Contoh Perkembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini, Pastikan Tercapai di Tiap Usianya

Kemampuan motorik anak berkembang sejak bayi hingga anak-anak, simak contoh perkembangan fisik motorik anak usia dini yang harus tercapai di tiap usianya.
Anak mengalami perkembangan fisik motorik dari sejak bayi hingga usia prasekolah. Di tiap tahap usia dan perkembangannya, ada kemampuan motorik yang harus dicapainya. Apa saja contoh perkembangan fisik motorik anak usia dini?
Contoh sederhana perkembangan fisik motorik anak usia dini adalah ia bisa melempar dan menendang bola, menggunting, mengikat tali sepatu, melompat, dan berenang. Perkembangan motorik anak pun meliputi motorik kasar dan halus.
Berikut penjelasan tentang perkembangan fisik motorik kasar dan halus anak usia dini yang dimulai sejak ia bayi.
Artikel terkait: Perkembangan Motorik Halus Anak Berdasarkan Usia dan Tips Melatihnya agar Optimal
▼Daftar isi
Apa Saja Perkembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini?
Perkembangan fisik motorik kasar anak usia dini yakni:
- 0-3 bulan: memukul mainan berwarna cerah, mengangkat kepala dan dada saat posisi tengkurap.
- 3-6 bulan: berguling dari posisi telentang ke samping, berguling sepenuhnya, mengangkat kepala saat diajak posisi duduk dari telentang.
- 6-9 bulan: duduk dengan bersandar pada tangan mereka, kemudian bisa duduk sendiri, merangkak.
- 1 tahun: menarik diri untuk berdiri, belajar berjalan, duduk.
- 2 tahun: berlari, naik turun tangga, melompat dengan kedua kaki.
- 3 tahun: berdiri dengan satu kaki, mengayuh sepeda roda tiga, memanjat.
- 4 tahun: melompat dengan satu kaki, meyeimbangkan diri dengan satu kaki, menangkap bola.
- 5 tahun: melompat, berenang, meluncur.
Perkembangan fisik motorik halus anak usia dini yakni:
- 0-6 bulan: menggenggam benda dengan dua tangan (3 bulan), menggenggam benda dengan satu tangan (5 bulan).
- 6-12 bulan: menjepit benda dengan ibu jari dan jari lainnya, memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lain, mengambil dan menjatuhkan mainan serta memasukkannya ke mulut.
- 1-2 tahun: menyusun mainan balok, memutar kenop pintu, makan dengan peralatan makan sendiri, membuka banyak lembar buku dalam sekali waktu..
- 2-3 tahun: membuka satu-satu lembaran buku, memegang crayon dengan ibu jari dan dua jari pertamanya, bisa menggunakan gunting.
- 3-4 tahun: membangun menara dari 9 balok kecil, menggambar lingkaran, menggunakan tangan yang bukan dominan.
- 4-5 tahun: menggunting satu garis lurus, menuliskan nama mereka dan angka-angka, mengenakan dan mencopot bajunya sendiri.
- 5-6 tahun: memotong bentuk sederhana di kertas, mewarna tanpa keluar batas garis, menggenggam pensil dengan tiga jari tangan.
- 6-7 tahun: mengikat tali sepatu sendiri, menulis di baris, menulis huruf dan angka dengan benar.
Artikel terkait: 13 Permainan yang Bagus untuk Pertumbuhan Motorik dan Otak Bayi 6 Bulan
Apa Saja Kegiatan Fisik Motorik?
Kegiatan fisik motorik kasar yang dapat menstimulasi kemampuan anak yakni:
- Bayi: latihan posisi kepala, belajar tengkurap untuk mengangkat kepala dan memperkuat kedua sisi leher, memberikan mainan kerincingan, melatih duduk sendiri, menempelkan catatan di dinding untuk menarik si Kecil mengambilnya, menyebarkan mainan dan membiarkan anak merangkak.
- Balita: belajar berjalan di halaman berumput atau taman, bermain pasir (menggali, menyendok, menuang, dan menyaring), belajar menunduk, merangkak, melangkah ke samping, menarik diri, meraih benda, dan memindahkan barang.
- Anak prasekolah: bermain lompat tali dan melompat, lompat trampolin, renang, memainkan alat musik.
Kegiatan fisik motorik halus yang dapat menstimulasi kemampuan anak yakni:
- 0-6 bulan: tummy time untuk meningkatkan kekuatan, menyentuh berbagai tekstur benda.
- 3-6 bulan: tawarkan mainan ketika anak dipangku, kenalkan pada permainan messy play.
- 6-9 bulan: bermain dengan bentuk, mengambil dan menaruh benda di wadah besar.
- 9-12 bulan: mengajari membuka halaman buku, membuat cap tangan, menyusun balok, berlatih menggunakan alat makan.
- 1-2 tahun: menuang air ke wadah berbagai ukuran, mengambil lembaran tisu dari wadahnya, mengambil benda kecil dengan ibu jari dan telunjuk.
- 3-4 tahun: mewarna dan mencoret dengan kapur atau krayon, membangun tumpukan balok, memotong dengan gunting.
- 4-5 tahun: melukis, bermain membuat desain, menyortir benda berdasarkan bentuk dan warna.
Artikel terkait: 8 Arti Warna yang Dipilih Anak Saat Mewarnai, Benarkah Bisa Menggambarkan Kondisi Psikologis?
Apa Contoh Motorik Kasar dan Halus?
Contoh motorik kasar adalah kemampuan yang melibatkan otot-otot yang lebih besar, sedangkan motorik halus adalah kemampuan yang melibatkan otot-otot yang lebih kecil di tangan, jari-jari, dan pergelangan tangan.
Melansir Healthline, contoh motorik kasar adalah:
- Duduk.
- Berdiri.
- Berjalan.
- Berlari.
- Melompat.
- Mengangkat.
- Menendang.
- Mengendarai sepeda.
- Main sepak bola.
- Berenang.
- Bermain sepatu roda.
Di sisi lain, melansir My ClevelandClinic, contoh motorik halus adalah:
- Memegang pensil dan menulis atau menggambar.
- Menggunakan gunting.
- Melipat pakaian.
- Mengetik pada papan ketik.
- Mengencangkan kancing.
- Membuka dan menutup resleting.
- Mengikat sepatu.
- Memutar kenop pintu.
- Makan dengan sendok dan garpu.
- Memainkan alat musik seperti gitar, seruling, atau piano.
Artikel terkait: 8 Manfaat Bayi Berenang dan Tips Memilih Kolam Renang yang Tepat
Program Apa Saja dalam Pengembangan Fisik Motorik Anak?
Program dalam pengembangan fisik motorik anak termasuk aktivitas yang mendukung perkembangan motorik kasar dan halusnya. Aktivitas yang dapat mendukung perkembangan motorik kasar meliputi:
- Berlari dengan kecepatan berbeda.
- Lompat tali.
- Bermain engklek.
- Melempar dan menangkap bola dengan ukuran berbeda.
- Memanjat ke berbagai arah.
- Mengayuh mainan.
- Menarik dan mendorong kereta dorong atau mainan.
- Mengisi dan mengosongkan ember.
Sementara itu, program kegiatan yang dapat melatih kemampuan motorik halus anak yakni:
- Bermain tanah liat, membuat berbagai bentuk dari tanah liat.
- Menumpuk dan mengatur balok berbagai ukuran.
- Bermain manik-manik untuk dirangkai pada benang atau tali sepatu.
- Belajar membuka kenop dengan ukuran bervariasi.
- Menggunting, mengecat, memegang kuas/spidol/krayon/kapur besar.
Artikel terkait: Ini Tahap Lengkap Perkembangan Anak Usia 4-5 Tahun Menurut Para Ahli
Kapan Harus Khawatir?
Parents harus khawatir terhadap perkembangan fisik motorik anak usia dini jika Si Kecil tidak memenuhi sebagian besar tahapan perkembangan motorik kasar dan halus di tiap usianya. Parents mungkin perlu menghubungi dokter anak untuk melakukan evaluasi.
Jika anak mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas fisik, misalnya kikuk, berjalan tidak stabil sehingga sulit melangkah, tidak dapat mengikat tali sepatu, atau mengalami kemunduran keterampilan, maka harus segera konsultasi dengan dokter anak.
***
Contoh perkembangan fisik motorik anak usia dini adalah dari Si Kecil yang awalnya baru bisa mengangkat kepala, merangkak, memegang mainan, hingga bisa melempar bola, menggunakan alat makan, dan menggunting.
Kemampuan fisik motorik anak usia dini harus berkembang di tiap tahapan usianya, sebab jika tidak ada kemungkinan anak mengalami keterlambatan pertumbuhan.
Meski begitu, perlu Parents ketahui bahwa anak mempunyai tahap perkembangan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter anak terkait tumbuh kembang Si Kecil, ya.
Semoga informasi ini bermanfaat, Parents.
Fine Motor Skills
https://my.clevelandclinic.org/health/articles/25235-fine-motor-skills
What Are Gross Motor Skills?
https://www.healthline.com/health/childrens-health/gross-motor-skills#definition
Play Activities to Encourage Motor Development in Child Care
https://childcare.extension.org/play-activities-to-encourage-motor-development-in-child-care/
Baca Juga:
Tahap Perkembangan Kecerdasan Visual Spasial Anak Usia Dini, Wajib Tahu!
Berkomunikasi dengan Buah Hati, Pahami 5 Tahap Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini
Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini Sangat Penting, Ini Hal yang Parents Wajib Tahu