Pada zaman dahulu orang tua menyarankan agar bayi baru lahir memakai gurita. Bayi pakai gurita dipercaya dapat mencegah masuk angin, menghangatkan perut, dan mencegah pusar bayi menjadi bodong.
Orang tua juga percaya jika dengan menggunakan gurita bisa mengecilkan perut bayi yang buncit. Akibat dari semua kepercayaan itu, akhirnya pemakaian gurita pada bayi menjadi salah satu perawatan turun menurun.
Tak hanya zaman dahulu, ternyata di era sekarang pun masih ada orang tua yang menggunakan gurita pada bayinya yang baru lahir.
Namun, sebenarnya apakah bayi pakai gurita memang akan mendapatkan manfaat-manfaat itu? Ini penjelasannya, Parents.
Bayi Pakai Gurita Apakah Ada Manfaatnya?
Patut Bunda ketahui, pemakaian gurita dalam dunia medis tidak disarankan. Sejumlah penelitian menunjukkan jika gurita tidak begitu memberikan manfaat pada bayi.
Misalnya, dikatakan gurita dapat mengecilkan perut bayi yang buncit, padahal hal tersebut tidak benar.
Perut bayi yang buncit adalah kondisi wajar yang terjadi dan sering ditemukan pada banyak bayi baru lahir.
Kondisi ini disebabkan oleh timbunan lemak dan otot perut yang masih tipis, sehingga menimbulkan kesan perut yang buncit.
Lalu, adanya udara yang masuk saat menyusui atau bayi menangis juga menyebabkan masuknya udara ke dalam perut bayi.
Perut buncit pada bayi nanti akan normal dengan sendirinya seiring dengan berjalannya waktu. Maka dari itu, tak perlu lagi penggunaan gurita untuk mengatasi kondisi perut buncit pada bayi.
Justru, bayi pakai gurita memicu timbulnya risiko buruk. Seperti dianggap bisa mengganggu proses pernapasan bayi dan tumbuh kembang pada perut bayi yang belum sepenuhnya sempurna.
Bahaya Bayi Pakai Gurita yang Harus Bunda Ketahui
Menurut dr. Yusi Capriyanti dari situs Alodokter, pemakaian gurita, khususnya yang diikat terlalu kencang, bisa menyebabkan beberapa gangguan kesehatan. Contohnya, bayi akan sulit bernapas, mudah gumoh, dan mengganggu pertumbuhan organ bayi.
“Jika Anda tetap ingin menggunakan gurita kepada bayi, ingatlah untuk tidak mengikatnya dengan kuat. Lakukan penggunaan gurita sampai tali pusat puput saja tidak perlu terlalu lama,” jelas Yusi, dikutip dari Alodokter.
Apabila bayi baru lahir mengalami masalah pernapasan dan kekurangan oksigen, umumnya napas bayi akan menjadi lebih cepat dan pendek.
Jika ini dibiarkan begitu saja, bisa membahayakan bayi, ia akan berhenti bernapas sepenuhnya hingga berujung pada kematian.
Selain itu, dampak lain dari pemakaian gurita dengan ikatan yang terlalu ketat yaitu dapat memicu masalah kulit bayi. Seperti gatal, biang keringat, dan ruam merah.
Cara Merawat Kesehatan Bayi yang Tepat
Salah satu tujuan menggunakan gurita pada bayi yaitu untuk menghangatkan tubuhnya.
Daripada menggunakan gurita, akan lebih baik hangatkan bayi dengan memberinya selimut atau dipeluk.
Menurut dr. Fita Fitria Ayu, pemberian selimut dan dekapan langsung, kulit bertemu kulit, dengan ibu atau ayah cukup membantu dan bermanfaat untuk mempertahankan bayi dalam posisi hangat dan nyaman.
Selain itu, memeluk bayi pun dapat menumbuhkan bonding yang kuat antara orang tua dan bayi.
Untuk Parents yang memiliki bayi, agar tidak salah dalam merawat bayi, dr. Fita memberikan beberapa hal mengenai bagaimana cara merawat bayi di rumah dengan tepat. Di antaranya yaitu:
- Memakaikan baju yang nyaman pada bayi.
- Hindari menggunakan bedung dan gurita yang ketat.
- Orang tua bisa lebih sering memeluk bayi, khususnya untuk menghangatkan bayi dan membuatnya nyaman.
- Berikan ASI yang cukup, setidaknya 8 hingga 12 kali setiap hari.
- Menjaga kebersihan bayi, pakaian, dan lingkungan sekitar.
Itulah informasi terkait bayi pakai gurita serta cara perawatan bayi baru lahir. Semoga bermanfaat ya, Parents.
Baca juga:
Perlukah Bayi Pakai Bedak?
Kondisi Kaki Bengkok pada Bayi Bisa Diperbaiki, Begini Caranya!
14 Jenis Pemeriksaan Bayi Baru Lahir yang Tidak Boleh Terlewatkan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.