Berat badan menjadi salah satu indikator kesehatan penting sejak bayi dalam kandungan, dilahirkan, hingga bertambahnya usia. Masalah pada berat badan yang cukup krusial salah satunya ialah Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR). Penanganan BBLR dirasa sangat penting karena berbagai risiko kesehatan yang mungkin terjadi.
Upaya preventif atau pencegahan pun menjadi hal yang utama dilakukan, khususnya bagi ibu yang memiliki risiko bayinya lahir dengan berat rendah.
Kapan seorang bayi dikategorikan BBLR?
Penanganan BBLR pada bayi.
Bayi yang memiliki berat kurang dari 2.500 gram atau 2,5 kg dikategorikan BBLR. Selain itu bila bayi memiliki berat lahir dibawah 1.500 gram atau 1,5 kg sudah masuk kategori berat sangat kurang.
Bayi-bayi dengan kategori tersebut hendaknya mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat untuk menghindari atau memperkecil kemungkinan mengalami beberapa gangguan kesehatan.
Biasanya beberapa masalah serius yang seringkali dihadapi antara lain masalah pada organ vital seperti paru-paru, jantung, pencernaan, sistem saraf, dan masalah kesehatan lainnya.
Komplikasi jangka panjang pun bisa terjadi mulai dari Cerebral Palsy, kebutaan, masalah pendengaran, hingga terlambat berkembang.
Penanganan BBLR
Bayi yang mengalami BBLR biasanya diberi perawatan secara intensif di unit perawatan khusus neonatal atau NICU.
Dokter akan memantau kondisi kesehatan si kecil dan umumnya baru diperbolehkan pulang saat kondisi sudah mulai stabil atau bayi memiliki berat yang cukup.
Penanganan dan pencegahan BBLR yang bisa Anda lakukan
penanganan BBLR
Agar bayi tidak mengalami kondisi ini, sebaiknya lakukan beberapa hal berikut.
1. Hindari merokok, minum alkohol dan menggunakan obat terlarang
Selama kehamilan sebaiknya hindari ketiga hal ini ya, Bun. Kebiasaan tersebut bisa menghambat pertumbuhan dan perkembamgan janin yang berujung pada BBLR beserta komplikasinya.
2. Jauhi polusi
Bagi Bunda yang tinggal di kota besar, polusi mungkin sulit dihindari. Namun sebaiknya sebisa mungkin meminimalisasinya, ya.
Bila perlu gunakan alat penyaring udara di dalam rumah dan masker saat hendak keluar rumah.
3. Perawatan prenatal teratur
Selama kehamilan pantau tumbuh kembang janin secara teratur dan konsultasikan masalah pada dokter kandungan. Salah satu cara efektif untuk mencegah BBLR tentunya dengan mencegah kelahiran prematur.
Jadi, ingat selalu untuk mendiskusikannya dengan dokter!
4. Ayah, dukung Bunda terus ya
Bunda yang mengalami KDRT lebih rentan memiliki bayi dengan berat lahir yang rendah. Hubungan dengan pasangan yang kurang kondusif dianggap bisa menimbulkan stres yang berdampak pada kesehatan janin.
5. Pola makan yang tepat
Asupan zat gizi menjadi faktor penting lainnya untuk menjaga kesehatan ibu hamil, khususnya bagi berat janin yang sehat. Pastikan asupan gizi seimbang terpenuhi sesuai dengan angka kebutuhan gizi ibu hamil ya.
6. Hindari kondisi kehamilan risiko tinggi
Kondisi kehamilan berisiko tinggi bias membuat ibu berisiko pula melahirkan bayi dengan berat lahir yang rendah. Beberapa kondisi tersebut misalnya saja mengalami diabetes, preeklampsia, atau berbagai kondisi berbahaya lainnya.
7. Jaga daya tahan tubuh
Infeksi tertentu selama kehamilan diketahui memiliki hubungan dengan kondisi ini, Bun. Bumil yang terinfeksi cytomegalovirus, rubella, cacar air, toksoplasmosis dan infeksi menular seksual tertentu bisa lebih berisiko melahirkan bayi dengan berat lahir yang rendah.
Sebaiknya ikuti anjuran dokter untuk vaksin beberapa jenis tertentu serta jaga daya tahan tubuh dengan mengonsumsi vitamin, juga melakukan aktivitas fisik yang ringan.
8. Jaga berat badan, ya
Memiliki bert badan yang melebihi normal saat hamil memang berbahaya, seperti halnya kekurangan berat badan saat kehamilan. Ibu dengan kondisi berat badan yang kurang ternyata memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan berat lahir rendah dibandingkan ibu dengan berat badan yang normal.
Nah Bun, yuk lakukan berbagai upaya pencegahan di atas. Konsultasikan selalu dengan dokter kandungan terkait masalah yang terjadi selama kehamilan.
***
Baca Juga :
Merawat bayi prematur, ini hal yang wajib Parents perhatikan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.