Keluar Darah Saat Hamil Tua Apa Benar Tanda Mau Melahirkan? Ini Kata Ahli

Jangan panik, ketahui yuk seperti apa cairan darah yang normal dan harus diwaspadai jelang melahirkan.

Sedang hamil tua, mendadak keluar darah apakah normal? Keluar darah saat hamil tua apa tanda mau melahirkan, seperti apa faktanya?

Jangan langsung panik bila Bunda mengalami keluar darah saat hamil tua, terutama bila itu terjadi setelah usia kehamilan 37 minggu.

Menurut ahli kesehatan, bisa saja yang Bunda alami adalah bloody show, dan itu normal. Yuk, simak lebih lengkap penjelasannya di bawah ini!

Apa Itu Bloody Show atau Keluar Darah Saat Hamil Tua?

Keluar Darah Saat Hamil Tua Apa Benar Tanda Mau Melahirkan? Ini Kata Ahli

Bloody show adalah gejala umum dari persalinan. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan perdarahan yang terjadi di akhir kehamilan ketika tubuh ibu hamil bersiap untuk persalinan.

Biasanya darah keluar saat hamil tua disertai dengan tanda-tanda persalinan lainnya, seperti kram, tekanan panggul, dan kontraksi.

Hal ini terjadi ketika serviks mulai melunak, dan menipis (efface) dan melebar (dilate) sebagai persiapan persalinan, untuk memberi ruang bagi bayi untuk melewatinya.

Semakin dekat waktu persalinan, serviks akan membesar dan membuat lendir keluar dari vagina.

Lendir tersebut akan bercampur dengan darah (bloody show), sehingga akan berwarna merah muda, kemerahan, atau kecokelatan.

Kedengarannya memang menakutkan, Bunda. Namun, ini sangat normal, kok.

Ini merupakan tanda yang baik bahwa serviks ibu sudah siap untuk persalinan. Durasi keluarnya darah hingga memasuki proses persalinan bisa bervariasi tergantung kondisi masing-masing ibu.

Laman MedLine Plus menjelaskan, 1 dari 10 perempuan mengalami keluar darah saat hamil atau bloody show pada trimester ketiga.

Artikel terkait: Pendarahan Saat Hamil 9 Bulan, Berbahayakah? Ini Penjelasannya!

Seperti Apa Karakter Cairan yang Keluar Saat Bloody Show?

Keluar Darah Saat Hamil Tua Apa Benar Tanda Mau Melahirkan? Ini Kata Ahli

Karakter darah yang keluar saat bloody show bisa terlihat berbeda pada tiap ibu.

Warnanya bisa merah, cokelat, merah muda, atau bisa juga mengandung darah saja atau sebagian sumbat lendir dengan tekstur yang seperti jeli dan berserat.

Beberapa darah bahkan ada yang lebih mirip lendir dengan garis-garis darah.

Ada juga beberapa ibu yang kehilangan sumbat lendirnya sekaligus, sementara pada beberapa kasus keluarnya darah dan lendir itu terjadi secara bertahap.

Lantas, apa itu sumbat lendir, dan apa bedanya dengan darah yang berasal dari perdarahan di serviks?

Jadi, Bunda, darah yang keluar melalui serviks merupakan darah yang berasal dari kebocoran pada serviks yang melebar dan menipis.

Sementara sumbat lendir adalah lendir yang menghalangi pembukaan serviks selama kehamilan untuk melindungi bayi dari bakteri.

Saat tubuh sudah siap melahirkan, serviks melebar dan menyebabkan sumbat lendir terlepas. Nah, darah dari leher rahim yang bercampur dengan sumbat lendir itulah yang disebut bloody show –yang  mana memiliki karakter yang berbeda dengan darah pada umumnya.

Dan bagaimana membedakannya dengan bercak darah?

Situs Medline Plus menjelaskan, bercak darah adalah ketika Bunda melihat beberapa tetes darah sesekali di pakaian dalam.

Sementara aliran darah pada perdarahan lebih berat dan Bunda membutuhkan pembalut untuk merendamnya.

Berapa Banyak Cairan yang Keluar?

keluar darah saat hamil tua

Mengutip dari laman Cleveland Clinic, seharusnya darah yang keluar tidak lebih dari satu atau dua sendok makan.

Bila Bunda merasa bahwa darah yang keluar hanya sedikit –berupa bercak tanpa gejala, misalnya setelah berhubungan seks— Anda dapat melakukan ini di rumah:

  • Mengenakan pembalut dan memeriksanya setiap 30-60 menit selama beberapa jam.
  • Jika bercak atau perdarahan berlanjut, hubungi dokter Anda segera.
  • Jika perdarahannya berat, perut merasa kaku dan nyeri, atau Bunda mengalami kontraksi yang kuat dan sering segera pergi ke rumah sakit terdekat.

Jika lebih dari itu –sampai pada perdarahan hebat- dan terus terjadi setelah persalinan, bisa jadi tanda komplikasi. Bunda perlu segera memeriksakannya ke bidan atau dokter kandungan.

Artikel terkait: Pendarahan saat Hamil Muda, Perlukah Merasa Khawatir?

Berapa Lama Berlangsungnya?

Durasi keluar darah saat hamil tua juga bervariasi pada setiap ibu.

Ada yang mengalaminya secara bertahap dalam beberapa minggu (sebelum persalinan), bahkan ada yang tidak mengalaminya sama sekali sampai mereka melahirkan.

Begitu juga dengan jumlah darah yang keluar.

Ada yang darahnya terlihat jelas di pakaian dalam ibu, ada juga yang keluar setelah buang air kecil, saat membersihkan kelamin dengan tisu toilet.

Beberapa ibu juga ada yang mengalami bloody show dalam satu gumpalan, sementara yang lainnya mengalaminya dalam beberapa tahap.

Penyebab Keluar Darah Saat Hamil Tua

keluar darah saat hamil tua

Seperti dijelaskan di atas, keluar darah saat hamil tua adalah kondisi yang normal dan alami terjadi di akhirnya trimester mendekati persalinan.

Yakni, saat serviks mengalami perubahan besar untuk mempersiapkan persalinan, dan ketika mulai terbuka menyebabkan pembuluh darah area itu pecah dan mengeluarkan darah.

Selain itu, keluar darah saat hamil di trimester tiga juga bisa dipicu oleh:

  • Hubungan seksual. Serviks ibu hamil menipis dan melebar pada minggu-minggu terakhir kehamilan. Berhubungan seks dapat melonggarkan sumbat lendir atau menyebabkan pendarahan ringan.
  • Pemeriksaan serviks. Mungkin ini akibat dari pemeriksaan serviks (internal) atau membrane sweeping yang dilakukan bidan atau dokter kandungan Anda saat memeriksa serviks di usia kandungan 37 minggu. Tujuannya untuk memastikan apakah serviks sudah melebar dan menipis. Proses ini dilakukan dengan memasukkan jari-jari (bersarung tangan) untuk melonggarkan kantong ketuban di rahim Anda. Tidak menutup kemungkinan proses ini membuat sedikit darah keluar
  • Trauma. Jatuh atau mengalami kecelakaan mobil dapat memicu persalinan atau pendarahan. Segera datangi pusat layanan kesehatan bila ini terjadi pada Anda.
  • Penyakit atau infeksi pada vagina atau leher rahim.
  • Fibroid rahim atau pertumbuhan serviks atau polip.

Penyebab yang lebih serius dari perdarahan jangka panjang mungkin termasuk:

  • Plasenta previa, masalah kehamilan di mana plasenta tumbuh di bagian terendah rahim dan menutupi seluruh atau sebagian dari pembukaan serviks.
  • Solusio plasenta (abruptio), terjadi ketika plasenta terlepas dari dinding bagian dalam rahim sebelum bayi lahir.

Perdarahan selama kehamilan bisa jadi normal, tetapi bisa juga menjadi tanda komplikasi yang lebih serius. Oleh karena itu, periksakan diri Bunda ke bidan atau dokter kandungan bila mengalaminya.

Tanda-Tanda Bloody Show

keluar darah saat hamil tua

Tanda terbesar dari bloody show adalah keluarnya lendir berdarah dari vagina Anda. Namun dalam beberapa kasus, tanda-tandanya tidak jelas.

Selain bloody show, tanda lain yang biasanya dialami ibu adalah:

  • Kram. Kram seperti menstruasi yang datang dan pergi selama berjam-jam atau bahkan berhari-hari.
  • Tekanan panggul. Ketika posisi bayi sudah semakin turun dari perut, Anda akan lebih mungkin mengalami tekanan di panggul, vagina atau punggung.
  • Kontraksi. Bunda mungkin merasakan pengetatan di rahim di mana durasi dan intensitasnya semakin meningkat.

Untuk memastikan hal ini, bidan atau dokter kandungan akan mendiagnosis seperti apa karakter darah yang keluar di akhir kehamilan Bunda.

 

 

Yakni, mereka akan menanyakan kepada Anda: seperti apa warna, konsistensi, dan berapa jumlah cairan yang keluar.

Detail ini dapat membantu mereka dalam menentukan apakah Anda mengalami bloody show atau tidak. Kemungkinan mereka hanya akan memeriksa pembukaan serviks Anda untuk memantau seberapa dekat persalinan Anda.

Kapan Harus Waspada?

keluar darah saat hamil tua

Bloody show tidak akan menjadi masalah bila terjadi di usia kehamilan 37 minggu. Bunda perlu merasa waspada jika perdarahan terjadi sebelum itu atau setelahnya.

Hal lain yang juga harus diwaspadai adalah ketika debit darah yang keluar melebihi batas wajar (lebih dari 2 sendok) mengindikasikan komplikasi yang serius.

Jangan menunda ke dokter jika disertai gejala berikut:

  • Kram, nyeri, atau kontraksi.
  • Jika Anda pernah mengalami perdarahan lain selama kehamilan.
  • Durasi perdarahan dimulai dan apakah intensitasnya datang dan pergi atau terus-menerus.
  • Berapa banyak pendarahan yang terjadi, dan apakah itu bercak atau aliran yang lebih deras.
  • Warna darah (merah tua atau merah terang).
  • Adanya bau yang abnormal
  • Pingsan, merasa pusing atau mual, muntah, atau diare atau demam.
  • Baru saja mengalami cedera atau jatuh.
  • Setelah berhubungan seks yang mengeluarkan darah

Keluar darah saat hamil tua apa tanda mau melahirkan?

Kondisi itu adalah hal yang normal, Bunda. Pahami hal-hal yang perlu Bunda waspadai agar bisa mengantisipasi segala kemungkinan terburuk.

Baca juga:

id.theasianparent.com/pendarahan-pada-ibu-hamil

id.theasianparent.com/dismenore

id.theasianparent.com/obat-nyeri-haid

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.