Siapa sangka bahwa berhubungan saat hamil tua punya banyak manfaat, asalkan dilakukan dengan cara yang tepat.
Sebagai informasi, berhubungan seks sendiri aman dilakukan, khususnya bagi ibu hamil yang tidak mengalami kehamilan berisiko tinggi.
Oleh karena tetap harus hati-hati, ketahui yuk Parents berbagai aturan dan posisi aman yang sekaligus bisa memuaskan bagi pasangan!
Artikel terkait: 7 Reaksi Janin Saat Ibu Berhubungan Badan, Penasaran?
Manfaat Berhubungan Saat Hamil Tua
Berbagai manfaat berhubungan saat hamil tua atau trimester ketiga, antara lain:
- Orgasme pada wanita bermanfaat untuk memperkuat panggul yang membantu mempersiapkan tubuh selama kehamilan dan kelahiran nanti.
- Saat berhubungan seksual, tubuh melepaskan hormon bahagia atau oksitosin yang bisa membantu merilekskan dan meningkatkan konsentrasi.
- Sperma mengandung prostaglandin yang bisa melembutkan serviks saat berhubungan.
- Meningkatkan ikatan dan keintiman dengan pasangan.
Artikel terkait: Berhubungan Seks saat Hamil 9 Bulan, Yes or No? Cek Faktanya Dulu
Apakah Janin Bisa Terancam Saat Berhubungan Seks di Trimester 3?
Kekhawatiran ini sering kali muncul di benak pasangan. Padahal, sebetulnya bercinta saat hamil tua tergolong aman untuk Anda dan bayi.
Bayi Anda ‘dibungkus’ di dalam kantung ketuban yang aman untuknya.
Di sekitar serviks pun juga terdapat lendir yang bisa melindungi bayi dari infeksi, sehingga Anda dan pasangan tak perlu terlalu mengkhawatirkannya.
Namun, Bunda lah yang mungkin akan merasa tak nyaman selama kehamilan.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui posisi yang aman, serta beragam aturan lainnya untuk mencegah kondisi yang tak diinginkan.
Artikel terkait: 7 Tips Berhubungan Intim Ketika Hamil yang Aman Bagi Ibu dan Bayi
Posisi yang Aman Ketika Berhubungan Saat Hamil Tua
Semakin bertambahnya usia kehamilan, ketidaknyamanan pun kian dirasakan, khususnya saat trimester ketiga.
Oleh karena itu, disarankan untuk melakukan beberapa posisi seks yang nyaman selama kondisi ini, seperti :
1. Spooning
Posisi spooning dianggap aman dan nyaman karena tidak membebani perut Bunda. Berbaringlah sambil memeluk dari belakang dengan rileks.
Dalam posisi ini, Anda berbaring miring dan membentuk posisi seperti huruf C dengan pasangan di belakang.
Lalu, ayah bisa melakukan penetrasi pada posisi ini.
2. Woman on Top
Posisi berhubungan saat hamil tua lain yang direkomendasikan ialah posisi wanita berada di atas. Bunda bisa memilih posisi yang nyaman ini selama berhubungan.
Selain itu, Bunda bisa mengontrol penetrasi dan gerakan yang tetap bisa membuat kehamilan aman.
3. Di Tepi Tempat Tidur
Posisi lain yang disarankan ialah berbaring di sisi tempat tidur.
Berbaringlah atau setengah duduk dengan ditopang bantal di ujung tempat tidur dengan menggantungkan kaki ke bawah lantai.
Pada posisi ini, ayah bisa melakukan penetrasi dengan lembut.
Posisi yang Tidak Disarankan
1. Anal Seks
Hindari melakukan seks anal saat kehamilan, pada usia berapa pun. Ibu hamil sangat rentan mengalami wasir, karena itu disarankan untuk menghindarinya.
Seks anal juga bisa meningkatkan risiko perdarahan pada dubur yang membuatnya semakin menyakitkan.
2. Oral Seks
Sebetulnya seks oral aman saja dilakukan, asal tidak ada udara yang masuk ke vagina. Bila ya, diketahui akan membahayakan karena bisa menghalangi pembuluh darah.
Namun bila ingin lebih aman, memang sebaiknya dihindari saja ya Parents!
3. Deep Penetration
Pada posisi apa pun, sebaiknya hindari penetrasi yang dalam pada pasangan.
Hal ini bisa menimbulkan ketidaknyamanan serta membahayakan karena pada beberapa kasus bisa menyebabkan perdarahan.
Artikel terkait: Melakukan Oral Seks Saat Hamil, Amankah bagi Kesehatan Janin dan Bumil?
Kondisi yang Dilarang untuk Melakukan Hubungan Seks di Trimester Akhir
Jika Anda mengalami beberapa kondisi tertentu berikut, sebaiknya tunda dahulu berhubungan saat hamil tua.
Konsultasikan pada dokter bila mengalami berbagai hal, seperti:
1. Plasenta Previa
Pada kondisi ini, plasenta berada di tempat anterior kepala bayi sehingga melakukan hubungan seks bisa berbahaya. Perdarahan bisa terjadi bila Anda melakukannya.
2. Air Ketuban Pecah sebelum Waktunya
Jika kondisi ini terjadi, kemungkinan infeksi akan lebih tinggi terjadi karena berkurangnya perlindungan terhadap serviks.
Sebaiknya, Anda menghindari hubungan seksual pada saat ini untuk menghindari infeksi.
3. Mengalami Riwayat Persalinan Prematur
Dokter biasanya tidak merekomendasikan melakukan hubungan seks di trimester ketiga pada ibu yang pernah mengalami persalinan prematur.
Hal ini karena saat bercinta, hormon yang keluar akan bisa meningkatkan risiko persalinan prematur kembali.
4. Kehamilan Kembar
Seperti riwayat persalinan prematur, kehamilan kembar pun merupakan kondisi lain yang disarankan untuk menghindari hubungan seksual.
Bukan tanpa alasan, hal ini dianggap bisa membahayakan dan berisiko persalinan prematur.
***
Itulah informasi tentang berhubungan saat hamil tua.
Bunda, segera konsultasikan pada dokter bila mengalami gejala abnormal, seperti nyeri yang parah setelah berhubungan atau keluarnya lendir berwarna merah atau kecoklatan.
Sex During Third Trimester – What Safe, What Not?
https://parenting.firstcry.com/articles/sex-during-third-trimester-making-love-in-late-pregnancy/
Baca Juga:
Takut Berhubungan Intim saat Janin Sudah Masuk Panggul? Cari Tahu Posisi Bercinta yang Aman
Tak Membahayakan Bayi, Ini Dia Posisi Berhubungan yang Bagus Saat Hamil 9 Bulan!