Bagi sebagian orang, mengunyah beberapa jenis benda seperti es batu bisa jadi kebiasaan. Namun, tahukah Parents bahwa ini termasuk salah satu jenis gangguan makan? Dalam dunia medis dikenal dengan gangguan makan Pica.
Ada berbagai macam gangguan kebiasaan makan yang bisa dialami seseorang, salah satunya gangguan makan Pica ini. Kondisi ini terjadi ketika seseorang mengalami keinginan mengonsumsi beberapa benda yang bukan termasuk bahan makanan maupun sesuatu yang tak memiliki nilai gizi, seperti es batu.
Gangguan tersebut bisa terjadi pada siapa pun, baik orang dewasa ataupun anak-anak. Namun, kondisi ini memang lebih banyak dialami oleh anak-anak, ibu hamil, maupun seseorang dengan gangguan intelektual.
Seseorang yang mengalami kondisi ini bisa mengonsumsi apa pun benda di sekitarnya hingga menjadi kebiasaan. Mulai dari benda yang tak berbahaya seperti es batu hingga benda lain yang berbahaya seperti sabun.
Seseorang dikatakan mengalami gangguan ini bila kebiasaan sudah berlangsung selama kurang lebih 1 bulan lamanya. Namun, bagi anak-anak gangguan ini hanya bisa didiagnosis saat usia si kecil di atas dua tahun. Hal ini karena anak di bawah dua tahun memang kerap memasukkan banyak benda ke mulut saat fase oral.
Artikel Terkait : Anak mulai sulit makan? Hati-hati alami gangguan makan anoreksia!
Berbagai Gejala Gangguan Pica
Parents kenali berbagai gejala dan dampak yang kerap dialami penderita gangguan Pica.
Hal yang perlu jadi perhatian dan dikhawatirkan adalah pada saat seseorang mulai terbiasa mengonsumsi benda yang berbahaya bagi kesehatan tubuhnya. Pasalnya, kebiasaan ini bisa memunculkan beberapa keluhan kesehatan seperti :
- Mengalami masalah pada organ pencernaan, mulai dari nyeri perut, mual, hingga kembung
- Tubuh menjadi sangat kurus
- Status gizi kurang
- Kelelahan akibat anemia
- Masalah pada perilaku
Pada banyak kasus, penderita gangguan makan pica senang mengonsumsi beberapa benda berikut ini:
- Es batu
- Rambut
- Kapur
- Tanah liat
- Serpihan cat
- Sabun mandi
- Debu
- Abu rokok
- Puntung rokok
- Feses/tinja
- Pasir
- Lem
Artikel Terkait : Ini risiko bila ibu hamil alami gangguan makan alias eating disorder!
Penyebab Gangguan Makan Pica
Artikel Terkait : 2 Macam gangguan pencernaan dan pentingnya perut sehat pada anak
Parents, sayangnya sampai saat ini memang belum diketahui penyebab pasti dari kondisi tersebut. Namun, ada beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi ini, di antaranya:
- Mengalami malnutrisi khususnya kekurangan zat besi. Seseorang yang mengalami defisiensi zat tersebut bisa membuat tubuh berusaha mencari pengganti zat yang kurang, salah satunya mengonsumsi bahan-bahan di atas.
- Kekurangan mikronutrien lain seperti kalsium dan zink
- Mengalami masalah mental atau keterbatasan untuk menjalankan kehidupan sehari-hari, seperti autisme, cacat mental, dan sebagainya
- Masalah kesehatan mental, seperti gangguan obsesif kompulsif (OCD)
- Usia anak-anak
- Perempuan di masa kehamilan
- Faktor budaya seperti tradisi mengonsumsi tanah dan tanah liat
- Mengalami pelecehan
- Kerap terjadi pada golongan sosial ekonomi yang rendah
- Mengalami stres berat
Artikel Terkait : Salah Makan Sebabkan Gangguan pada Anak
Diagnosis Gangguan Makan Pica
Pada banyak kasus, penderita berkonsultasi dengan dokter karena dampak dari pola makan Pica. Karenanya, penderita gangguan ini hendaknya terbuka mengenai kondisinya pada dokter mengenai kebiasaan mengonsumsi benda-benda di sekitar.
Dokter biasanya akan menanyakan kebiasaan makan dan efek samping yang dirasakan. Pemeriksaan fisik pun akan dilakukan. Tak jarang, dokter juga akan melakukan tes darah untuk mengetahui kadar zat besi maupun zinc dalam tubuh.
Bila kondisi ini terjadi pada anak, orangtua tentu saja perlu mengawasi dan mendampingi buah hati selama proses penyembuhan. Dukungan dan peran orangtua akan memengang peran penting dalam proses penyembuhan si kecil melewati gangguan makan Pica ini.
Pada anak-anak dan ibu hamil, kondisi ini hanya bersifat sementara. Biasanya, akan bisa sembuh sendiri tanpa pengobatan.
Meski begitu perlu ditinjau ulang keparahan dan jenis bahan yang kerap dikonsumsi. Bila dibiarkan, berbagai bahan makanan berbahaya bisa menyebabkan masalah kesehatan mulai dari infeksi dan lain sebagainya.
Dokter biasanya akan melakukan penanganan sesuai dengan kondisi dan keparahan pasien yang alami gangguan makan Pica. Sebaiknya jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter, ya.
Baca Juga :
Awas, Anak Bisa Kena Gangguan Pola Makan! Cegah Sedini Mungkin
Anak GTM, Ini Penyebab dan Cara Mengatasi ala Dokter Meta Hanindita
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.