Mitosnya, bayi adalah seorang perenang alami semenjak mereka dilahirkan, karena mereka sudah menghabiskan 9 bulan dalam rahim Bunda yang berisi air ketuban. Mitos ini tidak sepenuhnya benar, karena tentu saja bayi tidak benar-benar bisa berenang sebagaimana mestinya seperti orang dewasa, namun mereka memang memiliki refleks-refleks seolah mereka bisa berenang. Jadi, kapan bayi berenang?
Dilansir dari Babycenter, Jeffrey Wagener seorang dokter spesialis anak mengatakan, bayi baru lahir memiliki refleks yang disebut bradycardic response yang membuat bayi menahan napas dan membuka matanya ketika dimasukkan ke dalam air. Selain itu, mereka juga secara refleks akan menggerakkan lengan dan kakinya dalam gerakan seperti berenang. Refleks ini akan hilang setelah mereka berusia 6 bulan.
Tapi perlu diingat, bayi belum bisa mengatur napas, dan kepalanya belum kuat untuk mendongak di atas air. Selain risiko tenggelam, bahaya lainnya adalah bayi menelan terlalu banyak air.
Artikel Terkait: Manfaat Berenang Sejak Bayi dan Tips Memilih Pelampung yang Tepat
Manfaat Bayi Bisa Berenang
Berenang merupakan salah satu olahraga yang memiliki beberapa manfaat luar biasa untuk kesehatan tubuh. Tak terkecuali pada bayi, berenang juga memberikan efek yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangannya.
1. Meningkatkan Fungsi Kognitif
Saat berenang, bayi menggerakkan lengannya sambil menendang kakinya. Gerakan tersebut merupakan pola silang yang dapat membantu pertumbuhan otaknya.
Sebuah studi yang dilakukan di Griffith University, Australia menunjukkan, anak-anak yang berenang memiliki kemajuan dalam perkembangan fisik dan mental jika dibandingkan dengan teman-teman mereka yang tidak berenang.
Secara khusus, anak-anak berusia 3 hingga 5 tahun yang berenang 11 bulan lebih cepat dalam keterampilan verbal, 6 bulan lebih maju dalam keterampilan matematika, dan 2 bulan lebih maju dalam keterampilan literasi. Bahkan, anak-anak yang diajarkan berenang sejak bayi memiliki kemampuan mengingat cerita 17 bulan lebih maju, dan kemampuan memahami arah 20 tahun lebih maju dibanding yang lain.
Secara garis besar, bayi berenang memiliki manfaat dalam meningkatkan kemampuan membaca, perkembangan bahasa, pembelajaran akademik, dan kesadaran spasial.
2. Meningkatkan Kepercayaan Diri
Sebagian besar kelas bayi memasukkan unsur-unsur seperti permainan air, lagu, dan kontak kulit dengan orangtua atau pengasuh. Anak-anak berinteraksi satu sama lain dan instruktur dan mulai belajar fungsi dalam kelompok.
Sebuah studi pada tahun 2010 menyarankan anak-anak berusia 4 tahun yang telah mengambil pelajaran berenang pada suatu waktu dari usia 2 bulan hingga 4 tahun lebih baik beradaptasi dengan situasi baru, lebih percaya diri, dan lebih mandiri daripada non-perenang. Studi terdahulu memperkuat temuan ini, bahwa program renang untuk peserta usia prasekolah dikaitkan dengan kontrol diri yang lebih besar, keinginan yang lebih kuat untuk sukses, harga diri yang lebih baik, dan lebih nyaman dalam situasi sosial apapun.
3. Membangun Otot
Waktu berenang membantu meningkatkan perkembangan dan kontrol otot yang penting pada bayi di usia muda. Bayi perlu mengembangkan otot-otot yang dibutuhkan untuk mengangkat kepala, menggerakkan lengan dan kaki, dan melatih inti tubuh mereka dalam koordinasi dengan bagian tubuh lainnya.
Berenang untuk bayi tidak hanya meningkatkan kekuatan dan kemampuan otot di luar, tetapi latihan ini juga memberikan manfaat internal dengan menggerakkan sendi-sendi itu. Berenang juga bagus untuk kesehatan jantung dan akan membantu memperkuat jantung, paru-paru, otak, dan pembuluh darah si Kecil.
4. Meningkatkan Koordinasi dan Keseimbangan
Seiring dengan pembentukan otot, waktu di kolam renang dapat membantu bayi meningkatkan koordinasi dan keseimbangannya. Tidak mudah belajar menggerakkan tangan dan kaki kecil itu bersama-sama. Bahkan, gerakan kecil yang terkoordinasi merupakan lompatan besar dalam perkembangan bayi.
Sebuah studi tahun 2003 menemukan bahwa pelajaran berenang dapat membantu meningkatkan perilaku bayi saat mereka tumbuh. Studi tersebut tidak mengatakan mengapa anak-anak yang mengikuti pelajaran dapat berperilaku lebih baik di luar air di lingkungan kolam renang, tetapi mungkin mereka dilatih untuk mendengarkan instruktur orang dewasa sebelum masuk ke dalam air dan diminta untuk mengikuti instruksi.
5. Memperbaiki Pola Tidur
Bayi berenang membutuhkan banyak energi. Semua aktivitas ekstra itu menghabiskan banyak energi, jadi harus memerhatikan bahwa si kecil lebih mengantuk setelah pelajaran berenang. Parents mungkin harus menjadwalkan waktu untuk tidur siang setelah berenang atau menaikkan waktu tidur pada hari-hari di mana waktu berenang adalah rutinitas.
6. Meningkatkan Nafsu Makan
Berenang juga olahraga yang cukup membakar kalori. Sama halnya dengan orang dewasa, bayi berenang membutuhkan tenaga ekstra. Pada akhirnya, bayi akan lebih lapar setelah berenang. Parents mungkin akan melihat peningkatan nafsu makan bayi setelah berenang secara teratur.
7. Meningkatkan Waktu Berkualitas antara Orangtua dan Bayi
Berenang yang melibatkan interaksi orang tua di dalam air meningkatkan ikatan antara Parents dan bayi. Selama pelajaran, hanya orangtua dan si kecil yang fokus satu sama lain, jadi ini adalah cara yang bagus untuk menghabiskan waktu berkualitas berdua.
8. Mengurangi Risiko Tenggelam
Berenang dapat mengurangi risiko tenggelam pada anak-anak usia 1 hingga 4 tahun, bahkan hingga usia di atas 4 tahun. Penting untuk dicatat bahwa berenang tidak mengurangi risiko tenggelam pada anak di bawah 1 tahun.
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), tenggelam adalah penyebab utama kematian pada anak-anak dan balita. Sebagian besar kasus tenggelam pada anak di bawah 4 tahun terjadi di kolam renang rumah.
Jika Parents memiliki kolam renang, pelajaran berenang awal mungkin bisa membantu. Bahkan, posisi bayi seperti melayang di atas punggungnya. Tetapi untuk bayi di bawah 1 tahun, ini tidak membuat mereka lebih aman dari tenggelam. Bahkan jika anak Anda telah mengikuti pelajaran berenang, mereka tetap harus diawasi setiap saat ketika berada di dalam air.
Kapan Bayi Boleh Berenang?
Meskipun tentu saja bayi belum benar-benar bisa berenang, refleks di atas yang ia miliki sampai usia 6 bulan bisa Parents manfaatkan untuk mengajarinya berenang. Anda akan melihat ia secara alami bisa melakukan gerakan seperti berenang.
Tunggu sampai bayi berusia minimal 6 minggu sebelum mengajaknya berenang, untuk mencegah Bunda atau bayi Bunda terkena infeksi. Namun jika Bunda melahirkan dengan operasi caesar, Bunda mungkin harus menunggu lebih lama. Konsultasikan dengan dokter Bunda, ya!
Ikuti kelas berenang bayi yang menggunakan kolam renang khusus bayi dengan suhu yang hangat. Jika Anda ingin menggunakan kolam renang umum, tunggu sampai bayi berusia minimal 6 bulan, dan pilih juga yang suhu airnya hangat.
Selain itu, dikhawatirkan ia tidak betah karena suasananya terlalu ramai. Untuk kehigienisan sendiri, Bunda tidak harus terlalu khawatir meskipun si kecil belum lengkap imunisasinya, karena klorin pada air kolam akan membunuh bakteri.
Anda bisa memulainya sebentar-sebentar, sekitar 10 menit kemudian sesi berenang berikutnya bisa diperlama. Jangan diam di air lebih dari 30 menit dan segera keluar dari air jika si kecil tampak kedinginan atau mulai tampak tidak nyaman apalagi menangis.
Jika si kecil sudah mulai makan MPASI, jangan ajak ia berenang langsung setelah makan.
Cara Melatih Bayi Berenang
-
- Mulai di bath tub atau kolam renang tiup. Cara yang mudah dan nyaman untuk membiasakan bayi pada air. Ikut masuk ke dalam untuk menunjukkan padanya tempat itu aman dan menyenangkan. Untuk membuat bayi terbiasa dengan air di kepalanya, siram pelan-pelan kepalanya dengan air sampai membasahi wajahnya juga, tapi hati-hati jangan sampai masuk telinga, ya!
- Anda bisa mulai “bermain-main” dengan air sedini mungkin, asal tali pusarnya sudah puput.
- Selalu cek suhu air. Selalu gunakan air yang hangat, tapi jangan sampai terlalu panas juga. Jika si kecil sudah terlihat menggigil bahkan kulitnya kebiruan, cepat keluar dari air dan hangatkan dengan selimut.
- Selalu pegangi bayi setiap saat. Tak hanya aman, ini juga akan memperkuat ikatan Anda dengannya.
- Jangan gunakan floaties atau pelampung. Benda ini memberi kesan aman yang palsu. Mungkin Anda merasa lebih aman, tapi si kecil akan cukup aman kok selama Anda memeganginya. Pelampung seperti ini membuat bayi ada di posisi vertikal, sementara untuk belajar berenang lebih baik di posisi horizontal.
- Selalu buat acara bermain air atau mandi biasa menjadi menyenangkan dan tidak stres agar si kecil mengasosiasikan air dengan hal yang menyenangkan. Selalu tersenyum, bernyanyi, memainkan permainan dan bawa beberapa mainan karet yang aman dimasukkan ke air.
- Ikuti kemauan bayi. Ada bayi yang langsung menyukai air, ada juga yang ragu-ragu. Jika ia mulai menangis dan rewel, jangan paksakan agar ia tidak mengasosiasikan air dengan hal negatif. Bawa keluar dari air, beri makan dan biarkan ia beristirahat.
Artikel Terkait: Tips dan cara mengajari bayi berenang sejak dini
Tips Memilih Kolam Renang yang Tepat
Walau bayi dianggap sebagai perenang yanghandal, namun sebenarnya mereka membutuhkan kolam renang yang tepat. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih kolam renang untuk bayi, yaitu:
Suhu Kolam
Karena bayi lebih sulit mengatur suhu tubuhnya, perlu memeriksa suhu air kolam sebelum mengizinkan bayi masuk kolam. Sebagian besar bayi sangat sensitif terhadap perubahan suhu. Rasio luas permukaan kulit terhadap berat badan lebih tinggi daripada orang dewasa, sehingga bayi lebih sensitif terhadap air dan bahkan suhu ruangan daripada orang dewasa.
Jika air kolam renang terasa dingin untuk Parents, sudah pasti terlalu dingin untuk si kecil. Bak mandi air panas dan kolam air panas dengan suhu lebih dari 37,8 °C tidak aman untuk anak di bawah tiga tahun.
Bahan Kimia Kolam Renang
Banyak bahan kimia yang digunakan untuk menjaga kolam bebas bakteri. Jika kadarnya tidak dikelola dengan baik, bakteri dan ganggang dapat tumbuh di kolam. Namun, ada dampak negatif penggunaan bahan kimia di kolam renang terhadap kesehatan tubuh manusia.
Menurut sebuah studi pada tahun 2011 menunjukkan, paparan klorin yang digunakan di kolam renang selama masa bayi dapat menyebabkan peningkatan risiko bronkiolitis. Bayi yang menghabiskan lebih dari 20 jam di kolam renang berada pada risiko yang lebih tinggi dengan peningkatan kesempatan untuk memiliki asma dan alergi pernapasan di kemudian hari di masa kanak-kanak.
Infeksi dan Kotoran Jahat
Banyak bakteri yang mencemari kolam dapat menyebabkan bayi mengalami diare. Selain diare, bakteri dan patogen lain dapat menyebabkan infeksi mata, infeksi telinga dan kulit, masalah pernapasan dan pencernaan.
Bayi di bawah usia 2 bulan memiliki sistem kekebalan yang sangat rentan. Ini adalah salah satu alasan utama diminta untuk menjauhkan bayi dari keramaian selama 6 minggu pertama.
Atap Kolam Renang
Selain memerhatikan air kolam renang, pastikan juga agar bayi berenang di tempat teduh. American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan, bayi di bawah usia 6 bulan harus dijauhkan dari sinar matahari langsung. Batasi paparan sinar matahari selama jam-jam terpanas, yaitu antara pukul 10 pagi hingga 4 sore. Bahkan pada hari berawan, sinar matahari cukup kuat untuk menyebabkan kulit terbakar.
Selain itu, gunakan payung, kanopi kereta dorong, topi dengan penutup leher, dan pakaian pelindung sinar matahari atau Ultraviolet Protection Factor (UPF) 50+ yang menutupi lengan dan kaki bayi akan membantu mencegah kulit terbakar sinar matahari saat berada di kolam renang terbuka.
Untuk tabir surya, jangan gunakan SPF kurang dari 15. Pastikan untuk mengoleskan tabir surya pada area yang lebih kecil, seperti wajah, telinga, leher, kaki, dan punggung tangan bayi.
Beberapa hal mengenai bayi berenang tersebut harus diperhatikan para orangtua atau pengasuh yang berniat untuk mengajari anak-anak mereka melakukan olahraga air tersebut. Jangan lupa, selalu awasi gerak gerik bayi dan anak-anak saat berenang di kolam renang.
***
Artikel telah diupdate oleh: Nikita Ferdiaz
Baca Juga:
Shandy Aulia Dihujat karena Ajak Claire Menyelam, Usia Berapa Bayi Aman untuk Berenang?
Bayi ini menunjukkan rahasia agar tidak tenggelam meski tidak bisa berenang
8 Tips Berenang yang Aman Bersama Balita, Parents Wajib Tahu Nih!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.