Parents, penasarankah seperti apa perkembangan motorik bayi 6 bulan? Di usianya sekarang, bayi sudah jauh lebih besar dan memiliki banyak kemampuan baru dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Si kecil bukanlah bayi mungil lagi.
Tak terasa ia sebentar lagi pun akan memasuki usia satu tahun pertamanya. Berikut adalah ulasan mengenai perkembangan motorik bayi usia 6 bulan dan hal-hal yang harus diperhatikan oleh Parents!
Artikel Terkait: Bunda, Ini Aturan Porsi dan Menu Makan Bayi Usia 6 Bulan
Perkembangan Motorik Bayi 6 Bulan
Sumber: Shutterstock
Di tahun-tahun pertama kehidupannya, anak akan mengembangkan 2 jenis keterampilan motorik, yaitu motorik halus dan motorik kasar. Tahukah Bunda perbedaan keduanya?
Keterampilan motorik halus akan melibatkan penggunaan otot tangan dan jari untuk mengontrol gerakan terhadap objek yang lebih kecil. Sedangkan keterampilan motorik kasar melibatkan koordinasi otot-otot yang lebih besar pada seluruh tubuh untuk membuat gerakan yang lebih besar.
Semua anak akan berkembang dengan kecepatannya masing-masing, tetapi ada beberapa tolak ukur dalam rentang usia tertentu. Seperti contohnya, untuk keterampilan motorik halus di usia 6 bulan bayi harus sudah bisa mulai menggenggam benda menggunakan tangan mereka, misalnya menggenggam dan memegang mainan.
Sedangkan untuk motorik kasarnya, bayi diharapkan sudah bisa berguling, meraih benda, dan duduk secara mandiri di usia 6 hingga 8 bulan.
Untuk membantu bayi mengembangkan motorik halusnya, ajak ia melakukan berbagai macam permainan dan aktivitas yang melibatkan tangan untuk mengasah keterampilan baru.
Kemudian untuk melatih motorik kasarnya, beri si kecil kesempatan untuk menjelajahi lingkungan mereka dengan bergerak sebebasnya dalam pengawasan yang aman.
Artikel Terkait: Tips Rumah yang Aman untuk Bayi 6 Bulan atau Lebih
Perkembangan Motorik Kasar Bayi 6 Bulan
Sumber: Shutterstock
1. Berguling
Di usia 6 bulan, bayi pada umumnya sudah cukup menguasai kemampuan berguling. Ia dapat berguling dari punggung ke perut, dan sebaliknya. Beberapa bayi bahkan sudah dapat mendorong dirinya sendiri di lantai dengan metode berguling ini, atau merayap maju mundur dengan perut sambil mendorong lantai.
Biasanya kemampuan ini sudah mulai muncul sejak usia 4 bulan. Namun, jika ia masih belum ahli melakukannya di usia 6 bulan, beri ia latihan dengan cara meletakkannya di lantai dialasi selimut. Lalu letakkan mainan atau buku di sisi kanan atau kirinya untuk dijangkau. Biasanya bayi akan tertarik untuk berguling dan menjangkau benda tersebut dengan menggunakan lengannya.
2. Duduk
Duduk memungkinkan bayi untuk jadi lebih mandiri dan mengeksplorasi lingkungan mereka dengan cara yang baru. Pun termasuk salah satu tahap penting untuk kemampuan lainnya seperti memulai makanan padat, merangkak, berdiri, dan berjalan.
Otot dan tulang belakang bayi sudah berkembang menjadi lebih kuat pada usia 6 bulan. Ketika ia ditempatkan pada posisi duduk, bisa jadi ia sudah bisa duduk menopang tubuhnya sendiri tanpa jatuh ke samping.
Ada pula bayi yang duduk dengan persiapan terlebih dahulu, yaitu mereka menopang tubuh dengan tangan. Posisi ini disebut tripod position. Jika ia sudah mahir duduk dengan menopang tangan terlebih dahulu, nantinya ia akan perlahan melepaskannya dan berhasil duduk tanpa penyangga.
Bagaimana cara melatih bayi untuk dapat duduk tanpa disangga? Ada beberapa cara yang bisa dicoba. Pertama, latih bayi untuk duduk dengan bantuan selama lima sampai sepuluh menit beberapa kali sehari.
Letakkan bayi di pangkuan sehingga kepala dan pungungnya bersandar di dada Parents. Duduk di kursi penyangga bayi atau menggunakan bantal untuk menopangnya juga bisa dicoba.
Selain itu, bayi suka melihat diri mereka di cermin. Tempatkanlah cermin sedikit lebih tinggi dari sudut pandang mereka sehingga hal ini akan mendorong bayi untuk duduk demi bisa melihat pantulannya di cermin.
Meskipun kelihatannya sudah cukup kuat, hindari menempatkan bayi dalam posisi duduk terlalu lama agar tidak memberikan tekanan berlebihan pada tulang belakangnya. Biarkan bayi memutuskan bergerak ke posisi duduk sendiri karena mereka akan melakukannya setelah tulang belakangnya cukup kuat dan matang untuk menahan beban.
3. Bergerak Maju Mundur
Jika di masa-masa newborn sampai beberapa bulan setelahnya bayi hanya menghabiskan waktu dengan berbaring, kini ia sudah mulai tertarik untuk bergerak.
Salah satu kemampuan baru yang mungkin akan muncul di usia 6 bulan adalah bergerak atau bergoyang maju mundur dengan bertumpu pada tangan dan lututnya. Ini merupakan salah satu fondasi yang akan dibutuhkan anak untuk belajar merangkak.
Untuk menstimulasi kemampuan ini dan mendorong perkembangan ke tahap selanjutnya, biarkan bayi bermain di area lantai. Beri alas seperti karpet busa lembut agar ia tetap aman dari benturan. Letakkan mainan favorit anak di luar jangkauannya saat ia mulai bertumpu pada tangan dan kaki, kemudian dorong agar ia bergerak meraih mainannya.
4. Tahap Awal Merangkak
Setelah usia 5 bulan, tahap awal perayapan atau merangkak biasanya sudah mulai muncul. Ia bisa bergerak ke satu sisi ke sisi lainnya atau beringsut maju atau mundur.
Jangan kaget karena bayi memiliki cara-cara yang sangat kreatif untuk bergerak. Misalnya menggunakan kepala sebagai poros untuk menggerakan bagian tubuh lainnya atau bergerak menggunakan perut untuk berputar.
Kemampuan berpindah dari satu tempat ke tempat berikutnya akan memunculkan rasa ingin tahu bayi dan mendorong mereka untuk belajar serta bereksplorasi. Kedua hal ini juga berpengaruh pada rasa puas mereka akan pencapaian diri mereka dan kepercayaan diri.
Perkembangan Motorik Halus Bayi 6 Bulan
Sumber: Shutterstock
1. Kemampuan Menggengam
Sejak usia 6 bulan, bayi sudah belajar untuk memisahkan jari-jari mereka dan menggunakannya untuk menggenggam atau memindahkan sesuatu. Bayi sudah memiliki kontrol yang jauh lebih baik atas tangan mereka.
Refleks menggenggam yang ada sejak bayi lahir perlahan sudah mulai hilang dan digantikan oleh genggaman yang disengaja sesuai dengan kemauan bayi. Sebagian bayi usia 6 bulan sudah dapat mengulurkan tangan untuk menggenggam suatu benda yang ia lihat diletakkan di depannya.
Beberapa bayi juga sudah memiliki kemampuan yang lebih kompleks seperti menekan tombol yang besar, menarik, dan memukul benda.
2. Koordinasi
Bayi sedang belajar koordinasi mata dan tangan di usia 6 bulan. Ia juga belajar mengukur jarak dengan cara mencoba meraih benda yang ada di depannya dan melihat apakah ia bisa menggenggamnya.
Koordinasi antar tangannya pun sudah semakin halus. Mulai dari usia 6 bulan hingga 9 bulan, ia sudah mulai dapat memegang dua benda, satu di masing-masing tangan yang berbeda-beda, membenturkannya, dan eksplorasi lainnya
3. Memasukkan Tangan atau Benda ke Mulut
Pernahkah memperhatikan kini si kecil sering memasukkan tangan atau benda apa pun yang ia temukan ke dalam mulutnya? Bayi memasukkan segala sesuatu ke dalam mulutnya untuk eksplorasi lebih lanjut.
Tak hanya mengembangkan otot tangan, memasukkan segala sesuatu ke mulit ini juga melatih otot-otot di area mulut, rahang, lidah, dan bibir. Otot-otot tersebut nantinya akan berperan penting dalam makan makanan padat dan belajar berbicara.
Artikel Terkait: Jadwal Tidur Bayi Usia 6 Bulan, Sebenarnya Berapa Lama Bayi Butuh Tidur?
Hal-Hal yang Harus Diperhatikan pada Perkembangan Bayi 6 Bulan
Sumber: Shutterstock
1. Pastikan Bayi Bergerak dan Bermain di Lingkungan yang Aman
Berkesplorasi memang hal yang menyenangkan, tetapi Parents harus memastikan bayi berada di lingkungan yang aman untuk bayi. Jika ia sudah mulai berguling atau merayap, jangan tinggalkan bayi tanpa pengawasan agar ia tidak jatuh jika tidak ada yang melihat.
Setelah bayi sudah mulai merangkak (sekitar 6–10 bulan), periksa lagi sudut-sudut rumah. Pastikan area bermain bayi jauh dari furnitur bersudut tajam atau lemari yang terbuka. Hindari kabel-kabel yang dapat dijangkau bayi dan tutup colokan listrik agar tidak dapat dimainkan bayi.
2. Waspada Risiko Tersedak
Kegemaran bayi untuk memasukkan segala sesuatu ke dalam mulut harus diikuti dengan pengawasan. Parents perlu waspada risiko tersedak, misalnya ketika bayi memasukkan mainan kecil ke mulutnya dan mencoba menelannya.
Oleh karena itu, jauhkan bayi dari mainan berukuran kecil yang dapat masuk ke mulut dan pastikan benda-benda kecil jauh dari jangkauan bayi. Parents pun perlu memisahkan mainan anak yang lebih besar misalnya lego dengan mainan bayi untuk meminimalisasi risiko ini.
Berikan bayi mainan yang kokoh dan kuat, yang tidak mudah pecah. Hindari mainan yang memiliki bagian-bagian kecil atau permukaan yang rapuh. Periksa pula mainan bayi untuk melihat apakah adalah sekrup atau kancing yang longgar.
3. Ciri-Ciri Bayi 6 Bulan Tidak Berkembang dengan Baik
Waspadai ciri-ciri berikut ini yang menunjukkan bayi usia 6 bulan tidak berkembang dengan baik:
- Tidak berusaha meraih benda-benda yang dapat dijangkau
- Kesulitan memasukkan sesuatu ke mulut
- Tidak menanggapi suara di sekitar
- Tampak lemas
- Tidak berguling ke kedua arah
- Tidak tertawa
- Kaku dan otot-ototnya tampak kencang
***
Perkembangan motorik bayi usia 6 bulan memang bisa berbeda-beda tergantung masing-masing anak. Namun, jika Parents merasa keterampilan motorik anak tidak berkembang dengan baik, segera diskusikan dengan dokter spesialis anak.
Baca Juga:
8 Rekomendasi Camilan untuk Bayi 6 Bulan Beserta Cara Penyajiannya
Cara Menaikkan Berat Badan Bayi Usia 6-12 Bulan, Perhatikan Asupan Kalorinya
Finger Food Bayi Usia di Atas 6 Bulan, Contek Resepnya Berikut Ini
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.