Susu dan kue bukan jaminan makanan sehat tanpa mengakibatkan gangguan pada anak
Lebaran sudah hampir tiba, banyak ragam makanan kecil kue-kue manis dan jenis sirup yang beredar di pasaran. Dan sudah menjadi musim kenapa saat lebaran anak-anak rentan mengalami penyakit ringan akibat salah makan seperti hidung tersumbat, hidung meler, sakit tenggorokan, batuk, sembelit dan semacamnya. Penyakit-penyakit akibat salah makan tersebut tergolong ringan namun cukup mengganggu apalagi buat para balita, mereka pasti akan sangat rewel dengan kondisi tersebut.
Para Ibu tentunya juga sudah berusaha menjaga anak-anak agar mengasup makanan sehat saja seperti kue-kue bergizi dan minum susu saja daripada sirup karena dianggap sebagai makanan sehat dan bergizi buat anak-anak. namun kenyataannya mereka juga tetap mengalami gangguan akibat salah makan sepertihidung tersumbat, hidung meler, sakit tenggorokan, batuk, sembelit dan semacamnya tersebut.
Berdasarkan penelitian Dr. Julie L Wei, spesialis THT Nemours Children’s Hospital Orlando, Florida bahwa anak-anak yang mengkonsumsi banyak susu dan kue manis sepanjang hari, bahkan juga ngemil makanan manis sebelum tidur, banyak mengalami gangguan akibat salah makan berupa hidung tersumbat, hidung meler, sakit tenggorokan, batuk, sembelit dan semacamnya. Dan anehnya jika mereka diberikan resep obat-obatan-pun tidak akan membuat kondisi mereka membaik. Dan saat anak-anak yang terkena gangguan akibat salah makan tersebut direkomendasikan untuk berhenti minum susu dan kue manis sebelum tidur, gangguan tersebut berkurang secara signifikan.
Secara ilmiah, kondisi ini dapat dijelaskan bahwa makanan dan minuman dengan kandungan gula dapat memenuhi perut dan menyebabkan refluks. Gejala umum akibat salah makan menyerupai pilek dan alergi. Hal seperti ini juga sering melanda balita saya. Tadinya juga sempat saya pikir balita saya terkena alergi udara dingin, atau mau terserang pilek. Tetapi kondisi ini memang tidak pernah membaik. Hampir tiap hari balita saya selalu terkena gangguan hidung meler dan hidung tersumbat, sehingga membuat balita rewel di tengah-tengah waktu tidurnya dan selalu terbangun di malam hari dengan keluhan tersebut.
Berdasarkan hasil laporan dari American Dietetic Association Foundation, sekitar 25 % anak-anak memakan kudapan manis setelah makan malam. Dan dari 50% – 75 % mengalami gangguan kesehatan akibat salah makan tanpa alasan medis tersebut.Jika Anda menemui balita atau anak Anda mengalami gangguan akibat salah makan serupa penjelasan di atas, coba saja untuk melakukan beberapa hal di bawah ini:
- Konsultasi dengan dokter anak
Jika gejala seperti di atas tidak juga membaik setelah diberikan obat-obatan, coba kunjungi dokter spesialis THT untuk memeriksa pembesaran kelenjar gondok atau amandel, karena biasanya camilan memicu gangguan tenggorokan.
- Teliti daftar makanan anak
Coba teliti seberapa banyak asupan makanan dan minuman dengan kandungan gula, usahakan agar asupan gula masih dalam taraf wajar.
- Jangan biasakan anak ngemil sebelum tidur
Usahakan untuk tidak memberikan cemilan kepada anak sedikitnya 90 menit sebelum tidur untuk menghindari terjadinya refluks di lambung. Daripada memberikan susu di botol, gantikan dengan air putih saat balita tidur dan terbiasa mengisap dot botol susu.
- Berikan camilan sehat
Camilan sehat bisa berupa buah-buahan karena kandungan gula alaminya lebih bersahabat dan juga tidak mengandung bahan pengawet.
Share on Facebook atau G+ jika Anda merasa artikel mengenai salah makan sebabkan gangguan seperti alergi berkepanjangan pada anak ini bermanfaat. Join Komunitas Keluarga Indonesia di G+ untuk mengikuti update info dari kami dan berdiskusi dengan para Keluarga Indonesia
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.