Mempelajari tentang kesehatan mental, Parents bisa kenali beberapa jenis depresi berikut ini. Saat ini edukasi tentang kesehatan mental memang gencar disosialisasikan supaya tidak selalu dianggap sebagai aib dan diremehkan.
Mengenali depresi memang tidak mudah, tetapi harus dibedakan dengan kesedihan biasa. Depresi menjadi sebuah gangguan mood yang dampaknya lebih serius dan jika dibiarkan berlarut-larut, misalnya akan memengaruhi kualitas hidup seseorang dan aktivitas kesehariannya.
Artikel ini akan membantu Parents mengenali berbagai macam depresi agar lebih waspada. Berikut adalah 10 jenis depresi seperti melansir dari WebMD.
Artikel terkait: Sering tak disadari, ini 10 tanda depresi yang perlu diwaspadai
Kenali 10 Jenis Depresi
1. Major Depression
Dari berbagai jenis depresi, salah satunya adalah depresi berat.
Dikenal dengan nama depresi berat, hal ini karena penderita akan merasakan tekanan mental atau depresi sepanjang waktu. Beberapa gejala yang bisa diamati dari depresi ini adalah kurangnya ketertarikan untuk beraktivitas, turunnya berat badan, sulit tidur, rasa lelah berlebihan, perasaan bersalah, sulit berkonsentrasi, bahkan merasa ingin mengakhiri hidup.
2. Persistent Depressive Disorder
Jika depresi yang dialami berlangsung bertahun-tahun disebut persistent depressive disorder. Sebutan ini diambil untuk menggambarkan dua kondisi yang sebelumnya disebut dysthymia (low-grade persistent depression) dan chronic major depression.
Gejala yang bisa diamati adalah gangguan nafsu makan (tidak makan maupun makan berlebihan, gangguan tidur (terlalu banyak atau kurang tidur), kelelahan, kurang percaya diri, kurang konsentrasi, dan merasa kehilangan harapan.
3. Bipolar Disorder
Bipolar disorder juga dikenal sebagai manic depression. Jenis depresi ini memiliki episode perubahan mood dari fase tinggi dengan rasa memiliki energi sangat tinggi hingga fase rendah di mana akan merasa tidak punya semangat sama sekali.
Pada fase rendah inilah akan terlihat gejala depresi berat. Apabila didiagnosis terkena depresi jenis ini dokter akan memberikan resep untuk bisa mengontrol mood swing yang sering terjadi.
Artikel terkait: Kondisi Depresi pada Remaja: Penyebab, Gejala, dan Tips Mengatasinya
4. Psychotic Depression
Psychotic depression adalah kondisi depresi serius yang membutuhkan penanganan medis. Seseorang dengan psychotic depression akan mengalami gejala depresi berat bersamaan dengan gejala psikotik seperti halusinasi, delusi, dan rasa paranoid. Penderita bisa merasa mendengar suara dan semakin sulit membedakan halusinasi dengan kenyataan.
5. Jenis Depresi Musiman
Ada depresi yang akan timbul pada musim tertentu yang disebut Seasonal Affective Disorder (SAD). Depresi ini akan muncul di musim dingin di mana hari semakin pendek dan matahari jarang terlihat.
Uniknya depresi ini akan menghilang seiring pergantian ke musim semi dan musim panas. Terapi yang dianjurkan selain obat adalah menggunakan paparan cahaya tertentu selama 15-30 menit setiap harinya.
6. Peripartum (Postpartum) Depression
Ada beberapa ibu baru yang mengalami depresi pada beberapa minggu atau bulan pertama pascamelahirkan. Hal ini dipercaya terjadi di 1 dari 10 ibu. Namun ada juga ayah yang mengalami hal ini.
Orang yang mengalami hal ini akan mengalami kesulitan mengatur emosi dan mood seperti tiba-tiba merasa sedih, cemas, kehabisan energi, kurang tidur, dan kehilangan selera makan.
Artikel terkait: Jangan sampai terlambat! Ini ciri-ciri depresi pada anak yang perlu diwaspadai
7. Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD), Termasuk Jenis Depresi
Tidak seperti siklus PMS biasa, wanita yang mengalami hal ini akan mengalami gangguan emosi yang hebat. Mereka akan merasakan mood swing, kecemasan, mudah marah, kelelahan, perubahan siklus tidur dan selera makan, tidak bisa berkonsentrasi, serta merasa terbebani. Gangguan ini akan muncul jelang siklus menstruasi dan membuat penderitanya sulit beraktivitas.
8. Jenis Depresi Situasional
Istilah ini memang bukan sebutan klinis untuk sebuah depresi, tetapi ada kalanya seseorang menghadapi kondisi yang membuatnya tertekan atau terpukul. Sering terjadi ketika seseorang harus terlibat kondisi ekstrem seperti kematian, perceraian, bahkan kehilangan pekerjaan, dokter sering menyebutnya stress response syndrome.
9. Atypical Depression
Sebagai salah satu bentuk depresi berat, atypical depression atau dysthymic disorder agak berbeda dengan depresi lainnya. Gejalanya kurang lebih seperti meningkatnya nafsu makan, terlalu banyak tidur, merasa berat pada tangan dan kaki, dan sangat sensitif. Namun apabila penderita mengalami kejadian positif, perasaannya akan membaik untuk sementara waktu.
10. Treatment Resistant Depression
Ada 1 dari 3 penderita depresi mendapatkan beberapa terapi tanpa hasil. Biasanya hal ini disimpulkan setelah dokter memberikan terapi simultan dan berbagai macam antidepresan dari dosis rendah hingga dosis tinggi.
Kemungkinan orang tersebut menderita treatment resistant depression yang membuat terapinya jauh lebih sulit. Jika hal ini terjadi pada Anda, kuncinya adalah jangan menyerah.
Itulah beberapa jenis depresi yang bisa Parents kenali gejalanya. Pastikan konsultasikan kondisi depresi pada tenaga ahli dan hindari mendiagnosis diri sendiri, ya.
Baca juga:
7 Tanda Pasangan Anda Alami Depresi, Pahami Agar Bisa Membantunya
Bukan sedih terus menerus, ini ciri depresi yang perlu Anda ketahui
Sering Salah Kaprah, Pahami Perbedaan Sedih dan Gangguan Mental Depresi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.