Terdapat beragam kemampuan di dalam diri anak yang sebenarnya bisa orangtua kembangkan sejak usianya masih belia. Sayangnya, tidak semua orangtua sadar akan hal ini. Adapun salah satu tahapan kemampuan anak usia dini yaitu kecerdasan visuo-spasial atau visual-spasial.
Melansir dari Parenting Science, kecerdasan spasial atau kemampuan visual-spasial didefinisikan sebagai “kemampuan untuk menghasilkan, mempertahankan, mengambil, dan mengubah gambar visual yang terstruktur dengan baik” (Lohman 1996).
Kemampuan visual-spasial termasuk ke dalam salah satu dari 8 Theory of Multiple Intelligences yang digagas oleh Howard Gardner pada tahun 1983. Kecerdasan visual-spasial melibatkan kemampuan untuk mengingat gambar dengan detail, visualisasi, serta kesadaran yang tinggi terhadap apa yang terjadi di sekitar.
Gambar: Freepik
Parents pasti pernah mendengar nama Leonardo da Vinci, bukan? Nah, Leonardo da Vinci adalah salah satu orang yang dianugerahi kecerdasan visual-spasial yang sangat baik.
Ia adalah pelukis terhebat sepanjang masa yang berasal dari Italia. Tidak hanya itu, ia juga seorang saintis, matematikawan, insinyur, arsitek, musisi dan penulis.
Sama seperti Leonardo da Vinci, anak yang memiliki kecerdasan atau kemampuan visual-spasial akan terlihat lebih menonjol dibandingkan dengan yang lainnya, terutama dalam hal yang berkaitan dengan gambar atau bentuk-bentuk di sekitarnya.
Mengenal Tahapan Kemampuan Visual-Spasial Anak Usia Dini
Pada anak-anak, kemampuan visual-spasial dapat diartikan sebagai kemampuan seorang anak untuk menuangkan atau memvisualisasikan apa yang ada dalam pikiran, fantasi atau imajinasinya ke dalam bentuk gambar, desain, grafis, hingga lukisan.
Kemampuan visuo-spasial yang baik pada anak ditandai dengan adanya daya kreativitas tinggi yang dimiliki seorang anak, sehingga mereka mampu untuk memahami konsep warna, komposisi, desain, dan seni.
Gambar: Freepik
Tahapan Kemampuan Visual-spasial Anak Usia Dini
Tahukah Parents bahwa kemampuan visuo-spasial setiap anak berbeda-beda sesuai dengan usianya? Namun, masih banyak orangtua yang tidak menyadari hal itu.
Padahal, mengetahui perkembangan kemampuan anak di setiap tahapan usia sangat penting agar Parents bisa membantu anak mengembangkan bakat dan keterampilannya sejak dini.
Parents, yuk, simak tahapan kemampuan anak usia dini dalam menuangkan gambar berdasarkan penjelasan dari seorang pakar pengasuhan anak, Jarot Wijanarko, berikut ini:
1. Usia 1-1,5 Tahun
Tahap kemampuan anak usia dini yang pertama dimulai saat si kecil mulai memasuki usia 1-1,5 tahun. Pada usia ini, anak sudah mampu melakukan aktivitas corat-coret, meskipun ia belum mampu menggambar seutuhnya. Coretan yang dihasilkannya pun tidak dimaksudkan menjadi sesuatu yang khusus.
Di usia ini anak mulai menikmati bahwa tangannya (motorik) bisa digerakkan sesuai kehendaknya (sensorik). Pada tahap ini Parents tidak harus melarang anak anak melakukan aktivitas corat-coret. Sebab, hal tersebut dapat menjadi terapi bagi anak dalam melakukan sinkronisasi terhadap motorik dan sensoriknya.
2. Usia 2-2,5 Tahun
Dalam hal aktivitas menggambar, tahap kemampuan anak di usia 2-2,5 tahun masih belum terarah untuk membentuk sesuatu.
Jika Parents melihat si kecil sedang menggambar, kemudian menanyakan kepadanya apa yang sedang ia gambar, ia akan melihat gambarnya dan menjelaskan tentang gambar tersebut.
Akan tetapi, apabila keesokan harinya Parents menanyakan pertanyaan yang sama untuk gambar yang sama pula, maka jangan heran jika si kecil akan memiliki jawaban yang berbeda.
3. Usia 2,5-3 Tahun
Pada tahp ini, anak akan mulai mengatakan bahwa ia akan membuat sesuatu sebelum menggambar. Namun, di tengah aktivitas menggambanya, ia sering berubah sehingga mengubah gambarnya menjadi gambar lain.
4. Usia 3-3,5 Tahun
Memasuki usia ini, anak sudah mulai bisa menggambar beragam bentuk dasar. Bentuk-bentuk seperti lingkaran, kotak, silang, garis dan titik mulai bisa dikombinasikan anak dengan berbagai cara sesuai kreativitasnya.
5. Usia 3,5-4 Tahun
Anak sudah mulai merasa senang menggambar menggunakan bentuk dasar, khususnya lingkaran. Ia mulai memasang garis pada lingkaran yang ia gambar seolah-olah membentuk gambar tangan, kaki, atau matahari.
6. Usia4-5 Tahun
Di tahap ini, kreativitas anak semakin berkembang. Anak mulai senang berkreasi dan memberikan detail pada objek yang ia gambar. Misalnya, tangan yang ia gambar bukan lagi sebuah garis lurus, tetapi sudah memiliki jari.
7. Usia 5-6 Tahun
Memasuki usia 5 tahun ke atas, anak mulai dapat memahami dan menuangkan simbol-simbol ke dalam gambarnya. Ia mulai bisa menggambar secara “rata”. Misalnya gambar 4 orang anak yang duduk di sekitar meja dengan wajah dan badan yang mengarah ke depan.
Gambar: Freepik
Usia anak-anak memang usia di mana mereka paling senang menggambar. Anak bisa membuat apa saja yang ia inginkan. Bahkan, beberapa anak mulai menggambar secara natural, meskipun beberapa yang lainnya masih mengalami kesulitan.
Sejak si kecil masih belia, sebaiknya orangtua turut serta membantu anak mengembangkan kemampuan viual-spasialnya. Salah satu caranya, Parents bisa menggunakan model “kartun” untuk meyakinkan anak agar ia tidak merasa bahwa menggambar itu sulit.
Kemudian, Parents juga bisa mengajak anak untuk latihan mewarnai dan menggambar secara rutin. Hal itu dapat membuat anak semakin mengembangkan kecerdasan visual-spasialnya.
Itulah informasi seputar tahapan kemampuan visual-spasial anak usia dini. Semoga bermanfaat ya, Parents.
Baca Juga:
Sudahkah kemampuan anak sesuai dengan tahapan perkembangannya? Cek di sini!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.