Berkurban merupakan ibadah yang sangat dianjurkan bagi seorang Muslim yang memiliki kelapangan rezeki. Ibadah ini sebagai bukti kepasrahan dan cinta seorang hamba kepada Rabbnya. Bacaan doa menyembelih hewan kurban pun harus diperhatikan demi sempurnanya ibadah tersebut.
Doa Menyembelih Hewan Kurban Berdasarkan Hadis
Terkait doa menyembelih hewan kurban, kita dapat merujuk pada sebuah hadis yang diriwayatkan Aisyah ra.
أَمَرَ بِكَبْشٍ أَقْرَنَ, يَطَأُ فِي سَوَادٍ, وَيَبْرُكُ فِي سَوَادٍ, وَيَنْظُرُ فِي سَوَادٍ; لِيُضَحِّيَ بِهِ, فَقَالَ: “اِشْحَذِي اَلْمُدْيَةَ” , ثُمَّ أَخَذَهَا, فَأَضْجَعَهُ, ثُمَّ ذَبَحَهُ, وَقَالَ: “بِسْمِ اَللَّهِ, اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ, وَمِنْ أُمّةِ مُحَمَّدٍ” –
Nabi pernah memerintahkan agar diambilkan gibas (domba jantan) bertanduk, kuku dan perutnya hitam dan sekeliling matanya hitam.
Lalu gibas tersebut dibawa ke hadapan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk dijadikan kurban. Beliau pun bersabda, “Asahlah dengan batu pengasah.”
Kemudian Aisyah mengasahnya dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaringkan hewan tersebut lalu menyembelihnya.
Saat menyembelih, beliau mengucapkan, “Bismillah, Allahumma taqobbal min Muhammad wa aali Muhammad, wa min ummati Muhammad (dengan menyebut nama Allah, Ya Allah terimalah kurban ini dari Muhammad, keluarga Muhammad dan umat Muhammad).” (HR. Muslim no. 1967)
Berdasarkan hadis di atas, maka bacaan doa didahului dengan bacaan basmalah. Adapun doa yang dibaca oleh orang berkurban untuk dirinya sendiri yaitu:
“Allahumma taqobbal minni” (Ya Allah, terimalah kurban dariku)
Sedangkan jika menyembelih hewan kurban untuk orang lain, maka doa yang dilafalkan adalah:
“Allahumma taqobbal min ….” (disebutkan nama shohibul kurban atau pemilik kurban)
Lafal Doa Lain yang Dapat Dibaca
Pada dasarnya, bacaan ketika menyembelih hewan tak cuma satu bentuk. Mayoritas ulama juga membolehkan membaca doa berikut ini:
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
“Ya Rabb kami, terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 127)
Sementara jika merujuk pada Surat Edaran yang diterbitkan oleh Kementerian Agama RI tahun 2020 tentang tata cara berkurban, terdapat urutan bacaan yang dilafalkan saat menyembelih hewan kurban. Berikut rinciannya sebagaimana dilansir dari Tirto.id.
- Melafalkan basmalah terlebih dahulu: Bimillahi Allahu Akbar (dengan menyebut nama Allah, Allah yang Maha Besar)
- Membaca takbir tiga kali dan tahmid sekali, lafalnya “Allâhu akbar, Allâhu akbar, Allâhu akbar, walillâhil hamd” (Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala puji bagi-Mu)
- Membaca salawat nabi, lafalnya “Allâhumma shalli alâ sayyidinâ muhammad, wa alâ âli sayyidinâ muhammad.” (Tuhanku, limpahkan rahmat untuk Nabi Muhammad SAW dan keluarganya)
- Selanjutnya membaca doa menyembelih hewan: اَللَّهُمَّ هَذِهِ مِنْكَ وَإِلَيْكَ فَتَقَبَّلْ مِنِّيْ يَا كَرِيْمُ, bacaan latinnya: “Allâhumma hâdzihî minka wa ilaika, fataqabbal minnî yâ karîm” (Ya Tuhanku, hewan ini adalah nikmat dari-Mu. Dan dengan ini aku bertaqarrub kepada-Mu. Karenanya hai Tuhan Yang Maha Pemurah, terimalah taqarrubku).
Tata Cara Berkurban
Adapun tata cara penyembelihan hewan kurban berdasarkan Surat Edaran Kementerian Agama RI tahun 2020 di atas adalah sebagai berikut.
- Hewan yang akan disembelih direbahkan, kemudian kakinya diikat dan dihadapkan ke sebelah rusuknya yang kiri agar mudah dijagal.
- Penyembelih menghadapkan diri ke arah kiblat, begitu pula hewan kurban.
- Penyembelih memotong urat nadi dan kerongkongan yang ada di kiri dan kanan leher hewan kurban sampai putus agar lekas mati.
- Saat penyembelihan, petugas membaca urutan doa sebagaimana yang telah dijelaskan di atas.
- Untuk hewan kurban yang lehernya agak panjang, maka menyembelihnya harus di pangkal leher sebelah atas agar ia lekas mati.
- Untuk hewan yang tidak dapat disembelih lehernya karena liar atau jatuh ke lubang sehingga sulit disembelih, maka penjagalannya dapat dilakukan di mana saja di badannya, asalkan kematian hewan itu disebabkan karena sembelihan, bukan atas sebab lain. Penyembelihan dengan menyebut nama Allah SWT.
- Setelah hewan kurban benar-benar mati, barulah boleh dikuliti.
- Selain itu, dalam proses penyembelihan hewan kurban, para pelaksananya juga harus menerapkan protokol kesehatan.
- Jarak antar panitia pada saat melakukan pemotongan, pengulitan, pencacahan, dan pengemasan daging harus diatur.
- Pendistribusian daging hewan kurban dilakukan oleh panitia ke rumah orang yang berhak menerima bagian daging kurban.
****
Parents, itulah penjelasan lengkap seputar doa menyembelih hewan kurban serta tata caranya. Semoga informasi ini bermanfaat, ya.
Baca juga:
id.theasianparent.com/tata-cara-shalat-ied
id.theasianparent.com/sunnah-idul-adha
4 Resep Masakan Daging Kambing dikala Idul Adha
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.