X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Awas, Anak Bisa Kena Gangguan Pola Makan! Cegah Sedini Mungkin

Bacaan 4 menit
Awas, Anak Bisa Kena Gangguan Pola Makan! Cegah Sedini Mungkin

Penyebab self eating disorder dan cara mencegah gangguan pola makan yang terjadi pada anak. Orang tua harus tegas terhadap pilihan makanan anak.

Gangguan pola makan atau Self Eating Disorder (SED) adalah kelainan yang menyebabkan penderita hanya bisa makan satu macam makanan saja. Kelainan ini tidak permanen dan bisa disembuhkan dengan terapi psikologi.

Kelainan ini menimpa Georgie Scotney, gadis Inggris berusia 21 tahun. Dia hanya bisa makan ayam KFC selama bertahun-tahun. Sejak masih belia dia memang suka pilih-pilih makanan dan hanya mau makan ayam KFC saja.

self-eating-dissorder

Peran orang tua dalam mencegah

Apa yang menimpa Georgie tak terlepas dari peran orang tuanya saat Georgie masih kecil. Jika saja orang tuanya lebih tegas kepada Georgie untuk tidak selalu makan ayam KFC, maka SED yang diderita Georgie bisa dihindari. Georgie pun tidak perlu mengeluarkan biaya mahal untuk terapinya.

Georgie mengaku bahwa profesinya sebagai atlit kadang memaksanya untuk melewatkan waktu makan. Hal ini seharusnya bisa dicegah jika orang tua Georgie menaruh perhatian pada asupan nutrisinya.

Bukankah seorang atilit justru lebih membutuhkan nutrisi seimbang dibandingkan orang biasa? Namun karena pengabaian ini Georgie malah terus-terusan makan ayam KFC dan akhirnya menderita SED.

Cara mencegah anak terkena gangguan pola makan

Setiap anak hendaknya diperkenalkan dengan variasi makanan sehat sejak usia dini dan menghindari kecenderungan berlebihan terhadap satu jenis makanan saja. Orang tua manapun pasti akan sedih jika anaknya hanya bisa makan satu macam makanan saja selama hidupnya karena menderita SED.

Georgie menyatakan bahwa dirinya senang bisa merasakan makan buah dan variasi makanan lainnya setelah ia sembuh dari SED. Hal yang seharusnya bisa Georgie rasakan sejak dulu, dan menjadi hal yang lumrah bagi kita, bagi Georgie adalah hal yang luar biasa.

Karenanya, kita harus tegas terhadap pilihan makanan anak. Jangan mudah menyerah jika anak mulai merengek dan hanya mau memakan satu jenis makanan saja. Kita harus bisa meminta anak mengkonsumsi makanan sehat agar ia bisa tumbuh dengan baik.

Simak cara membangun pola makan yang baik pada anak ini: Menanamkan Kebiasaan Makan yang Baik

 

Referensi: Metro.co.uk , www.inquisitr.com , dailymail.co.uk

Baca juga:

13 Ucapan yang Berdampak Buruk pada Pola Makan Sehat Anak

Pernahkah Anda mendengar kasus seseorang yang hanya bisa mengkonsumsi satu jenis makanan? Hal ini rasakan pula oleh Georgie Scotney yang hanya bisa mamakan ayam KFC semasa hidupnya. Georgi memang suka pilih pilih makanan sejak kecil, inilah pentingnya orang tua untuk mengkontrol makanan yang dikonsumsi si kecil. Peran orang tua ini bertujuan agar ia tidak terkenal gangguan pola makan atau dikenal SED seumur hidupnya. Yuk simak ulasannya di sini.

SED hingga Dewasa karena Tidak Terkontrol

Georgi mengalami SED hingga menginjak usia dewasa karena sejak kecil ia terlalu pemilih untuk soal makanan. Kini, ia telah berprofesi menjadi seorang atlet pun ia hanya bisa memakan ayam KFC. Ia mengaku bahwa kesulitan dengan penyakitnya karena harus melewatkan waktu makan, padahal harus menjaga nutrisi untuk menunjang pekerjaan yang ditekuninya saat ini.

ini gangguan pola makan Cegah anak

Sebagai seorang atlet, tentunya ia membutuhkan nutrisi seimbang daripada orang lain. Oleh karena itu, ia menjalani terapi untuk menyembuhnya SED yang dideritanya. Ia harus mencoba variasi makanan lain untuk mencukupi kebutuhan nutrisinya. Orang tuanya dahulu tampaknya tidak tegas dalam menghadapi Georgi yang pilih pilih makanan, sehingga ia mengalami SED ini.

Pencegahan SED ini sebenarnya dapat dilakukan orang tua Georgi agar anaknya tidak hanya tertarik pada ayam KFC ini. Hal tersebut membuat Georgi harus menjalani beberapa terapi untuk menyembuhkan SED yang dideritanya. Ia harus membayar mahal untuk kebiasaannya satu ini. Pada akhirnya, Georgi mampu mengkonsumsi buah dan sayur.

mau tau Pria juga Bisa Kena Gangguan Pola Makan

Sesuatu hal yang tampak biasa saja untuk sebagian orang menjadi hal yang luar biasa untuk atlet wanita ini. Ia dapat merasakan beberapa varian bahan makanan dan rasa di mulutnya. Nutrisi hariannya pun mampu tercukupi dengan buah dan sayuran yang saat ini dapat dimakannya dengan berbagai bentuk olahan, baik fast food maupun rumahan.

Pentingnya Peran Orang Tua

SED yang dialami seseorang dapat disembuhkan dengan menjalani terapi selama beberapa waktu. Akan tetapi, pencegahan dapat dilakukan sejak dini oleh para orang tua terhadap anak anaknya. Anda dapat mengenalkan variasi makanan sehat kepada buah hati sejak usia bawah tiga tahun. Dengan begitu, ia dapat mengenal berbagai rasa makanan dan menyukai beberapa di antaranya.

tau gangguan pola makan Cegah anak ini

Selain itu, hindari memberikan satu jenis makanan saja kepadanya. Hal ini akan mendukungnya menjadi penderita SED. Jika si kecil mulai meminta satu jenis makanan saja, hendaknya para orang tua lebih tegas mengenai pilihan makanan tersebut. Gangguan pola makan atau SED ini menyebabkan kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi sehingga pertumbuhan terhambat.

Pencegahan penyakit SED ini dapat dilakukan sejak dini melalui tindakan tegas orang tua dan pengenalan variasi makanan sehat. Si kecil mulai dikenalkan dengan berbagai jenis bahan makanan yang baik untuk pertumbuhannya. Anak anak pun akan terbiasa dengan berbagai rasa dan tekstur, sehingga tidak hanya suka pada satu jenis makanan. Dengan begitu, ia terhindar dari SED dan kebutuhan nutrisinya terpenuhi.

Cerita mitra kami
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Fitriyani

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • Awas, Anak Bisa Kena Gangguan Pola Makan! Cegah Sedini Mungkin
Bagikan:
  • Anak Susah Makan, Jangan Dipaksa

    Anak Susah Makan, Jangan Dipaksa

  • 10 Cara Jitu Menghadapi Anak Susah Makan agar dia tidak kelaparan

    10 Cara Jitu Menghadapi Anak Susah Makan agar dia tidak kelaparan

  • Anak Susah Makan, Jangan Dipaksa

    Anak Susah Makan, Jangan Dipaksa

  • 10 Cara Jitu Menghadapi Anak Susah Makan agar dia tidak kelaparan

    10 Cara Jitu Menghadapi Anak Susah Makan agar dia tidak kelaparan

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.