spesialis kedokteran janin ibu dan konsultan perinatal di Carolinas HealthCare System untuk menanyakan perihal penyebab janin belum masuk panggul ini.
Dijelaskan dr. Kecia, penyebab janin belum masuk panggul adalah karena bobot dan posisinya, yaitu:
- Bayi terlalu besar
- Bayi tidak dalam posisi kepala di bawah
- Posisi bayi berbaring menyamping di perut ibu
- Posisinya sungsang
- Bokong bayi berada di posisi paling bawah
Lantas, Sebenarnya Kapan Janin Mulai Masuk Panggul?
Setiap ibu hamil mengalami pengalaman yang berbeda, Bunda. Tidak ada aturan yang tetap mengenai hal ini.
Bagi beberapa perempuan, janin masuk panggul bisa terjadi tepat saat persalinan atau beberapa jam sebelumnya, sementara yang lainnya mengalami beberapa minggu sebelum persalinan dimulai.
Akan tetapi, biasanya, melansir laman Medical News Today, bagi ibu yang sudah pernah memiliki bayi sebelumnya, momen janin masuk panggul ini terjadi lebih dekat di hari persalinannya.
Itu mungkin karena tubuhnya sudah melewati proses persalinan sebelumnya sehingga panggulnya membutuhkan lebih sedikit waktu dalam menyesuaikan diri dengan proses tersebut.
Bila Bunda merasa bahwa janin sudah berada di area panggul, coba periksakan diri agar dokter dapat memeriksa posisi janin dan membantu dalam memperkirakan waktu persalinan.
Artikel terkait: Kenali 8 tanda janin masuk panggul yang jarang diketahui ibu hamil
Tahapan Janin Masuk Panggul
Ada 11 tahapan (diistilahkan dengan station atau stasiun: dari -5 hingga +5) yang digunakan dokter kandungan atau bidan untuk menggambarkan seberapa jauh kepala janin berada di dalam panggul.
Perbedaan antara angka ini setara dengan sentimeter. Misalnya, perubahan dari +1 ke +2 itu artinya janin bergerak sekitar satu sentimeter panggul atau jalan lahir. Berikut ini penjelasannya, melansir Healthline:
Stasiun -5: Kepala bayi “mengambang” di dalam rahim, di atas pinggul Anda. Bayi masih mampu bergerak bebas, bahkan mampu membalikkan posisi kepalanya ke atas atau ke bawah atau sebaliknya.
Stasiun -3: Bayi telah menetap pada posisi kepala di bawah dan tepat di atas panggul. Biasanya terjadi di usia kehamilan 32 hingga 36 minggu. Atau, terjadi paling lambat saat persalinan dimulai.
Stasiun 0: Kepala bayi berada tepat di bagian tengah panggul. Ini adalah titik di mana bayi dikatakan telah jatuh dan sepenuhnya ‘terikat’ di sana.
Stasiun +1: Ketika Bunda merasakan seperti berjalan dengan bola bowling di antara kaki.
Stasiun +3: Titik persalinan di mana kepala bayi mulai keluar dari jalan lahir.
Stasiun +5: Kepala bayi sudah benar-benar terlihat di dunia luar.
Tahapan-tahapan ini umumnya tidak ibu rasakan dan tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi. Namun, dapat tergambar jelas dari penampilan saat mendekati HPL. Misalnya, saat bayi sudah masuk panggul, posisi perut akan terlihat melebar dan berat ke arah bawah.
Artikel terkait: Cara Mudah Menghitung Usia Kehamilan dan Hari Perkiraan Lahir (HPL)
Tanda Janin Masuk Panggul
Janin masuk ke panggul itu melewati beberapa proses bertahap, jadi kecil kemungkinan Bunda dapat merasakannya.
Namun demikian, menurut Verywell Family, Bunda dapat melihat salah satu dari banyak tanda berikut ini:
1. Bernapas lebih mudah
Ketika janin bergerak ke bawah, akan ada lebih banyak ruang bagi paru-paru Bunda untuk mengembang sehingga Anda bisa bernapas lebih bebas (seperti sebelum hamil).
2. Ada tekanan pada panggul
Saat bayi turun, kepalanya akan lebih banyak bertumpu di atas serviks dan akan mengambil lebih banyak ruang di bagian bawah jalan lahir.
Mungkin terasa seperti ada mangkuk di antara kaki dan kadang menyebabkan Bunda berjalan dengan aneh.
3. Buang air kecil lebih sering
Tekanan kepala janin di panggul dapat memengaruhi kandung kemih dan menyebabkan Bunda merasa ingin buang air kecil sering.
4. Makan lebih banyak
Ketika bayi masih berada di ‘atas’ (rahim), Bunda merasa kenyang lebih cepat. Namun, setelah janin turun ke panggul, ada lebih banyak ruang bagi perut untuk diisi.
5. Mulas berkurang
Tekanan pada perut juga menyebabkan gejala umum pada kehamilan, seperti mulas. Nah, dengan tekanan yang berkurang (karena bayi sudah turun ke panggul), kecil kemungkinan Bunda mengalami mulas.
6. Nyeri panggul
Dengan turunnya janin ke panggul, maka tekanan di ligamen panggul pun menjadi lebih besar dan menyebabkan nyeri.
7. Peningkatan debit
Berat bayi di leher rahim dapat menyebabkan lebih banyak lendir dikeluarkan dari vagina. Cairan ini berupa gumpalan yang disebut sumbat lendir.
8. Perut menggantung lebih rendah
Perut Bunda akan terlihat seolah-olah turun atau lebih rendah, ada banyak ruang antara payudara dan bagian atas perut.
9. Lebih sering kontraksi palsu atau Braxton-Hicks
Ini mungkin dikarenakan rangsangan dari tekanan kepala bayi di leher rahim.
10. Peningkatan rasa sakit di panggul
Ini karena pergeseran tekanan pada ligamen dan saraf di panggul bawah.
Artikel terkait: Braxton Hicks Adalah Kontraksi Palsu, Kenali Bedanya dengan Kontraksi Asli Persalinan
Tips Agar Janin Cepat Masuk Panggul
Bila janin Anda belum juga turun ke area panggul, jangan khawatir, Bunda.
Jika ‘penurunan’ belum juga terjadi, bisa jadi memang periode persalinan Anda lebih lama dari yang sudah diprediksi.
Bunda juga bisa, kok, membantu si kecil untuk turun ke daerah panggul. Misalnya dengan mencoba beberapa cara di bawah ini.
Namun sebelum melakukannya, konsultasikan dengan dokter kandungan Anda dulu, ya, Bunda.
1. Berdiri tegak dan bergerak (seperti berjalan santai)
Ini akan menghasilkan kombinasi gravitasi dan goyangan lembut bayi di dalam rahim serta membantu menyebabkan bayi jatuh ke panggul.
2. Squat
Latihan ini dapat memperlebar panggul Anda sehingga bayi bisa turun ke area itu. Lakukan squat sambil berpegangan pada kursi yang kokoh karena keseimbangan Anda mungkin sedikit berkurang.
3. Latihan pembukaan panggul
Duduklah dengan kaki terbuka lebar dan condongkan tubuh ke depan untuk memindahkan beban dari perut ke panggul. Jangan melipat badan di atas kaki atau melangkah lebih jauh dari rentang gerak Bunda.
Jadi, jangan terlalu khawatir bila Anda merasa janin belum masuk ke dalam panggul, Bunda.
Bila itu belum terjadi, tidak ada yang salah dengan kehamilan dan persalinan Anda, kok. Bunda masih punya waktu untuk mengatasinya.
Semoga bermanfaat!
Baca juga:
HPL Sebentar Lagi? Kenali Dulu 19 Tanda Mau Melahirkan Ini, Bun!
id.theasianparent.com/tanda-melahirkan-sudah-dekat
Nyeri Panggul Saat Hamil, Kenali Penyebab, Jenis, hingga Cara Mengatasi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.