Amankah berhubungan seks saat trimester ketiga? Ini aturannya!

Gairahkan malam ini dengan berbagai posisi seks yang aman saat trimester ketiga!

Siapa sangka bahwa berhubungan saat hamil tua punya banyak manfaat, asalkan dilakukan dengan cara yang tepat. Berhubungan seks sendiri aman dilakukan, khususnya bagi ibu hamil yang tidak mengalami kehamilan berisiko tinggi.

Memang tidak bisa sembarangan, ketahui yuk Parents berbagai aturan dan posisi aman yang sekaligus bisa memuaskan bagi pasangan.

Manfaat berhubungan saat hamil tua

berhubungan saat hamil tua

Berbagai manfaat berhubungan saat hamil tua atau trimester ketiga, antara lain:

  • Orgasme pada wanita bermanfaat untuk memperkuat panggul yang membantu mempersiapkan tubuh selama kehamilan dan kelahiran nanti.
  • Saat berhubungan seksual, tubuh melepaskan hormon bahagia atau oksitosin yang bisa membantu merilekskan dan meningkatkan konsentrasi.
  • Sperma mengandung prostaglandin yang bisa melembutkan serviks saat berhubungan.
  • Meningkatkan ikatan dan keintiman dengan pasangan.

Apakah seks saat trimester ketiga aman untuk bayi?

Kekhawatiran ini seringkali muncul di benak pasangan. Padahal, sebetulnya bercinta saat hamil tua tergolong aman untuk Anda dan bayi.

Bayi Anda 'dibungkus' di dalam kantung ketuban yang aman untuknya. Di sekitar serviks pun juga terdapat lendir yang bisa melindungi bayi dari infeksi, sehingga Anda dan pasangan tak perlu terlalu mengkhawatirkannya.

Namun, Bunda lah yang mungkin akan merasa tak nyaman selama kehamilan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui posisi yang aman, serta beragam aturan lainnya untuk mencegah kondisi yang tak diinginkan.

Posisi yang aman ketika berhubungan saat hamil tua

Semakin bertambahnya usia kehamilan, ketidaknyamanan pun kian dirasakan, khususnya saat trimester ketiga. Oleh karena itu, disarankan untuk melakukan beberapa posisi seks yang nyaman selama kondisi ini, seperti :

1. Spooning

Posisi spooning dianggap aman dan nyaman karena tidak membebani perut Bunda. Berbaringlah sambil memeluk dari belakang dengan rileks.

Dalam posisi ini, Anda berbaring miring dan membentuk posisi seperti huruf C dengan pasangan di belakang. Lalu, ayah bisa melakukan penetrasi pada posisi ini.

2. Woman on top

Posisi berhubungan saat hamil tua lain yang direkomendasikan ialah posisi wanita berada di atas. Bunda bisa memilih posisi yang nyaman ini selama berhubungan.

Selain itu, Bunda bisa mengontrol penetrasi dan gerakan yang tetap bisa membuat kehamilan aman.

3. Di tepi tempat tidur

Posisi lain yang disarankan ialah berbaring di sisi tempat tidur. Berbaringlah atau setengah duduk dengan ditopang bantal di ujung tempat tidur dengan menggantungkan kaki ke bawah lantai. Pada posisi ini, ayah bisa melakukan penetrasi dengan lembut.

berhubungan saat hamil tua

Posisi yang tidak disarankan

1. Anal seks

Hindari melakukan seks anal saat kehamilan, pada usia berapa pun. Ibu hamil sangat rentan mengalami wasir, karena itu disarankan untuk menghindarinya.

Seks anal juga bisa meningkatkan risiko perdarahan pada dubur yang membuatnya semakin menyakitkan.

2. Oral seks

Sebetulnya seks oral aman saja dilakukan, asal tidak ada udara yang masuk ke vagina. Bila ya, diketahui akan membahayakan karena bisa menghalangi pembuluh darah. Namun bila ingin lebih aman, memang sebaiknya dihindari saja ya Parents! 

3. Deep penetration

Pada posisi apapun, sebaiknya hindari penetrasi yang dalam pada pasangan. Hal ini bisa menimbulkan ketidaknyamanan serta membahayakan karena pada beberapa kasus bisa menyebabkan perdarahan.

Kondisi yang dilarang untuk melakukan hubungan seks di trimester akhir

Jika Anda mengalami beberapa kondisi tertentu berikut, sebaiknya tunda dahulu berhubungan saat hamil tua. Konsultasikan pada dokter bila mengalami berbagai hal, seperti:

  • Plasenta previa

Pada kondisi ini, plasenta berada di tempat anterior kepala bayi sehingga melakukan hubungan seks bisa berbahaya. Perdarahan bisa terjadi bila Anda melakukannya.

  • Air ketuban pecah sebelum waktunya

Jika kondisi ini terjadi, kemungkinan infeksi akan lebih tinggi terjadi karena berkurangnya perlindungan terhadap serviks. Sebaiknya, Anda menghindari hubungan seksual pada saat ini untuk menghindari infeksi.

  • Mengalami riwayat persalinan prematur

Dokter biasanya tidak merekomendasikan melakukan hubungan seks di trimester ketiga pada ibu yang pernah mengalami persalinan prematur. Hal ini karena saat bercinta, hormon yang keluar akan bisa meningkatkan risiko persalinan prematur kembali.

  • Kehamilan kembar

Seperti riwayat persalinan prematur, kehamilan kembar pun merupakan kondisi lain yang disarankan untuk menghindari hubungan seksual. Bukan tanpa alasan, hal ini dianggap bisa membahayakan dan berisiko persalinan prematur.

 

Bundasegera konsultasikan pada dokter bila mengalami gejala abnormal, seperti nyeri yang parah setelah berhubungan atau keluarnya lendir berwarna merah atau kecoklatan.

 

Sumber : parenting.firstcry.com

Baca Juga :

Penulis

nisya