Tengkurap merupakan salah satu tonggak perkembangan motorik yang penting untuk bayi. Nah, sebetulnya, normalnya bayi tengkurap umur berapa, Parents?
Meski perkembangan tiap bayi bisa berbeda-beda, tetap sebaiknya Parents mengetahui tahap perkembangan dan apa saja red flag perkembangan, termasuk dalam hal tengkurap ini.
Berikut theAsianparent rangkum ulasan mengenai tengkurap pada bayi.
Kapan Bayi Mulai Tengkurap?

Melansir WebMD, umumnya bayi tengkurap di usia 4 bulan, Parents. Namun, bayi bisa saja tengkurap lebih cepat maupun lebih lambat.
“Bayi tengkurap paling cepat umur berapa? Apakah bayi usia 3 bulan sudah bisa tengkurap?”
Ya, beberapa bayi bahkan sudah bisa tengkurap di usia yang memasuki 3 bulan. Saat tengkurap pun, ada bayi yang bisa tengkurap hanya ke satu sisi maupun langsung ke dua sisi.
Saat mulai tengkurap, bayi juga bisa mengalami kesulitan untuk kembali ke posisi tengkurap atau tengkurap balik. Hal ini wajar dialami, Parents.
Namun, di usia 6 bulan bayi sudah diharapkan bisa lebih lancar tengkurap di kedua sisi dan bisa kembali ke posisi telentang dengan kemampuannya sendiri.
Pastikan sehari-hari bayi selalu dibiasakan melakukan tummy time dengan jadwal yang bisa disesuaikan dengan usianya.
Ciri-ciri Bayi Mau Tengkurap Itu Seperti Apa?

Biasanya bayi usia 3-4 bulan memulai tengkurap dengan menggoyangkan tubuhnya maju dan mundur.
Dia juga mulai bisa menggeser tubuhnya dan berputar saat Parents memposisikan tummy time.
Gerakan ini pun menjadi tanda otot leher, bahu, dan punggungnya sudah lebih kuat.
Bayi yang sudah akan berguling mandiri juga bisa menegakkan kepala saat tummy time. Ia juga terlihat lebih nyaman saat tummy time lebih lama.
Parents dapat melakukan stimulasi di rumah dengan rutin melakukan tummy time, terutama bila sudah menginjak 4 bulan dan belum juga tengkurap.
Jangan patah semangat untuk terus menstimulasi si Kecil, sebab tummy time memiliki banyak manfaat.
Parents, pastikan si Kecil selalu rutin melakukan tummy time, terutama bila sudah menginjak 4 bulan dan belum juga tengkurap.
Jangan patah semangat untuk terus menstimulasi si Kecil, sebab tummy time memiliki banyak manfaat.
Tidak hanya perkembangan motorik, tummy time juga membantu mengembangkan keterampilan sensorik, visual, serta melatih keseimbangan.
Jika sudah terlatih maka otot leher, bahu, punggung, dan kepala yang tegak juga akan bisa membantu si kecil agar dapat menelan makanan yang lebih padat di usia 6 bulan.
Selain itu tengkurap dan tummy time pun menjadi pondasi penting untuk posisi duduk, berguling, hingga merangkak.
Bayi yang dibiasakan tummy time rutin sejak dini diketahui memiliki kemampuan motorik yang lebih baik.
Bolehkah Bayi 4 Bulan Duduk Dipangku?

Jawabannya boleh, Parents. Di usia ini bayi sudah boleh distimulasi dengan cara duduk dipangku untuk melihat sekitar.
Setelah bisa tengkurap, biasanya bayi akan mulai belajar duduk. Memangku bayi bisa menjadi salah satu cara stimulasi untuk membiasakan duduk. Kemampuan duduk akan bermanfaat saat si Kecil memulai fase MPASI nantinya.
Sebab saat mulai MPASI si Kecil dianjurkan untuk didudukan dengan sandaran di kursi saat mulai makan.
Tidak dianjurkan memberikan MPASI dengan cara digendong atau sambil berialan-jalan karena justru dapat membuat si kecil overstimulasi dan tidak fokus makan.
***
Itulah penjelasan mengenai bayi tengkurap. Bila si Kecil masih belum menunjukkan tanda kemandirian untuk tengkurap di usia 6 bulan, Parents bisa berkonsultasi pada dokter spesialis anak.
Semoga bisa bermanfaat!
***
Baca Juga:
Kapan Bayi Tahu Namanya Sendiri? Ini Tanda-tandanya
Umur Berapa Bayi Bisa Berdiri dan Bagaimana Cara Mendukungnya? Simak Penjelasan Ini
Usia Berapa Bayi Boleh digendong Mengangkang atau Posisi M?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.