Menyusui merupakan sebuah tantangan sekaligus anugerah bagi seorang ibu. Meski demikian, ada beberapa ibu yang terkadang mengalami permasalahan terkait payudaranya. Salah satunya yaitu masalah pada puting payudara. Namun perlu diketahui, penyebab puting payudara sakit rupanya bisa diakibatkan oleh beberapa faktor.
Tidak hanya ibu menyusui, penyebab puting sakit juga dapat dialami perempuan lainnya, bahkan pria sekalipun.
Rasa sakit atau nyeri pada puting bisa terjadi karena kondisi tertentu. Banyak orang menganggap hal ini normal, tetapi bukan berarti Parents boleh lengah dan menyepelekannya
Sama seperti bagian tubuh lainnya, puting payudara pun perlu dirawat. Perhatikan kulit payudara, jika terlihat kering, gunakan pelembap agar kulit tidak pecah-pecah.
Tak luput untuk rutin membersihkan payudara ketika mandi atau menggunakan minyak zaitun, terutama ketika ibu sedang menyusui.
Artikel Terkait: 7 Fakta Tentang Puting Payudara, Nomor 6 Tak Boleh Dilewatkan
9 Penyebab Puting Payudara Terasa Sakit
Adapun beberapa faktor penyebab puting payudara terasa sakit, di antaranya:
1. Perubahan Hormon
Sebelum atau ketika mengalami menstruasi, puting payudara kerap terasa sakit karena perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron.
Hal ini normal dan tidak berbahaya, biasanya setelah siklus menstruasi berlalu, rasa sakit tersebut akan menghilang.
Ketika kadar hormon progesteron naik, maka kelenjar susu dan saluran payudara akan membesar. Kemudian naiknya kadar hormon estrogen dapat merangsang rasa sakit atau nyeri pada payudara.
Menurut Botefilia Budiman, dokter spesialis kandungan perwakilan dari Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia, untuk mengatasi nyeri payudara saat hormon naik, gunakan pakaian dalam yang nyaman dan tingkatkan asupan makanan kaya antioksidan seperti buah dan sayur.
2. Gesekan dengan Bra
Bra yang terlalu ketat dan tidak nyaman bisa menyebabkan puting sakit. Saat bergerak atau berolahraga, puting payudara dapat bergesekan dengan pakaian dalam sehingga terasa sakit.
Jika berolahraga, sebaiknya gunakan bra khusus seperti sport bra untuk meminimalkan hal ini terjadi.
Selain itu, para atlet kerap menggunakan nipple patch atau plester puting untuk mencegah terjadinya gesekan puting dan pakaian dalam.
Apabila ibu hobi berolahraga, mungkin bisa mempertimbangkan untuk menggunakan nipple patch ini.
3. Hamil atau Menyusui
Kondisi hamil atau menyusui juga bisa mengakibatkan rasa sakit pada puting akibat perubahan hormon. Posisi pelekatan bayi yang tidak tepat dapat menyebabkan rasa sakit pada puting ketika bayi sedang menyusu.
Melansir laman What to Expect, pada ibu menyusui, penyebab puting payudara sakit bisa diakibatkan oleh:
- Pembengkakan payudara
- Saluran susu tersumbat atau mastitis
- Sensitivitas puting
- Pelekatan yang buruk
- Sariawan
- Gelembung atau lepuh susu (blisters)
- Kulit kering
- Eksim
- Puting pucat (ketika ibu selesai menyusui dan puting keluar dari mulut bayi dengan kondisi memutih dan dalam bentuk yang lucu, hampir seperti ujung lipstik baru)
- Vasospasme (pembuluh darah di sekitar puting susu berkontraksi secara tidak normal)
- Nyeri akibat peralatan pompa
Selain itu, fase tumbuh gigi atau teething juga sering menimbulkan luka pada payudara. Bayi merasa tidak nyaman ketika giginya tumbuh dan mungkin cenderung menggigit puting ketika menyusu.
Hindari langsung menarik puting jika digigit bayi, melainkan masukkan jari ke mulut bayi agar terbuka dan perlahan tarik puting keluar.
Jika sudah terluka, ibu bisa menggunakan krim khusus puting untuk mengobati lukanya agar mencegah risiko abses.
Artikel Terkait: Puting Lecet Saat Menyusui? Inilah Penyebab dan Cara Mengatasinya
4. Infeksi
Luka karena gigitan atau gesekan pada puting payudara dapat berisiko mengalami infeksi jika tidak langsung diobati. Infeksi puting susu juga bisa menimbulkan infeksi jamur kulit Candidiasis.
Gejala infeksi jamur ini dapat dilihat dari perubahan warna pada puting payudara. Puting yang terinfeksi jamur akan berwarna merah muda cerah, sedangkan daerah areola tetap berwarna kecoklatan.
Candidiasis umumnya disertai rasa sakit yang seperti terbakar. Apabila mengalami kondisi seperti ini segera konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
5. Alergi Kulit
Puting susu juga bisa terasa sakit karena alergi atau dermatitis atopik. Hal ini bisa terjadi misalnya karena penggunaan sabun mandi atau deterjen yang tidak cocok.
Bahan pakaian tertentu seperti wol juga bisa memicu reaksi alergi kulit.
Biasanya daerah puting akan terasa gatal dan muncul ruam kemerahan. Untuk mengatasinya, gunakan obat atau salep antiradang.
6. Kista
Seorang asisten profesor pengobatan darurat di Northwell Health dan dokter gawat darurat di Lenox Hill Hospital, Robert Glatter, MD menyatakan bahawa penyebab puting payudara sakit bisa terjadi pada pria.
Mereka dapat mengembangkan puting yang sakit karena kista, serta infeksi yang mendasari jaringan payudara.
“Jika puting kering atau lecet, baik karena cuaca dingin atau riwayat eksim, hal ini menyebabkan retakan dan lubang kecil pada kulit yang terbuka pada puting dan memungkinkan bakteri kulit masuk,” ujar Glatter dikutip dari laman Men’s Health.
7. Tumpukan Jaringan Lemak di Payudara
Dikutip dari Mayo Clinic, satu dari empat pria berusia antara 50 dan 69 tahun mengalami ginekomastia.
Hal ini terjadi ketika ada jaringan lemak berlebih di payudara pria.
Itu bisa datang dari beberapa alasan fisiologis, seperti ketidakseimbangan rasio antara estrogen dan testosteron, serta dari faktor gaya hidup, seperti obat-obatan atau penggunaan alkohol.
“Tidak jarang melihat ginekomastia pada remaja. Kabar baiknya adalah bahwa hal itu biasanya sembuh dengan sendirinya dalam 1-2 tahun, tanpa obat-obatan atau perlu intervensi bedah,” kata Glatter.
Ia menambahkan, obat juga bisa menjadi penyebab ginekomastia pada sekitar 10-20% kasus.
Obat-obatan untuk mengobati kecemasan, seperti Valium atau Xanax, yang termasuk dalam kelas obat yang dikenal sebagai benzodiazepin, sering menjadi penyebabnya.
Sementara pada perempuan, penumpukan jaringan lemak di payudara ini bisa menyebabkan penyumbatan kelenjar susu yang bisa mengakibatkan mastitis. Hal ini juga dapat menghambat proses pemberian ASI pada ibu menyusui.
8. Kanker Payudara
Salah satu penyebab puting payudara terasa sakit adalah kanker payudara. Gejala dari kanker payudara adalah sebagai berikut.
- Adanya benjolan pada payudara
- Puting terasa sakit, gatal, atau nyeri
- Keluar cairan dari puting meskipun tidak sedang menyusui
- Puting tertarik kedalam
- Ada perubahan bentuk, ukuran, dan warna pada kulit payudara.
Penting untuk melakukan pengecekan secara berkala untuk mendeteksi secara dini kanker payudara. Jika menemukan tanda-tanda di atas, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
9. Mastitis
Mastitis merupakan peradangan yang terjadi dalam jaringan payudara. Hal ini disebabkan oleh infeksi dari penyumbatan saluran ASI.
Kondisi ini sangat rentan dialami oleh ibu yang sedang menyusui, terutama beberapa minggu pertama pasca melahirkan.
Beberapa gejala yang bisa dialami, di antaranya puting payudara sakit, payudara kemerahan, hingga demam. Konsultasikan hal ini ke dokter jika Anda mengalaminya.
Cara Mengatasi Puting Payudara Sakit
Sebagian besar ahli menyarankan untuk rajin membersihkan puting payudara dengan air hangat atau air bersih mengalir.
Hal ini bertujuan untuk menghilangkan bakteri atau patogen yang menempel di area tersebut yang dapat menjadi penyebab puting payudara sakit. Cara lainnya adalah:
- Coba gunakan kompres hangat sebelum menyusui, yang membantu melembutkan areola dan meredakan rasa sakit.
- Gunakan kompres dingin sesudah menyusui. Ibu menyusui alias busui juga bisa meletakkan daun kol dingin di setiap payudara atau coba beberapa sisipan bra pendingin.
- Gunakan tangan atau pompa untuk memerah sedikit susu dan meredakan tekanan. Namun, jangan terlalu banyak mengeluarkannya, karena semakin banyak memerah, semakin banyak susu dihasilkan, yang akan memperburuk pembengkakan.
- Pijat payudara dengan lembut saat menyusui untuk membantu melancarkan ASI.
- Ubah posisi menyusui bayi. Coba cradle hold satu kali, football hold di sesi menyusui berikutnya untuk memastikan semua saluran susu dikosongkan.
- Pastikan ukuran bra pas. Itu harus pas dan mendukung, tetapi tidak terlalu ketat.
- Bersantai dan bernapas. Relaksasi akan meningkatkan pengeluaran ASI, yang berarti bayi (atau pompa) tidak perlu bekerja terlalu keras dan puting akan merasa lega. Cobalah meditasi 5 menit atau beberapa pose yoga tepat sebelum menyusui untuk membawa ke zona nyaman.
Selain itu, ada beberapa cara mengatasi puting payudara yang sakit bisa tergantung dengan kondisi yang terjadi, seperti:
1. Meredakan Pembengkakan Payudara
Untungnya, pembengkakan payudara hanya berlangsung beberapa hari hingga seminggu.
Akan tetapi, itu bisa membuat payudara begitu keras dan bengkak sehingga putingnya mungkin rata dan sulit untuk dipegang oleh bayi, sehingga membuat menyusui menjadi lebih menantang.
Anda dapat membantu meredakan pembengkakan dengan mengoleskan waslap hangat ke areola pada awal setiap sesi menyusui, yang akan meredakan rasa sakit.
Setelah menyusui, Anda dapat memasukkan kompres es atau daun kol dingin ke dalam bra.
Selain itu, ingat aturan pembengkakan payudara. Semakin sering memberi makan atau menyusui bayi, semakin sedikit pembengkakan payudara yang akan Anda hadapi dan semakin cepat bisa menyusui tanpa rasa sakit.
2. Meredakan Rasa Nyeri Akibat Susu yang Keluar
Teknik relaksasi atau teknik yang sama yang mungkin digunakan selama persalinan rupanya dapat membantu meredakan penyebab puting payudara sakit akibat susu yang keluar.
Pastikan telah menggunakan teknik pemosisian yang baik, punggung, lengan, kaki, dan siku harus ditopang dengan baik, dan otot bahu dan leher harus rileks, sehingga tidak tegang atau bersandar pada bayi.
Kabar baiknya adalah ini biasanya sembuh seiring bertambahnya usia bayi.
3. Memperbaiki Saluran Susu yang Tersumbat
Tanpa pengobatan, saluran yang tersumbat dapat menyebabkan infeksi payudara.
Sebelum setiap menyusui, letakkan kompres hangat pada payudara yang sakit untuk membantu melancarkan ASI.
Pastikan mengosongkan payudara secara menyeluruh pada setiap menyusui, dan juga mengubah posisi menyusui dari cradle ke football ke crossover, sehingga semua saluran ASI terstimulasi secara merata.
Ibu menyusui juga dapat mencoba pijat payudara mini, di mana memberikan tekanan lembut pada saluran yang tersumbat baik sebelum dan selama menyusui.
Jangan berhenti menyusui, yang dapat memperburuk keadaan, karena lebih banyak susu akan kembali ke atas dan memperparah penyumbatan.
4. Mengobati Mastitis
Temui dokter segera untuk diagnosis yang lebih akurat. Antibiotik oral biasanya berhasil, membersihkan infeksi dan membuat busui merasa lebih baik dengan cepat.
Jika Anda tidak membaik dalam satu atau dua hari setelah memulai antibiotik, hubungi lagi.
Umumnya, antibiotik yang diberikan dokter atau konselor laktasi aman untuk dikonsumsi busui dan dapat segera melanjutkan menyusui, karena dapat membantu membersihkan infeksi.
5. Meningkatkan Sensitivitas Puting
Biasanya sembuh dengan sendirinya pada saat bayi berusia sekitar satu minggu. Jika memang mengganggu, gunakan kompres hangat atau dingin sebelum dan sesudah menyusui.
Anda juga dapat menggunakan pereda nyeri, seperti asetaminofen untuk meredakan ketidaknyamanan. Namun jika kondisi ini terus menerus terjadi, alangkah baiknya segera menghubungi tenaga kesehatan terkait.
6. Memperbaiki Perlekatan yang Buruk
Latihan posisi menyusui yang tepat, lalu tekan areola di antara jari-jari. Gelitik pipi bayi untuk merangsang refleks rooting, yang membuatnya terbuka lebar, lalu dekatkan bayi ke payudara.
Saat dia menyusu, mulutnya harus menutupi puting susu dan areola, dan dagu serta hidung bayi harus menyentuh payudara ibu dengan bibirnya terjulur ke luar. Jika ibu masih mengalami masalah, hubungi konsultan laktasi.
7. Mengobati Sariawan
Jika ibu dan/atau bayi menderita sariawan, harus mengatasi masalah tersebut dengan menggunakan krim antijamur yang diresepkan.
Kebersihan yang baik juga akan membantu, jadi lakukan langkah-langkah seperti mencuci tangan dengan hati-hati, menyimpan handuk terpisah untuk setiap anggota keluarga, dan mengenakan bra katun yang bersih.
Tidak perlu berhenti menyusui selama perawatan. Ibu menyusui biasanya merasa jauh lebih baik dalam waktu sekitar seminggu.
8. Mengobati Gelembung atau Lepuh Susu (Blisters)
Sebagian besar waktu, mereka sembuh dengan sendirinya dalam waktu 48 jam. Busui dapat mengoleskan kain panas lembab seperti kain lap basah hangat selama 10 hingga 15 menit.
Saat menyusui, coba posisikan bayi sehingga dagunya berada di dekat area sumbatan, karena posisi ini dapat membantu membuka lepuh dan mengeringkan area tersebut.
Ibu harus memantapkan diri untuk menyusui meski cara ini cenderung menyakitkan. Jika itu tidak berhasil, temui dokter.
9. Mengatasi Sakit Gigi
Sebelum menyusui, tawarkan bayi mainan tumbuh gigi atau waslap basah yang dibekukan.
Benda tersebut dapat membantu membuat gusinya mati rasa, sehingga memungkinkannya untuk menempel dan menyesuaikan diri saat menyusu.
Jika bayi menggerogoti payudara, hentikan isapannya segera dan hati-hati dan berikan dia handuk dingin lagi.
Selain itu, cobalah untuk mengajak bayi mengobrol, seperti “tidak menggigit puting ibu”. Ini akan membantu bayi memahami tindakan dan konsekuensinya.
10. Merawat Kulit Kering
Busui dapat memeras ASI dan menggosokkannya dengan lembut ke puting, atau mengoleskan krim pelembap puting (nipple cream) yang sering dijual di sebagian besar apotek. Saat mandi, jangan gunakan sabun pada payudara atau puting; hanya air biasa.
Artikel Terkait: 7 Nipple Cream Terbaik di 2022 untuk Atasi Puting Lecet Saat Menyusui, Cek Bun!
11. Mengobati Eksim
Dokter dapat meresepkan steroid topikal resep yang dapat Anda terapkan pada puting susu Anda setelah menyusui. (Tambahkan dengan pelembap hipoalergenik tebal yang bagus untuk menyegel obat)
Ingatlah untuk membilas puting Anda secara menyeluruh sebelum bayi menyusu lagi, sehingga sisa salep tidak tertelan oleh bayi.
Karenanya, pilih krim puting susu yang diformulasikan dengan bahan-bahan food grade. Mama’s Choice Intensive Nipple Cream bebas dari kandungan paraben, bebas alkohol dan SLS, serta kandungan berbahaya lainnya, sehingga tidak perlu dibilas dan aman jika tertelan bayi. Krim puting yang membantu meredakan puting kering, lecet, dan pecah-pecah ini juga bersertifikat Halal, lho. Bunda bisa mendapatkannya di Shopee dengan penawaran menarik!
12. Mengobati Puting Memucat dan Vasospasme
Puting pucat biasanya terkait dengan pelekatan yang buruk, jadi bicarakanlah dengan konsultan laktasi untuk memecahkan masalah.
Sementara, untuk mengobati vasospasme bisa lebih menantang.
Jika Anda menyadari bahwa vasospasme memburuk saat kedinginan, cobalah menyusui di lingkungan yang hangat, kenakan pakaian hangat dan meletakkan waslap hangat di payudara sebelum menyusui.
Hindari nikotin dan kafein, karena dapat memperburuk masalah. Jika masih mengalami rasa sakit, cobalah memijat areola dengan minyak zaitun.
13. Memperbaiki Rasa Sakit Akibat Peralatan Pompa
Pastikan Anda menggunakan ukuran corong pompa ASI dan pengaturan hisap yang tepat.
Cara mengetahuinya dengan memosisikan puting harus berada di tengah corong payudara (pelindung payudara) dan bergerak bebas selama pemompaan tanpa terlalu banyak areola yang tersedot ke dalam corong.
Sementara, cara mengatasi penyebab puting payudara sakit akibat kista, kanker payudara, atau penumpukkan jaringan lemak di payudara harus dilakukan dengan bantuan tenaga kesehatan.
Melansir American Cancer Society, kebanyakan dokter merekomendasikan untuk menghilangkan fibroadenoma. Menghilangkan benjolan biasanya merupakan tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko kanker payudara.
Perawatan untuk kanker payudara bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat keparahannya.
Dalam beberapa kasus, dokter akan menggunakan operasi untuk mengangkat tumor. Mereka juga bisa menggunakan kemoterapi atau terapi radiasi untuk membunuh sel kanker.
Terapi hormon adalah pengobatan lain juga mungkin cocok untuk mengobati kanker payudara atau penumpukkan jaringan lemak di payudara.
Itulah beberapa penyebab puting payudara sakit, serta cara mengatasinya sesuai kondisi yang terjadi. Semoga informasi di atas bermanfaat!
***
Artikel diupdate oleh: Nikita Ferdiaz
Baca Juga:
6 Faktor Penyebab yang Membuat Puting Payudara Bunda Terasa Sakit
5 Trik ampuh mengobati puting lecet saat menyusui yang bisa Bunda lakukan di rumah
Payudara Sakit Saat Menyusui, Ini 6 Penyebab dan Solusinya!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.